Marsya pingsan

138 7 0
                                    

Dua bulan telah berlalu.

Marsya telah menceritakan semuanya pada Sharon.
Sharon bisa memahami Marsya.Hanya saja Sharon tidak habis pikir kenapa Marsya masih belum bisa membuka hatinya.

Setelah kejadian itu Marsya tidak pernah bertemu Maxx lagi.Bahkan ketika Marsya berkunjung ke gedung AMC group untuk membahas pembangunan apartement. Maxx seperti menghindari-nya.

Sabtu siang ini Sharon mengajak Marsya ke salon.
Karena nanti malam Sharon dan Marsya akan menghadiri acara ulang tahun Shakila.

"Beeibb....Shakila kayak-nya ngundang afan juga dech." Ucap Sharon setelah keluar dari salon.

"Afan....afan....melulu....Maxx bee....panggilan-nya Maxx." Jelas Marsya.

"Ikh...orang mana tahu kalau panggilan-nya Maxx.Orang-orang tahunya Tuan Afanesei." Gerutu Sharon.

"Iya....juga yach...." Ucap Marsya.

"Beeibb....kamu ngga takut Maxx kecantol sama Shakila gitu..?" Tanya Sharon.

"Khan kamu yang bilang bee... Kalau Shakila di tolak mentah-mentah sama maxx.Lagian apa peduliku..." Ucap Marsya kesal.

"Ya....itu Khan dulu.Siapa tau aja sekarang sudah berubah. Apalagi Shakila sekarang lebih terlihat  lebih sopan.Waktu acara party Minggu lalu dia juga ngga pakai baju terbuka." Cerocos Sharon.

"Baguslah....itu namanya Shakila mulai menghargai tubuh-nya." Ucap Marsya.

Acara pesta ulang tahun Shakila di langsungkan di resto & cafe.
Kurang lebih ada 500 tamu undangan yang hadir.

Setelah mengucapkan selamat Sharon dan Marsya memilih duduk di dekat kolam ikan.

"Ekhh....aku denger-denger Shakila mau di lamar sama tuan Afanesei.Itu lho owner AMC group." Ucap salah seorang tamu.

"Mereka Khan emang pernah deket.Cocok-lah serasi yang cewek cantik model internasional terus yang cowok ganteng pengusaha internasional.Kalau punya anak pasti cakep-cakep banget plus sultan dari lahir." Cerocos teman yang satunya.

Marsya meremas ujung dres-nya di bawah meja.Hati-nya terasa di remas tangan tak kasat mata.

Sharon yang ikut mendengarnya langsung menatap Marsya.

"Kalau kamu ngga nyaman kita pulang saja beeibb...." Ucap Sharon.

"Aku ngga apa-apa bee...." Ucap Marsya sambil tersenyum.

Puncak acara pesta adalah acara tiup lilin.Maxx terlihat mendampingi Shakila meniup lilin.Potongan kue pertama Shakila berikan kepada Maxx.Maxx menerima suapan kue dari Shakila.Shakila mencium bibir Maxx sekilas.Para tamu langsung bersorak riuh melihat-nya.
Sementara marsya memalingkan wajahnya ke arah lain.
Marsya memutuskan untuk meninggalkan acara sebelum acara itu selesai. Rasa-nya Marsya tidak kuat jika melihat Maxx melamar Shakila.

{Ketika melihat Jordy selingkuh dengan Chintya rasa-nya tidak sesakit ini.Kenapa hanya melihat bibir Maxx di cium oleh wanita lain.Rasa hatinya tercubit dan sesak sekali.
Ya...Allah.....aku pasti sudah mencintai Maxx.Hatiku tidak akan sesakit ini jika aku tidak mencintainya.} Jerit bathin Marsya.

Sesampainya di parkiran.Marsya sekilas melihat pak Ujang.Pandangan Marsya mulai kabur dan Marsya tidak sadarkan diri.

Pak Ujang yang melihat itu langsung menghampiri Marsya dan membawa-nya ke dalam mobil Maxx.

Pak Ujang langsung menghubungi Maxx.

"Hallo...." Ucap Maxx di sebrang telpon.

"Tuan....Nyo...nyonya pingsan tuan.Saya tidak tahu harus apa...." Ucap pak Ujang.

"Tunggu di situ.Aku keluar sebentar lagi." Ucap Maxx menutup sambungan telpon.

Maxx bergegas keluar Resto & Cafe.Masuk ke dalam mobil-nya.Lalu menyuruh pak Ujang membawa mereka ke mansion.Di perjalanan  Maxx menelpon dokter Alvian agar segera ke mansion-nya.

Sesampainya di mansion Maxx membawa Marsya ke kamar-nya.

Tak lama dokter Alvian sampai di mansion.Dokter Alvian langsung memeriksa keadaan Marsya.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang