Tidur bersama lagi.

263 6 0
                                    

"Muka-nya pucat sekali.Tekanan darah-nya sangat rendah.Kadar oksigen dalam darah-nya juga sedikit.Apa yang terjadi Maxx...?" Tanya dokter Alvian.

"Aku tidak tahu.Pak Ujang menemukan-nya pingsan di parkiran." Jawab Maxx.

"Aku akan menginfus-nya dan menyuntikkan antibiotik.Setelah mengambil sampel darah-nya.Kita akan mengetahui apa penyebabnya."
Jelas dokter alvian.

"Lakukan yang terbaik.Aku tidak mau dia kenapa-napa." Ucap Maxx.

"Jika dia terbangun tolong berikan dia air minum di campur madu sesering mungkin" pesan dokter Alvian.

"Aku akan menyuruh bik Cha membuatkannya." Ucap Maxx.

"Jangan terlalu keras padanya Maxx....Aku tahu kau mulai mencintai-nya.Biarkan perasaan itu tumbuh.Jangan mementingkan egomu sendiri."
Ucap dokter Alvian menasehati.

Maxx hanya memandangi wajah Marsya yang terlihat pucat.

Tak lama dokter Alvian pun pamit.

Maxx membersihkan badannya.Memakai piyama tidur-nya lalu membaringkan tubuhnya di samping Marsya.

Maxx memperhatikan wajah pucat Marsya.Lalu kearah tubuh Marsya.Maxx merasa Marsya sedikit berisi.Maxx memperhatikan perut Marsya yang agak sedikit buncit.

"Sepertinya badan kamu sedikit berisi.Andai saja ada buah cinta kita di sini.Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskanmu." Ucap Maxx sambil mengelus-elus perut Marsya.

Maxx memeluk Marsya erat lalu ikut tertidur.

Marsya bangun tengah malam.
Membuka perlahan kelopak matanya.Seketika hidung-nya mencium aroma parfum mahal.Marsya menghirup dalam-dalam aroma parfum itu.Marsya mengerjapkan matanya.Mengamati  sekelilingnya.Menatap infus yang menancap di tangannya.
Melirik ke arah sampingnya.Mendapati sosok yang diam-diam Marsya rindukan.Marsya menyibakkan rambut yang menutupi sebagian wajah Maxx dengan tangan kiri yang terpasang infus.
Marsya mengelus pelan perut-nya.
"Itu Daddy nak...." Gumam Marsya pelan sambil menahan tangisnya.Sekuat apapun Marsya menahannya airmatanya tetap tumpah juga.

Maxx menggeliat perlahan.
Marsya cepat-cepat menghapus airmatanya.Gerakan cepat  tangan Marsya membangunkan Maxx.

"Kamu sudah sadar sayang...." Ucap Maxx langsung bangkit terduduk di samping Marsya.

"Aku haus...." Ucap Marsya.

"Sebentar aku ambilkan." Ucap Maxx mengambil gelas berisi air di sisi kanan-nya.

Maxx membantu Marsya minum dengan menggunakan sedotan.

"Terimakasih....maaf mengganggu tidur-mu." Ucap Marsya.

"Apa kau lapar...?" Tanya Maxx.

Marsya menggelengkan kepalanya.

"Aku mengantuk ingin tidur" ucap Marsya.

"Tidurlah....aku akan menjaga-mu sayang....." Ucap Maxx mengelus-elus rambut Marsya.

Marsya memejamkan matanya.Setelah memastikan Marsya tertidur Maxx menelpon seseorang.

"Aku mau laporan-nya sampai pagi ini.Jangan sampai ada yang terlewat satupun.Aku sudah membayar mahal untuk ini" ucap Maxx pada orang itu.
Setelah-nya Maxx memutuskan  sepihak sambungan telponnya.

Pagi menjelang.

Marsya terjaga dari tidurnya karena pantulan sinar matahari yang memasuki kamar milik Maxx.

Mengedarkan pandangannya ke sekeliling hanya dirinya saja yang berada di kamar.

Rasa mual menyerang-nya.Marsya bangkit menuju kamar mandi sambil membawa botol infus-nya.Marsya memuntahkan semua isi dalam perutnya.

Inilah rutinitas baru Marsya setiap pagi hari.
Beruntung-nya Marsya hanya mual dan muntah saat terbangun pagi hari.Sehingga  tubuh Marsya masih tetap bisa menerima makanan.

Setelah selesai marsya kembali lagi ke tempat tidur.
Marsya mencari-cari tas-nya.

"Sharon pasti khawatir mencariku.Aku harus segera menghubungi-nya." Ucap Marsya pada dirinya sendiri.

Tokk.....Tokk.....
Tak lama pintu kamar Maxx terbuka.

Terlihat bik Cha membawakannya sarapan.

"Sarapan dulu nyonya.Tuan menyuruh koki untuk membuat kan sup ayam untuk nyonya." Ucap bik Cha.

"Kelihatannya enak.... Terimakasih bik Cha." Ucap Marsya.

"Mau saya suapi...." Tawar bik Cha.

"Tidak usah....Aku bisa sendiri." Ucap Marsya sambil tersenyum.

"Semalam nona pucat sekali Bagaimana kondisi nyonya pagi ini...?" Tanya bik Cha.

"Sudah agak lebih baik.Siapa yang membawaku kesini bik...?" Tanya Marsya.

"Tuan....yang membawa nyonya.Tuan juga yang menelpon dokter Alvian agar menginfus nyonya." Jelas bik Cha.

"Apa Maxx sudah berangkat ke kantor...?" Tanya Marsya.

"Tuan sedang di ruang gym.Mau saya panggilkan nyonya...?" Tanya bik cha.

"Hmm....tidak usah bik.Terimakasih." ucap Marsya

"Bik Cha....aku boleh minta air hangat di beri irisan lemon." Tanya Marsya.

"Tentu saja nyonya.Sebentar saya buatkan dulu." Ucap bik Cha meninggalkan Marsya.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang