Ciuman saat pesawat take off

93 4 0
                                    

"Ya udah....sana mandi aku mau sisir rambut sekalian make up." Ucap Marsya sambil duduk di kursi meja rias.

"Males....Aku tuch mau-nya mandi bareng sama kamu." Ucap Maxx kesal.

"Yang ada bukan-nya mandi....Sudah mandi sana.... Sebentar lagi kita mau berangkat Khan." Ucap Marsya sambil memakai skincare-nya.

"Cium dulu...." Ucap Maxx sambil menghampiri Marsya.

"Jangan....Aku baru memakai skincare..." Ucap Marsya sambil menatap tajam Maxx.

"Cium saja tidak boleh.... Apalagi yang lain.....Kenapa nasibku begini amat yach...." Ucap Maxx sambil masuk ke dalam kamar mandi.

Marsya hanya menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Maxx.

Setelah selesai Marsya mengecek tas kecil milik-nya.

"Aku tidak akan membawa apapun.Aku akan membeli semua keperluanku di sana saja." Gumam Marsya sambil menyampirkan tas kecil milik-nya.

Setelah Marsya menyiapkan baju untuk Maxx.Marsya memutuskan untuk duduk di sofa.

Maxx keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe-nya.

"Kau sudah siap...?" Tanya Maxx sambil mengambil baju yang di siapkan oleh Marsya.

"Seperti yang kau lihat..." Ucap Marsya sambil tersenyum.

Maxx melepaskan bathrobe-nya.Lalu memakai pakaian-nya sambil menatap Marsya.

Setelah selesai Maxx lalu duduk di kursi meja rias.Menyisir rambutnya,memakai sedikit face cream lalu menyemprotkan parfum mahal kesukaan Marsya.

"Ayo....kita berangkat." Ucap Maxx sambil mengulurkan tangannya.

"Ayo...." Ucap Marsya yang langsung menerima uluran tangan Maxx.

"Kenapa lama sekali....Memang kalian tidak bisa menahan untuk tidak bercinta di kamar mandi." Ucap Shakila sinis.

"Aku tidak bercinta dengannya.Tadi aku mandi duluan.Maxx baru saja selesai mandi." Ucap Marsya tak terima.

"Tahu begini....mending aku menerima ajakan kamu untuk memajukan jadwal penerbangan." Ucap Shakila dengan nada sebal pada Maxx.

Tak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai Hanggar Pesawat.

Shakila menaiki tangga masuk duluan.Sementara Maxx dan Marsya menaiki tangga beriringan.

Sesampainya di dalam pesawat mereka di sambut beberapa pramugari yang siap menyediakan segala keperluan mereka.

Shakila memilih duduk di kursi paling depan.Sementara Maxx mengajak Marsya duduk di belakang dekat jendela.Agar mereka bisa menikmati pemandangan dari atas langit.

Maxx menarik sabuk pengaman lalu memakai-nya pada Marsya.

"Pesawat akan segera take off." Ucap Maxx sambil memasang sabuk pengaman-nya.

Marsya hanya menganggukkan kepalanya.

"Apa kau takut ketinggian....?" Tanya Maxx sambil menatap Marsya.

"Sedikit...." Ucap Marsya pelan sambil menggenggam tangan kiri Maxx.

"Jangan takut....Aku ada di sini  untuk-mu..." Ucap Maxx sambil mengelus lembut tangan Marsya.

Marsya menatap  dalam wajah Maxx.Di tatap seperti itu membuat Maxx mendekatkan wajah-nya pada Marsya.

Maxx mencium bibir Marsya lalu melumat-nya lembut.

Marsya menghentikan Maxx yang akan mengalihkan ciuman-nya ke leher Marsya.

"Maxx....stopp...." Ucap Marsya  sambil menahan gairah-nya.

"No....Maxx...enough...."
Maxx menghentikan ciumannya.Maxx melepaskan sabuk pengaman-nya setelah memastikan bahwa pesawat sudah take off.

"Aku mau istirahat di kamar.Kau mau ikut...?" Tanya Maxx sambil menatap Marsya.

"Tidak Maxx...Aku disini saja." Ucap Marsya pelan.

"Ya sudah...." ucap Maxx sambil menghela nafasnya lalu meninggalkan Marsya sendiri.

Maxx memasuki kamar lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

"Kenapa aku selalu bergairah saat berada dekat dengan-nya." Ucap Maxx sambil memijat keningnya.

"Juss-nya Nyonya....." Ucap seorang pramugari sambil meletakkan Juss dan buah-buahan di atas meja.

"Terimakasih..." Ucap Marsya sambil mengambil gelas Juss lalu meminumnya.

"Sama-sama Nyonya...." Ucap pramugari itu ramah.

"Em....Toilet di sebelah mana yach...?" Tanya Marsya.

"Di kamar tuan juga ada toilet Nyonya." Ucap Pramugari cantik itu sambil menunjuk ke arah pintu yang tadi di masuki oleh Maxx.

"Owh...Terimakasih...." Ucap Marsya sekali lagi.

"Sama-sama Nyonya.Kalau ada yang Nyonya butuhkan Nyonya tinggal menekan tombol hijau itu." Ucap Pramugari itu sambil menunjuk deretan tombol di kursi.

Marsya melepaskan sabuk pengaman-nya lalu berjalan memasuki pintu kamar yang di tunjukkan oleh pramugari.

Mendengar suara pintu terbuka Maxx memejamkan matanya.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang