Kamar dalam ruangan kantor

105 7 0
                                    

Tokk....tokk....tokk....
Suara ketukan pintu ruangan Marsya.

"Permisi Bu....Maaf mengganggu.Meeting sebentar lagi akan segera di mulai." Ucap Livia.

"Kamu duluan saja.Aku akan segera menyusul kesana" ucap Marsya pada Livia.

"Baik Bu..." Ucap Livia.

"Maxx....aku titip Gio yach.Aku mau meeting dulu sebentar." Ucap Marsya pada Maxx.

"Gio main sama Uncle dulu yach.Mami meeting dulu sebentar." Ucap Marsya sambil mencium pipi gembul milik Gio.

Marsya bangkit dari duduknya lalu meninggalkan Maxx dan Gio berdua di ruangan kantor milik-nya.

"Ayo....uncle....kita main robot dan mobil-mobilan." Ucap Gio sambil mengeluarkan mainan dari tas gendong milik-nya.

~"Apa benar dia anak Marsya....Tadi dia bilang papi-nya itu Leo.Apakah Marsya dan Leo menikah secara diam-diam....Setahuku Marsya sedang dekat dengan Fablo...Atau jangan-jangan Bimo melewatkan informasi ini." Gumam Maxx dalam hati.~

Maxx langsung mengambil handphone di saku miliknya.
Mencari kontak Bimo lalu memencet tombol panggil.
Tak lama ada jawaban dari seberang sana.

"Cari tahu semua kegiatan Marsya setelah bercerai denganku.Jangan sampai ada yang terlewat satu informasipun.Selidiki juga Leo owner Axel corporindo.Aku tunggu informasi itu secepatnya." Ucap Maxx langsung menutup sepihak panggilan itu.

"Uncle.....Gio ngantuk pengen bobo...." Ucap Gio sambil menguap.

"Sini uncle....tidur di pangkuan uncle." Ucap Maxx sambil menepuk paha-nya.

"Mau bobo di kamar mami...." Ucap Gio sambil menunjuk pintu berwarna putih di dalam ruangan kerja Marsya.

"Kamar...." Ucap Maxx sambil mengerutkan keningnya.

"Ayo...uncle.Temenin Gio bobo...." Ucap Gio menarik. tangan Maxx agar mengikuti-nya.

Maxx mengikuti Gio masuk ke dalam kamar berpintu putih itu.

"Mami....suka ajak Gio bobo di sini." Ucap Gio sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

"Tidurlah....Uncle akan menjagamu." Ucap Maxx sambil mengelus lembut rambut Gio.

Tak lama Gio pun sudah tertidur lelap.

Maxx menatap ke sekeliling ruangan kamar itu.Pandangan-nya tertuju pada photo polaroid di atas meja kecil di sudut ruangan.

Maxx menghampiri meja itu lalu menatap lekat photo-photo
itu.

Maxx memperhatikan satu photo yang di cetak dengan ukuran lebih besar.Tidak Maxx sangka kalau Marsya masih memasang photo pernikahan mereka.

Maxx melepaskan jas-nya lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Gio.

Maxx memeluk Gio sambil memejamkan matanya.Tak lama Maxx pun menyusul Gio ke alam mimpi.

Tepat pukul 3 sore.
Marsya baru saja menyelesaikan meeting-nya.

"Semoga Maxx dan Gio tidak marah.Aku meninggalkan mereka berdua terlalu lama." Gumam Marsya sambil memasuki ruangannya.

Kosong.Ruangan Marsya kosong tak berpenghuni.Hanya ada mainan dan tas milik Gio di atas meja sofa.

"Kemana mereka....?" Tanya Marsya pada dirinya sendiri.

"Apa mungkin mereka di dalam kamar." Ucap Marsya sambil melangkah menuju pintu berwarna putih.

Klekk....
Marsya membuka pintu kamar itu pelan.Pemandangan menyejukkan mata langsung menyapa matanya.

Maxx dan Gio sedang tertidur pulas dengan posisi berpelukan.

"Ternyata....kalian sedang asyik tidur." Ucap Marsya sambil melangkah menuju kasur.

"Seandainya kalian adalah ayah dan anak.Aku pasti akan senang sekali menyaksikan pemandangan ini." Ucap Marsya sambil menatap mereka berdua.

Gio menggeliatkan tubuhnya lalu perlahan kelopak matanya terbuka.

"Mami....." Seru Gio saat melihat Marsya di samping Maxx.

"Sttt....Uncle masih tidur." Ucap Marsya sambil mendekatkan jari telunjuk-nya ke depan bibirnya.

Gio turun dari ranjang lalu menghampiri Marsya.

"Kenapa wajah uncle mirip daddy....?" Tanya Gio sambil memeluk Marsya.

"Gio tahu dari mana kalau wajah Daddy dan uncle mirip...?" Tanya Marsya melepaskan pelukannya lalu menatap lekat Gio.

"Sini dech mami...." Ucap Gio sambil menarik tangan Marsya menuju meja kecil di sudut ruangan.

"Itu....mami...Itu photo Daddy...." Ucap Gio sambil menunjuk ke arah photo polaroid dengan ukuran lebih besar dari yang lainnya.

Maxx bangun dari tidurnya.Lalu Maxx duduk bersandar di ranjang.

"Itu memang Daddy....Tapi Daddy udah pergi.Sini mami gendong...." Ucap Marsya sambil menggendong Gio.

"Mami.....Gio sayang mami...." Ucap Gio sambil memeluk erat Marsya.

"Mami juga sayang banget sama Gio." Ucap Marsya sambil membalas pelukan Gio.

Maxx hanya menatap kedua-nya dengan pandangan yang sulit di artikan.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang