Mengalihkan pembicaraan

139 6 0
                                    

Marsya memegang tangan Maxx lalu meletakkan-nya di atas perut-nya.

"Coba rasakan tendangan kecil-nya." Ucap Marsya sambil menatap Maxx.Marsya berusaha mengalihkan pembicaraan dengan memanfaatkan dedek bayi.

Tangan Maxx seolah ada yang menendang dari dalam perut Marsya.Mata Maxx langsung berbinar begitu merasakan kembali tendangan kecil itu.

"Apa dia seaktif itu.....?Aku bisa merasakan tendangan kecil-nya." Ucap Maxx sambil mendekatkan wajahnya ke perut Marsya.

"Sayangnya Daddy.....Mau main bola sama Daddy yach...?" Ucap Maxx sambil mengelus lembut perut Marsya.

"Iya....Daddy....Aku kangen banget sama Daddy." Ucap Marsya menirukan suara anak kecil.

"Kapan terakhir kali kamu USG...?" Tanya Maxx.

"Dua Minggu yang lalu.Kata dokter tumbuh kembang-nya sangat baik.Dia baru sering menendang sekitar 1mingguan ini." Jelas Marsya.

"Apa sudah kelihatan jenis kelamin-nya....?" Tanya Maxx lagi.

"Belum....Dia selalu menutupi bagian bawah-nya.Mungkin dia malu." Ucap Marsya sambil tersenyum.

"Terimakasih.....sudah mau mengandung-nya.Aku tahu ini tidak mudah untukmu." Ucap Maxx sambil menatap Marsya dalam.

"Justru aku yang seharusnya berterima kasih.Karena kau tidak memaksakan kehendak untuk menggugurkannya." Ucap Marsya balas menatap Maxx.

"Aku mengatakan itu karena kau tidak mau mengandung anakku.Hatiku sakit mendengar-nya." Ucap Maxx sambil mencium lembut perut Marsya.

"Maafkan aku.... Waktu itu aku masih ragu dengan perasaanku.Tapi saat mendengar kamu akan menikahi seorang wanita.Aku baru sadar kalau aku sangat mencintaimu.Sampai aku menemui dokter kandungan di sana untuk meminta obat penyubur kandungan.Tapi aku mendapatkan kejutan yang indah.Aku hamil....Aku sangat senang....Akhirnya aku bisa terus bersamamu dengan kehadiran-nya." Ucap Marsya tersenyum.

"Maafkan sikap egois-ku saat itu.Aku sengaja tidak memberitahukan kehamilan itu agar aku bisa menahanmu lebih lama lagi untuk berada di sisiku.Tapi Caca ternyata juga hamil waktu itu.Aku bingung....Aku tidak bisa memilih salah satu.Aku sangat mencintaimu....Dan aku juga harus bertanggung jawab terhadap kehamilan Caca."ucap Maxx sambil menggenggam tangan Marsya.

"Sudah tidak usah melihat ke belakang.Anggap saja itu kerikil tajam yang sekarang sudah bisa kita lewati.Apa khabar-nya Caca....?Kalau aku tidak salah hitung.Sudah waktunya dia melahirkan." Ucap Marsya.

"Caca mengalami kecelakaan.Bayi-ku tidak bisa di selamatkan dia meninggal dalam kandungan.Setelah mengeluarkan bayi-nya kondisi Caca semakin menurun.Dokter baru mengetahui kalau Caca juga memiliki riwayat penyakit jantung.Caca meninggal setelah selesai melakukan operasi pencangkokan jantung." Ucap Maxx sambil meneteskan air matanya.

"Caca meninggal....?Aku tak menyangka dia meninggal secepat itu.Aku belum sempat bertemu dengan-nya.Padahal aku ingin sekali meminta maaf atas kelakuan brengsekmu yang sudah merenggut kehormatan-nya." Ucap Marsya sambil mencubit perut Maxx.

"Aww....Kau ini kenapa senang sekali mencubit perutku." Ucap Maxx kesal.

"Salah sendiri....Kenapa tidak bisa menahan diri saat ada wanita di sampingmu." Ucap Marsya sebal.

"Aku mabuk saat melakukan-nya.Aku juga hanya membayangkan dirimu saat melakukan-nya.Bahkan aku menyebut namamu saat aku klimaks." Ucap Maxx dengan nada frontal.

"Menjijikkan....kalau aku yang jadi Caca sudah ku potong kemaluanmu itu." Ucap Marsya kesal.

"Aku tidak yakin.Yang ada kau hanya terus mendesah-desah.Akkhhh.....Maxx....Please.....Akhhh....Maxx....Faster....please...." ucap Maxx sambil menirukan ucapan Marsya.

"Menyebalkan...." Ucap Marsya sambil menatap Maxx sinis.

"Perlu bukti....?Aku siap untuk membuktikannya." Ucap Maxx sambil menaik turunkan alis-nya.

"Mesum....." ucap Marsya sambil beranjak menuju ranjang lalu merebahkan tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang