Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)

Kehadiran Gio

"Aku pergi sekarang yach.Ada meeting penting siang ini.Aku pamit yach...." Ucap Marsya sambil mengambil tas kecilnya.

"Aku akan mengantarmu...." Ucap Maxx.

"Haah....tidak usah.Aku pakai taksi saja.Kamu harus banyak istirahat.Ingat setelah ini minum obat-mu.Aku berangkat...." Ucap Marsya langsung mencium pipi Maxx singkat.

Setelah itu Marsya buru-buru melangkahkan kakinya keluar dari ruangan kamar Maxx.

Maxx hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Marsya.Seketika Maxx teringat saat Marsya berjalan sensual ke arahnya.

"Kurang ajar.....Berani sekali dia memakai pakaian seperti itu ke acara meeting." Ucap Maxx sambil mengeraskan rahangnya.

"Aku tidak akan membiarkan milikku...Di lihat apalagi di sentuh oleh orang lain." Gumam Maxx sambil keluar ruangan kamar mencari pak Ujang.

Maxx menyuruh asistennya untuk menyelesaikan administrasi rumah sakit serta mengambil obat dari apotik.

Maxx meminta Pak Ujang mengantarkannya ke kantor Marsya.

Kantor Marsya

Marsya memasuki ruangan kantor-nya.

"Livia....apa kamu sudah mengatur semuanya untuk keperluan meeting siang ini
...?" Tanya Marsya to the point pada Livia.

"Sudah Bu...kita hanya tinggal menunggu waktu makan siang saja." Ucap Livia sambil melihat buku agenda Marsya hari ini.

"Terimakasih banyak Livia....kamu memang bisa di andalkan.Aku masuk dulu...." Ucap Marsya sambil melangkah menuju ruangan kantor Marsya.

Marsya langsung mengganti pakaiannya dengan setelan kerja milik-nya.

Setelah itu Marsya duduk di kursi kerja-nya lalu sibuk mengerjakan file-file di komputer.

Tokk....tokk....tokk....
Suara ketukan pintu ruangan Marsya.

"Masuk...." Ucap Marsya sambil tetap fokus pada komputer-nya.

"Mami....." Ucap seorang anak kecil langsung menghampiri Marsya di kursi kerja-nya.

"Sayangnya mami...." Ucap Marsya yang langsung memeluk anak kecil itu.

"Maafin aku sya....Aku terpaksa membawa-nya ke kantor.Dia ngga mau makan kalau tidak di ajak ketemu kamu." Ucap seorang laki-laki di belakang anak kecil itu.

"Tidak apa-apa Yo....Biar Gio sama aku disini.Kamu balik lagi aja ke kantor." Ucap Marsya pada laki-laki itu yang tak lain adalah leo.

"Sayangnya mami....lagi manja yach....Bilang sama papi udah anterin Gio ke kantor mami." Ucap Marsya sama anak kecil yang bernama Gio itu.

"Maacih....papi....." Ucap Gio sambil tersenyum ke arah Leo.

"Sama-sama sayang.....Papi kerja dulu yach....Ngga boleh nakal....Nurut sama mami yach...." Ucap Leo pada Gio.

"Oce....Gio anak baik papi....." Ucap Gio sambil mencium pipi Marsya.

"Aku langsung balik ke kantor yach." Ucap leo sambil meninggalkan ruangan kerja Marsya.

Marsya mengajak Gio ke sofa.
Baru saja Marsya mendudukkan Gio.Tiba-tiba  pintu ruangan Marsya terbuka.

"Maxx....." Ucap Marsya saat melihat Maxx masuk ke ruangan-nya tanpa mengetuk pintu.

"Siapa anak kecil itu....?" Tanya Maxx sambil menatap tajam kearah Gio.

"Mami...." Ucap Gio langsung memeluk erat tubuh Marsya setelah di tatap tajam oleh Maxx.

"Maxx.....kamu membuat-nya takut." Ucap Marsya sambil mengelus lembut rambut Gio.

"Sayangnya mami.... Jangan takut yach....Om ini teman-nya mami.Dia orang baik koq...." Ucap Marsya mencoba menenangkan Gio.

"Teman mami....?" Ucap Gio sambil menatap wajah Marsya.

"Iya....sayang.Uncle Maxx namanya.Ayo kenalan dulu...." Ucap Marsya sambil  melirik Maxx.

Gio melepaskan pelukannya pada Marsya lalu menghampiri Maxx.

"Hallo uncle....Nama aku Gio.Apa uncle mau main mobil-mobilan sama aku....?" Ucap Gio sambil mengulurkan tangannya.

"Siapa nama papamu...?" Tanya Maxx menerima uluran tangan Gio sambil menatap Marsya.

"Papi Leo....bukan papa." Ucap Gio sambil mengerutkan keningnya.

"Owh...jadi nama papimu itu Leo.Kemana papimu sekarang...?" Tanya Maxx sambil tetap menatap Marsya.

"Papi berangkat ke kantor.Gio mau sama mami Marsya ngga mau ikut sama papi." Celoteh Gio dengan suara khas anak kecil.

~"Mami...Mengapa anak ini memanggil Marsya mami...Apa ini anak Marsya dengan Leo."Tanya Maxx dalam hatinya.~