Rencana Vasektomi

131 5 0
                                    

Marsya tersenyum kecil melihat penampilan Maxx.Maxx terlihat rapi dan berwibawa memakai kemeja,jass serta dasi.Namun bawahannya Maxx hanya memakai celana chino pendek.

Marsya duduk sambil membaca majalah fashion terbaru.Setelah setengah jam berlalu.Maxx baru menyelesaikan meeting-nya.

"Kau mau makan apa....?" Tanya Maxx setelah menyelesaikan meeting-nya.

"Hmm....Aku ingin Juss apel saja." Ucap Marsya sambil tetap fokus menatap majalah-nya.

"Afan....Bagaimana menurutmu dress ini.... Apakah cocok untukku...?" Ucap Shakila menghampiri Maxx dan Marsya.

"Kau terlihat cantik dengan dress itu." Ucap Maxx sambil tersenyum lalu melirik ke arah Marsya.

"Really.....Marsya bagaimana menurut pendapatmu....?" Tanya Shakila pada Marsya.

"Maxx benar....kau kelihatan lebih muda dan segar." Ucap Marsya sambil tersenyum ramah.

"Kenapa aku tetap tidak percaya diri yach menggunakan dress ini..." Ucap Shakila sambil memanyunkan bibirnya.

"Baju itu terlihat dari siapa pemakai-nya....Jika yang memakainya seorang Shakila....Sekalipun kau hanya memakai baju sobek-sobek  tetap saja akan menjadi pusat perhatian." Ucap Maxx sambil menaik turunkan alis-nya.

"Afan....Kamu memang the best..." Ucap Shakila sambil memanyunkan bibirnya kearah Maxx.

Maxx beranjak dari duduknya menuju kamar.Tak lama Maxx kembali lagi setelah mengganti stelan jass-nya dengan kaos.

Makanan serta juss sudah tersaji di hadapan Shakila dan Marsya.

Maxx duduk di tempat-nya tadi.

"Kamu mau makan apa....?" Tanya Shakila.

"Roti panggang saja." Ucap Maxx sambil menatap Marsya.

Shakila langsung menyajikan roti panggang di piring Maxx.
Setelah itu mengisi piring miliknya dengan nasi goreng seafood.

"Marsya...Kau mau makan apa...?" Tanya Shakila lembut.

"Hmm....tidak usah.Aku minum Juss saja sudah cukup." Ucap Marsya sambil tersenyum.

"Kau sedang diet yach...?Aku sarankan untuk selalu sarapan sekalipun kau sedang diet." Ucap Shakila sambil menyajikan satu centong nasi goreng seafood ke piring milik Marsya.

Marsya hanya menganggukkan kepalanya.

Mereka sarapan dalam diam.Hanya bunyi suara sendok saja yang terdengar.

"Aku ke kamar duluan yach....Mau berkemas barang-barangku takut ada yang tertinggal." Ucap Shakila sambil meninggalkan Maxx dan Marsya berdua.

"Apa kau menyukai-nya....?" Ucap Maxx bertanya.

"Menyukai apa....?" Ucap Marsya tak mengerti.

"Masakan cheft di sini.Apa aku harus menggantinya dengan cheft yang baru....?" Ucap Maxx sambil menatap Marsya.

"Kenapa harus menggantinya...? Masakan-nya sangat enak.Sama seperti masakan hotel bintang lima." Ucap Marsya sambil meminum Juss-nya.

"Benarkah....?Lantas mengapa kau hanya mengaduk-aduk makanannya....?" Ucap Maxx sambil meminum air putih.

"Aku hanya sedang tidak berselera makan." Ucap Marsya.

"Pasti ada yang sedang kau pikirkan....? Begitu sampai Belanda kita akan langsung ke rumah sakit.Aku sendiri yang akan memastikan bahwa kau tidak akan hamil jika kau memang tidak menginginkannya.Sekalian aku akan melakukan vasektomi di sana." Ucap Maxx tegas.

"Vasektomi....Apa kau gila Maxx.Itu sama saja dengan kau memutus keturunan-mu.Kau bisa menggunakan kondom atau apapun tidak usah sampai Vasektomi." Ucap Marsya terkaget sekaligus kesal.

"Biarlah.....Aku sendirian.Mungkin aku memang di takdirkan untuk selalu sendiri dan kesepian." Ucap Maxx sambil memalingkan wajahnya berusaha menyembunyikan matanya yang mulai memerah.

"Maxx....Dengarkan....." Belum selesai Marsya berbicara.Marsya langsung membekap mulutnya saat rasa mual menyerangnya lalu setengah berlari menuju kamar.Marsya langsung masuk ke dalam kamar mandi dan memuntahkan Juss serta sarapannya.Setelah selesai Marsya keluar dan duduk di pinggir ranjang.

"Ini....minumlah mungkin akan sedikit meredakan rasa mualmu." Ucap Maxx menyodorkan nampan berisi air perasan jeruk lemon.

"Terimakasih...." Ucap Marsya langsung meminum air itu.

"Maxx....." Ucap Marsya sambil menyimpan gelas.

"Tenang saja....kau mual karena terlalu banyak minum wine.Bukan karena kau hamil." Ucap Maxx yang seolah mengerti apa yang Marsya pikirkan.

Marsya hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau serius akan melakukan vasektomi...?" Ucap Marsya hati-hati.

"Ya." Jawab Maxx singkat.

"Aku ingin punya bayi yang lucu-lucu darimu Maxx...." Ucap Marsya kesal.

"Kau bisa mendapatkannya dari laki-laki lain.Keputusanku sudah bulat aku akan melakukan vasektomi." Ucap Maxx sambil membawa nampan berisi gelas kosong keluar kamar.

"Aku harus mencegahnya melakukan itu." Gumam Marsya pada dirinya sendiri.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang