Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)

Butik

Butik

Setelah pulang bekerja tidak seperti biasanya. Marsya hari ini tidak langsung pulang ke apartemennya. Marsya melajukan mobilnya salah satu butik di area pertokoan terkenal. Sesampainya di sanaMarsya memarkirkan mobilnya di area basement parkiran.

Setelah sampai di depan butik.Sharon langsung menyambut dengan sumringah di depan pintu masuk butik.
"Hai.....beeibb.....!"ucap Sharon sambil mencium kedua pipi Marsya.
"Mau langsung masuk atau mau makan dulu...?"tanya Sharon.
"Langsung saja....."jawab Marsya.
"Ayoo.....!"ucap Sharon seraya memegang lengan Marsya.

Setelah melihat-lihat koleksi gaun di area butik. Akhirnya mereka sampai di tempat gaun yang menarik perhatian Marsya.
"Sharon.... menurut kamu bagusan gaun yang biru atau merah maroon?"tanya Marsya sambil memperlihatkan gaun itu kepada Sharon.
"Hmm..... menurut aku dua-duanya bagus."jawab Sharon.
"Tapi....aku ngga suka dua-duanya."ucap Marsya sambil cemberut.
"Kalau ngga suka,kenapa kamu tanya sama aku bagusan yang mana beeibb.....?"ucap Sharon.
"Cuma pengen tanya aja.....siapa tahu kamu suka."ucap Marsya seraya mengembalikan gaun itu ke tempatnya.
Sharon membuang nafas-nya kasar.In Hale ex Hale kemudian memanggil Marsya selembut mungkin.
"Marsya......"ucap Sharon
"Hmm......"jawab Marsya sambil menaikkan kedua alisnya.
"Kapan kamu sembuh......beeibb....?"tanya Sharon.
"Emang kamu udah sembuh....?"Marsya balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Sharon.
Seketika Sharon langsung memegang dadanya seolah-olah merasa tersakiti oleh kata-kata Marsya.
"Kata-katamu menyakiti hati seseorang Joe Jackson,Wahai ibu Marsya yang terhormat...." ucap Sharon dramatis. ( Efek kebanyakan nonton sinetron di SCTV,si Sharon 🤣 ).
"Sharon.... Please stopped. Jangan main drama disini,Aku malu tahu." ucap Marsya sambil menutup wajahnya.Karena banyak pelanggan butik yang melihat dan mendengar kekonyolan mereka.
"Aku kira kamu ngga punya malu....beeibb....."ucap Sharon kesal.
"Aku tuch manusia. Jadi aku tuch punya malu. Emangnya kamu...."ucap Marsya.
"Ya....ampun kamu malu beeibb......?Coba kalau kamu malu itu tunjukkan kemaluanmu beeibb...."celetuk Sharon asal.
"Enough.....omongan kamu tuch udah ngelantur kemana-mana."sahut Marsya seraya berjalan ke tempat gaun yang lainnya.
"Peacee......beeibb.....!" ucap Sharon sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuknya bersamaan.
Baru beberapa langkah mereka melihat-lihat koleksi gaun yang lainnya. Tiba-tiba Sharon memecahkan kesunyian.
"Ya...ampun beeibb.....Aku lupa...!"ucap Sharon seraya menepuk keningnya.
"Kenapa....?Kamu lupa bawa uang...?tenang aja....Khan ada aku."ucap Marsya santai. (~Sultan broo~).
"Bukan....beeibb....."ucap Sharon sambil menggelengkan kepalanya.
"Terus kenapa kamu sampai histeris gitu.....?" ucap Marsya sedikit kesal.
"Joeyi.....dia dirumah sendirian,kasihan dia belum makan. Kalau dia mati kelaparan gimana....?"ucap Sharon dengan raut wajah khawatir.
"Ya....kalau Joeyi mati. Kamu umumkan tuch di pengeras suara masjid.Kamu kuburkanlah terus kamu bikin acara tahlilan dech." Ucap Marsya santai.
"Marsya.....Tega kamu yach. Pokoknya aku ngga rella sepuluh turunan yach,kalau sampai Joeyi mati."ucap Sharon dengan nada setengah emosi.

~> JOEYI adalah kucing peliharaan Sharon. Joeyi itu adalah kucing mahal pemberian James. Sharon sangat menyayangi Joeyi. Sharon sudah menganggap Joeyi seperti anaknya sendiri. Catat....Joeyi bukan kucing kw-kw.

"Aku balik duluan yach....beeibb....!Kasihan Joeyi belum di kasih makan.Byee....beeibb.....!" Ucap Sharon mencium kedua pipi Marsya. Kemudian berjalan menuju pintu keluar butik.

Setelah selesai memilih dan mencoba beberapa gaun,Marsya langsung berjalan menuju kasir. Namun saat sampai di sana ada keributan antara pelanggan butik dan pelayan kasir.
"Kalau ngga bisa bayar lebih baik kamu ngga usah sok-sok'an beli baju di butik dech." ujar pelayan kasir itu kepada pelanggan butik.
"Jaga mulut anda yach....apa anda ngga punya sopan santun...?Aku bisa bayar koq,kalau dompet aku ngga hilang."sahut pelanggan butik kepada pelayan kasir.
Suara itu familiar di telinga Marsya. Segera Marsya menghampiri pemilik suara itu.
"Mohon maaf sebelumnya. Sebenarnya ini ada masalah apa Yach...." tanya Marsya menengahi.
"Kak Marsya....."
"Helena......" Ucap Marsya dan Helena bersamaan.
"Mbak ini ngga bisa bayar tapi tetap saja sok-sok'an belanja disini."ucap pelayan kasir menjelaskan dengan nada menyindir.
"Jangan sembarangan yach,anda kalau ngomong. Aku bisa bayar koq,cuma aku ngga tahu dompet aku hilang di mana." Timpal Helena dengan nada ketus.
"Sudah cukup....biar saya yang membayar semua tagihannya satukan saja bersama tagihan saya." Ucap Marsya seraya memberikan kartu debit miliknya kepada pelayan kasir.
"Baiklah nona.....!" ucap pelayan kasir sambil tersenyum ramah.

Setelah menerima belanjaannya. Mereka berdua melangkahkan kaki ke arah pintu keluar butik.
"Thanks a lot yach kak....!kakak udah nolongin aku dua kali. Aku janji bakalan ganti uang kakak koq." Ucap Helena merasa tidak enak hati.
" Santai aja.....Ngga usah di ganti.kakak ikhlas koq,nolongin kamu." ucap Marsya sambil tersenyum kepada Helena.
"Kak marsya baik banget sich. Aku jadi pengen kakak Marsya jadi kakak ipar aku. Mau Yach kak....!" Ucap Helena antusias.
"Maaf Yach Helena,kakak sedang tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan seseorang." Ucap Marsya. Seketika raut wajah Helena berubah kelabu.
"Oke....dech kalau kakak ngga mau jadi ipar aku." Ucap Helena pasrah.
"Ayoo....kakak antar kamu pulang." ucap Marsya seraya menggenggam tangan Helena.
"Ngga usah kak....aku udah di jemput sama kakak aku. Mungkin sebentar lagi sampai." Ucap helena.
"Oke....kalau begitu kakak duluan yach....See you next time.Byee Helena....!" Ucap Marsya seraya melambaikan tangannya.
"Byee kak..... Hati-hati di jalan Yach kak....!"seru Helena membalas lambaian tangan Marsya.
Marsya mengacungkan jempol-nya kepada Helena. Kemudian Marsya berjalan ke arah basement parkiran. Menyimpan belanjaannya di jok belakang. Kemudian melajukan mobilnya ke apartemennya.