Menyiapkan koper untuk Maxx

78 4 0
                                    

"Jangan itu terlalu cepat.Beri aku waktu satu bulan.Kalau dalam satu bulan itu aku hamil maka kita akan menikah.Tapi kalau tidak hamil maka tidak usah menikah.Bagaimana....?" Ucap Marsya sambil mengunyah makanan-nya.

"Kau meragukan kehebatanku membuatmu hamil.Apa kau lupa dulu aku menghamilimu hanya dengan sekali berhubungan." Ucap Maxx sambil menggelengkan kepalanya.

"Itu Khan dulu....Kita buktikan saja....Apa kau masih sehebat dulu...." Tantang Marsya.

"Mulai besok aku akan menguncimu di dalam kamar agar secepatnya juga kau hamil." Ucap Maxx sambil tersenyum smirk.

"Menyebalkan....Belum apa-apa sudah ketakutan...." Cibir Marsya.

"Jangan salah-kan aku jika kau akan kesulitan berjalan." Ucap Maxx kembali menyuapi Marsya.

"Dasar maniak...." Ucap Marsya menerima suapan itu dengan kesal.

Sebulan sudah berlalu.

Saat ini mereka sedang  makan siang di tepi pantai. Setelah selesai makan mereka berjalan-jalan menyusuri pantai.Hingga tak terasa sore pun menjelang.

"Kita pulang sekarang yach....Nanti malam aku mau berangkat ke Belanda." Ucap Maxx sambil memasukkan handphone-nya ke dalam saku celananya.

"Belanda...apakah ada urusan yang penting.Kenapa mendadak sekali." Ucap Marsya langsung menatap wajah Maxx.

"Tidak juga.Aku sudah menjadwalkan-nya seminggu yang lalu." Ucap Maxx sambil merapikan rambut Marsya.

"Berapa lama kamu disana....?" Tanya Marsya sambil menggenggam tangan Maxx.

"Kemungkinan sich antara Lima atau enam hari aku di sana.Kau mau ikut...?" Ucap Maxx yang berharap Marsya bisa ikut dengannya.

"Tidak....Aku tidak mau mengganggu pekerjaanmu di sana." Ucap Marsya sambil menggelengkan kepalanya.

"Padahal aku berharap sekali kamu mau ikut...." Ucap Maxx sambil memeluk Marsya.

"Kita pulang sekarang saja....Aku akan membantumu menyiapkan koper." Ucap Marsya sambil melepaskan pelukan mereka.

Tak membutuhkan waktu yang lama.Akhirnya mereka tiba di mansion.

Mansion milik Maxx.

Setibanya di kamar milik Maxx.Marsya langsung mengambil koper lalu mengisinya dengan beberapa baju.

"Tidak usah membawa baju terlalu banyak.Lagi pula di sana juga sudah ada baju." Ucap Maxx.

Marsya mengeluarkan lagi baju-baju itu.

"Apa saja yang mau di bawa biar aku yang siapkan." Ucap Marsya sambil mengembalikan baju-baju itu ke dalam lemari.

"Tidak usah menyiapkan apapun.Di sana semuanya sudah tersedia." Ucap Maxx sambil mengembalikan koper itu ke tempat-nya.

"Hmm....tidak seru.Padahal aku ingin membantumu berkemas." Ucap Marsya sambil memanyunkan bibirnya.

"Ikut ke Belanda.Temani aku di sana itu yang aku butuhkan." Ucap Maxx sambil memeluk Marsya.

Tokk....tokk....tokk....
Suara ketukan pintu kamar Maxx.

"Masuk...." Ucap Maxx sambil melepaskan pelukannya.

"Permisi tuan....Ada nona Shakila menunggu di sofa." Ucap Bik Cha sambil berdiri di ambang pintu.

"Suruh dia menunggu sebentar....aku akan menemui-nya sebentar lagi." Ucap Maxx pada Bik Cha.

"Baik tuan..." Ucap Bik Cha sambil menutup kembali pintu kamar Maxx.

"Shakila....Untuk apa dia kesini...?" Tanya Marsya penasaran.

"Dia mau ikut bareng ke Belanda.Kalau tidak salah dia ada pemotretan dengan salah satu brand di sana." Ucap Maxx  sambil memeluk Marsya kembali.

"Jadi kamu kesana bersama Shakila.Aku kira hanya untuk urusan pekerjaan." Ucap Marsya sambil berusaha melepaskan pelukan Maxx.

"Kau cemburu....?" Ucap Maxx melepaskan pelukannya.

"Sejauh apa hubunganmu dengan Shakila.Aku lihat kalian begitu mesra waktu di rumah sakit." Ucap Marsya sambil memalingkan wajahnya.

"Seperti yang kau lihat.Shakila selalu menganggapku sosok idola-nya.Seperti kau mengidolakan Leo." Ucap Maxx tajam.

"Maxx.... posisi Shakila dan Leo itu jelas berbeda." Ucap Marsya tak terima.

"Tak akan ada habisnya jika kita membahas persoalan ini.Aku mau ke bawah menemui Shakila." Ucap Maxx mengakhiri debat mereka.

Maxx meninggalkan kamar lalu berjalan menuruni tangga untuk menemui Shakila.

"Kenapa lama sekali...." Ucap Shakila ketika melihat Maxx menghampiri-nya.

"Biasalah...Banyak sekali kopermu memang kau mau tinggal berapa lama...?" Ujar Maxx ketika melihat ada 4 koper di samping Shakila.

"Aku di sana mau pemotretan.Jadi otomatis harus membawa banyak baju." Sahut Shakila.

"Kita jadi berangkat jam 7 malam Khan...?" Tanya Shakila.

"Jika kau mau kita bisa mempercepatnya 1 jam lebih awal." Ucap Maxx.

Marsya menuruni tangga lalu berjalan ke ruang tv di mana Maxx dan  Shakila berada.

"Tidak usah....sesuai jadwal saja.Lagi pula aku tidak terburu-buru." Ucap Shakila.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang