Membeli camilan

89 5 0
                                    

Marsya mengambil pakaian-nya di lemari kau memakai bajunya sambil memunggungi Maxx.

"Kau sedang menggodaku sayang....." Ucap Maxx sambil menghampiri Marsya.

"Bintang Martinez jauh lebih menggoda daripada aku.Dan kelihatannya juga kau sangat menikmati pijatan-nya." Ucap Marsya sinis.

"Lihat dulu rekaman Cctv itu.Agar kau tahu semua-nya." Ucap Maxx kesal.

Marsya melihat rekaman Cctv tv itu hingga selesai.

"Kau sangat menikmati pijatan wanita itu.Aku tahu diri Maxx.Kita menikah hanya karena status.Tapi aku minta hargai aku.... selagi aku masih menjadi istrimu." Ucap Marsya melangkah menuju meja rias.

"Sayang....Kamu salah paham." ucap Maxx frustasi.

"Salah paham.Aku tidak tahu apa kegiatan-mu satu bulan ini.Bisa saja setiap malam kau menikmati pijatan wanita itu.Atau bahkan lebih dari itu." Ucap Marsya tajam.

"Aku sudah menjelaskan semuanya padamu.Tapi kau masih saja tidak percaya kepadaku.Apa yang kau inginkan sebenarnya....?" Tanya Maxx dengan nada tinggi.

"Kenapa kau jadi marah seperti itu....?Yang seharusnya marah itu aku Maxx...." Ucap Marsya tajam.

"Baiklah....Aku tahu arah pembicaraanmu kemana.Seribu kali ku jelaskan kau tetap akan mengarahkannya ke sana." Ucap Maxx pelan.

Marsya hanya mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu...Maxx....?" Tanya Marsya tidak mengerti.

Maxx meninggalkan kamar tanpa berkata apa-apa lagi.
Setelah selesai memakai make-up Marsya menyusul Maxx keluar dari kamar.

Maxx duduk di meja makan.

"Indah.... tolong siapkan sarapan untukku." Ucap Maxx pada maid yang bernama yang Indah.

Indah langsung mengambil piring lalu mengisi-nya dengan menu yang tersedia di atas meja makan.

"Terimakasih...." Ucap Maxx lalu menyantap makanan-nya.

Marsya menghampiri Maxx di meja makan.Lalu Marsya pun ikut sarapan bersama Maxx.

Setelah selesai sarapan.
Maxx meninggalkan apartment milik Marsya tanpa berkata sepatah katapun.

"Indah....ini kunci apartement.Nanti sore aku akan pulang ke mansion.Jadi kau bawa saja kunci ini ke mansion." Ucap Marsya kepada  Indah.

"Baik....Nyonya." Ucap indah sambil mengambil kunci itu dari tangan Marsya.

Marsya melajukan mobilnya menuju kantor.Tak lama Marsya pun sampai di kantor-nya.

"Selamat pagi Bu...." Sapa Livia.

"Pagi....Materi untuk meeting hari ini apakah sudah siap...?" Tanya Marsya sambil memasuki ruangannya.

"Sudah siap semua Bu....ehm....Terimakasih Bu.... semalam sudah mengantarkan saya pulang.Maafkan saya yang selalu merepotkan Bu Marsya...." Ucap Livia.

"Tidak masalah.Asal jangan setiap hari kau mabuk.Tidak baik untuk kesehatanmu." Ucap Marsya menasehati.

"Iya Bu....Saya sudah mencoba terapi yang ibu anjurkan waktu itu.Namun saya masih bisa lepas sepenuhnya Bu...." Ucap Livia.

"Semuanya butuh proses.Tidak ada yang Instan.Kau boleh kembali ke ruangan kerjamu." Ucap Marsya.

"Terimakasih banyak Bu...." Ucap Livia lalu meninggalkan ruangan Marsya.

Tak terasa sore pun menjelang.

Marsya melajukan mobilnya meninggalkan kantor.

"Lebih baik aku ke mall dulu.Aku ingin membeli camilan untuk para maid di mansion." Gumam Marsya pada dirinya sendiri.

Marsya memarkirkan mobilnya di Area parkir sebuah mall.

Marsya membeli beberapa kotak pizza dan juga beberapa lusin donat.

Setelah itu Marsya kembali melajukan mobilnya menuju mansion milik Maxx.

Marsya turun dari mobil-nya.Mengambil semua kantong belanjaannya lalu membawanya ke dalam mansion.

"Biar saya saja yang membawanya Nyonya....." Ucap Bik Cha melihat Marsya kerepotan membawa kantong belanjaannya.

"Terimakasih...." Ucap Marsya seraya memberikan kantong belanjaan itu pada bik Cha.

"Apa Maxx sudah pulang....?" Tanya Marsya.

"Sudah Nyonya.... Sehabis makan siang tuan langsung masuk ke kamar.Setelah itu tuan tidak keluar kamar lagi." Jelas Bik Cha.

"Apa Maxx sakit....?" Gumam Marsya sambil menaiki tangga menuju kamar Maxx.

Marsya membuka pelan pintu kamar.Terlihat Maxx yang sedang tertidur pulas sambil memeluk bantal guling.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang