Di panggil nyonya

226 8 0
                                    

Tokk....tokk....
Suara ketukan pintu menghentikan perdebatan mereka.
"Masuk...." Ucap Maxx.
"Maaf tuan ini baju nona yang tuan minta." Ucap bik Cha.
"Bukan nona tapi nyonya bik.Berikan pada nyonya....bik cha" ucap Maxx.

"Nyo...nya...." Ucap bik Cha penuh tanya.sementara Marsya menahan kesal-nya.

"Sebentar lagi kami akan menikah....bik Cha." Ucap maxx.

"Tidak.Jangan dengarkan dia....tuan-mu ini sedang mabuk." Ucap Marsya menyangkal ucapan Maxx.

"Bik Cha pasti tahu.Siapa yang sedang mabuk di sini.Bik Cha semalam melihat dengan jelas siapa yang terus menciumi-ku tanpa henti." goda Maxx sambil tersenyum.

Marsya menatap tajam Maxx.
Kemudian Marsya mengambil baju dari tangan bik Cha.lalu masuk ke kamar mandi.

Bik Cha pamit untuk mempersiapkan sarapan.

Maxx menunggu sofa kamar sambil menyeruput kopi-nya.Marsya keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi.

Marsya mengambil tas-nya lalu duduk di meja rias.Mengoleskan sedikit bedak dan lipstik.lalu merapihkan rambut-nya.

"Sarapan dulu....bik cha sudah menyiapkan-nya di bawah." Ucap Maxx.

"Tidak...aku sudah kesiangan.Aku langsung pergi saja maxx.Terimakasih...."ucap Marsya.

"Sarapan dulu....atau kau tidak akan bisa pergi...."ucap Maxx tegas lalu masuk ke kamar mandi.

"Maxx....aku sudah kesiangan...." Kesal Marsya.

"Dasar pemaksa...." gumam Marsya.

"Silahkan nyonya....
sarapan-nya telah siap" ucap bik Cha.

"Terimakasih bik Cha.Panggil saja aku Marsya.Aku bukan nyonya-mu." Ucap Marsya.

"Tidak bisa nyonya....Sudah menjadi peraturan di sini.Mengikuti semua perintah tuan." Bik Cha menjelaskan.

"Apakah aku boleh bertanya?" Ucap Marsya sambil memakan sarapannya.

"Tentu saja nyonya...." Ucap bik Cha.

"Apakah pernah ada wanita yang kesini selain aku.....ehm....maksud-ku...." Marsya terlihat ragu-ragu untuk bertanya.

Bik Cha mengerutkan keningnya.Marsya merasa sangat lancang bertanya seperti itu.

"Akh....tidak....lupakan-lah....Masakan-mu sangat enak.Aku menyukainya." Ucap Marsya mengalihkan pembicaraan.

"Bukan saya yang membuat-nya.Tapi koki di sini selalu menyajikan sarapan yang sehat dan enak nyonya...." Ucap bik Cha menjelaskan.

"Koki....akh...ya...tolong katakan padanya masakan-nya sangat enak.Apakah bik Cha tahu di mana mobil-ku?" Ucap Marsya.

"Mobil-mu masih di hotel.Aku akan menyuruh supir-ku mengantarkan-mu." Bukan bik Cha yang menjawab melainkan  Maxx.

"Hmm...aku naik taksi saja kalau begitu." Ucap Marsya.

"Biarkan supir-ku yang mengantarkan-mu.Berhenti membantah-ku.Aku paling tidak suka di bantah." Ucap Maxx tegas.

"Baiklah..." Ucap Marsya sedikit kesal sambil menatap Maxx tajam.

"Jangan menatap-ku seperti itu....atau kau tidak boleh pergi sama sekali." Ucap Maxx dengan senyum smirk-nya.

"Ya...ya...ya....terserah kau saja tuan muda...." Ucap Marsya mengalah.

Marsya berangkat ke kantor di antar supir-nya Maxx. Nama-nya pak Ujang.

"Sudah sampai nyonya....mau di jemput jam berapa?" Tanya pak Ujang.

"Hmm....Tidak usah pak Ujang. Aku nanti bisa pulang sendiri sekalian mobil-ku." jawab Marsya sambil tersenyum ramah.

"Baiklah.... sebentar saya bukakan pintu-nya dahulu." Ucap pak Ujang lalu turun dari mobil.Membukakan pintu untuk Marsya.

"Padahal tidak usah repot-repot pak Ujang.Saya bisa sendiri. Terimakasih banyak pak Ujang sudah mengantarkan saya sampai kantor." Ucap Marsya

"Sama-sama nyonya.... sudah menjadi tugas saya nyonya....Saya permisi nyonya...." Ucap pak Ujang pamit.

"Akh...iya...hati-hati di jalan." Ucap Marsya.
Pak Ujang menganggukkan kepalanya.lalu masuk kedalam mobil.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang