Maxx di larikan ke rumah sakit

91 5 0
                                    

Belum lama mobil berjalan meninggalkan mansion milik Maxx.

Terdengar bunyi suara handphone milik pak Ujang.
Pak Ujang berusaha mengabaikan-nya.Namun handphone-nya terus saja berdering.

"Pinggirkan dulu mobil di depan sebentar.Angkat dulu telponnya siapa tahu penting." Ucap Marsya yang merasa terganggu dengan suara dering handphone milik pak Ujang.

"Hallo....Bik Cha....Ada apa menelponku.Aku sedang mengantar nyonya." Ucap pak Ujang saat mengetahui yang menelpon adalah Bik Cha.

"Apa....Tuan Maxx....Baiklah.Setelah mengantarkan nyonya aku akan langsung kesana." Ucap pak Ujang lalu menutup sambungan telponnya.

"Ada apa pak Ujang....?" Tanya Marsya.

"Tuan sakit Nyonya.Bik Cha langsung membawa tuan ke rumah sakit karena khawatir dengan kondisi tuan." Ucap pak Ujang.

"Putar arah....kita langsung ke rumah sakit saja." Perintah Marsya pada pak Ujang.

Pak Ujang langsung melajukan mobilnya menuju Rumah sakit.

Begitu sampai Marsya segera turun dari mobil.Setengah berlari Marsya menghampiri meja resepsionis.Setelah mengetahui di mana  Maxx berada.Marsya langsung melangkah menuju ruangan itu sambil di ikuti oleh pak Ujang.

"Bik Cha...mengapa menunggu  di luar....?" Ucap Marsya saat melihat Bik Cha duduk di kursi tunggu.

"Dokter sedang memeriksa tuan di dalam.Tuan Drop nyonya....Sebelum pingsan tuan terus memegangi dadanya.Sepertinya penyakit jantung-nya kambuh lagi." Jelas Bik Cha.

"Jantung.Sejak kapan Maxx memiliki penyakit jantung....?" Tanya Marsya.

"Sekitar 2 tahun belakangan ini.Pola makan tuan tidak teratur.Tuan juga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melamun sambil merokok." Ucap Bik Cha.

"Tadi saja saat nyonya pergi.Tuan sedang merokok di balkon tengah." Lanjut Bik Cha.

Tak lama dokter yang menangani Maxx keluar.

"Bagaimana kondisi Maxx....Dokter....? Tanya Marsya sambil menghampiri dokter itu.

"Asam lambung-nya naik.Beruntung cepat-cepat di bawa ke sini.Terlambat sedikit saja.Bisa fatal akibatnya." Ucap dokter itu menjelaskan.

"Apa sudah bisa di jenguk....?" Tanya Marsya.

"Silahkan....tapi jangan terlalu lama.Pasien harus banyak beristirahat." Jelas dokter itu.

"Terimakasih banyak dokter...." Ucap Marsya langsung masuk ke dalam ruangan Maxx.

Maxx sedang terbaring dengan selang infus yang menempel di punggung tangannya dan selang oksigen di hidung-nya.

"Maxx...." Ucap Marsya sambil menghampiri Maxx.

"Kenapa kamu kesini....?" Tanya Maxx sambil mengerutkan keningnya.

"Tadi Bik Cha menelpon pak Ujang bilang kamu sakit.Ya sudah aku ikut saja kesini." Ucap Marsya.

"Panggil pak Ujang kesini....Aku akan menyuruh-nya mengantar-mu." Ucap Maxx dingin.

"Tidak mau.Aku mau di sini saja." Ucap Marsya langsung duduk di samping ranjang.

"Kasihan....kekasih-mu menunggu.Lagi pula ada Bik Cha yang menjagaku." Ucap Maxx sambil menatap Marsya.

"Aku tidak jadi pergi.Aku sudah  menelpon fablo tadi." Ucap Marsya.

"Pak Ujang tolong antar Marsya pulang...." Ucap Maxx pada pak Ujang yang baru memasuki ruangan.

"Aku tidak mau pulang." Ucap Marsya kesal.

"Kondisi-mu masih lemah.Tidak baik terlalu lama di rumah sakit.Pulanglah...." Ucap Maxx mengelus lembut tangan Marsya.

"Pak Ujang tolong antar Bik Cha pulang.Biar aku saja yang menjaga Maxx di sini." Ucap Marsya sambil meletakkan tas kecil milik-nya ke atas nakas.

Pak Ujang hanya menatap Marsya dan Maxx bergantian.

Tak lama Dokter Alvian masuk di ikuti oleh Shakila.

"Sayang.....Tadi aku ke mansion.Maid bilang kamu sakit dan di bawa kesini.Jadi aku langsung menyusul kesini." Ucap Shakila sambil meletakkan parcel buah di atas meja sofa.

Marsya menatap Shakila sekilas dan langsung menatap Maxx.

"Permisi....." Ucap Shakila yang mendahului duduk di samping Maxx.

"Aku tidak apa-apa....Hanya asam lambung-ku yang naik." Ucap Maxx pada Shakila.

"Tetap saja aku mencemaskanmu.Aku khawatir terjadi sesuatu padamu." Ucap Shakila dengan nada manja.

Marsya berjalan menuju sofa lalu duduk disana.

"Kau pasti melewatkan waktu makan-mu lagi..." Ucap Dokter Alvian sambil duduk di kursi samping ranjang.

"Begitulah....Resiko menjadi duda....Tidak ada yang mengingatkan makan." Ucap Maxx sambil melirik ke arah Marsya.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang