Hancur

866 10 0
                                    

Marsya Xavier Thompson
POV

Kulangkahkan kakiku ke arah pintu kamar itu.

Brakkkk.......Brakkkk.....

Dengan kekuatan penuh. Ku tendang pintu kamar itu. Setelah sebelum-nya kudengar sayup sayup desahan demi desahan keluar dari kamar itu.

"Jo....."Ucap-ku tertahan.
Setelah kulihat orang yang sangat aku cintai berada diatas tubuh wanita tanpa sehelai benang-pun. Dari sorot mata-nya yang sayu. kulihat mereka sedang merasakan birahi yang sangat tinggi.

"Selesaikan saja dulu jo,aku tunggu di depan kalau sudah selesai" Ucap-ku setenang mungkin.
Mungkin orang-orang akan menyangka aku sudah gila. Membiarkan orang yang aku cintai bercinta dengan wanita itu.

=> Apa yang akan kalian lakukan. Bila melihat orang yang sangat kalian cintai. Sedang bercinta dengan orang lain. Mungkin kalian akan mencaci,memaki atau mengucapkan sumpah serapah.

Tapi tidak dengan-ku.

Aku membiarkan mereka melanjutkan percintaan mereka. Memberi sedikit kesempatan kepada mereka menuntaskan hasrat-nya.

Aku adalah Marsya Xavier Thompson.
Aku adalah wanita mahal,aku wanita berkelas. Aku punya cara-ku sendiri mengontrol emosi-ku, meski hanya sementara waktu.

"Bang....."Ucap Cintya tertahan dengan wajah pucat pasi menatap Jordy. Terlihat dari raut wajahnya Cintya sangat ketakutan.

Jordy segera mengambil pakaian-nya yang berserakan di lantai. Kemudian memakainya dengan tergesa-gesa. Setelah itu Jordy berlari keluar kamar. Kemudian menghampiri-ku dengan wajah-nya yang sudah menegang.

Seketika tangan-ku digenggam-nya. Tak berselang lama Cintya menghampiri-ku lalu ikut menggenggam tangan-ku. Posisi mereka ada di samping kanan dan kiri-ku.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor kalian...."
Ucap-ku datar dan dingin. Sambil menenangkan hati-ku yang rasanya tak karuan.

"I'm sorry honey..... Maafin aku sayang....."Ucap Jordy dengan wajah memelas.

"Bang Jordy sangat mencintai Mbak Marsya...."Ucap Cintya mencoba menenangkan-ku.
Seketika aku langsung berdiri. Kutatap sinis wajah Cintya.

"Cinta tahu apa kamu tentang cinta. Kalau hati kamu memang mencinta tidak akan ada pengkhianatan. Sebab dalam cinta tidak ada ruang untuk mendua. Sorry Jo... Aku tak pernah bisa membahagiakan-mu" Ucap-ku masih datar dan dingin.

"No....Honey... Aku sangat mencintaimu, Aku bahagia bersamamu, I'm sorry honey......"Ucap Jordy dengan penuh penyesalan.

"Kalau memang hati kamu mencintai-ku. Maka tidak akan ada ruang sedikitpun untuk menyukai wanita lain. Apabila hati kamu mencintai-ku. Maka tidak akan terjadi pengkhianatan ini. Aku menagih Janji-mu.... Kau sendiri Jo...yang mengatakan bila segala masalah sebesar apapun bisa kita hadapi kecuali pengkhianatan.... Itu artinya.... Kita selesai sampai disini...."Ucap-ku tegas dan dingin.

Ku tatap gedung apartemen yang menjulang tinggi.
Setengah berlari kulangkahkan kaki-ku menuju Lift apartemen.

Tringg.....

Suara lift menandakan aku telah sampai di lantai tujuan-ku.

Ketika telah sampai di depan pintu apartemen-ku. Ku tekan password dan menutup pintu itu kembali.

Setengah berlari aku langsung memasuki kamar-ku.
Kuhempaskan tubuh-ku di ranjang. Ku tatap pigura di samping meja tidur-ku. Tak ada lagi kebahagiaan yang nampak dalam potret itu. Yang tersisa hanyalah rasa sakit dan kecewa yang teramat besar.

Ku raih pigura itu, kemudian ku hempaskan di tong sampah kamar-ku. Seiring ku hempaskan pula sosok Jordy yang dulu sabar, perhatian,penyayang dan sangat mencintai-ku. Kini semua-nya telah lebur dan sirna karena pengkhianatan Jordy. Menyisakan luka yang teramat dalam.

"Mengapa........??Mengapa semua ini terjadi.....??Mengapa kau menghancurkan-ku......??Mengapa kau menyakitiku dengan cara seperti ini......??Apa.....salahku......??Apa.....salahku......hingga kau mempermainkan-ku seperti ini.....??"Jeritan Marsya memenuhi sudut ruangan kamar Apartemen-nya.

Hati Marsya teramat sakit. Tangis dan emosi yang dia tahan sedari tadi akhirnya menguap juga. Bulir-bulir air mata jatuh tanpa ditahan lagi. Marsya menjatuhkan tubuhnya di lantai. Menekuk lutut-nya seraya memeluk kaki-nya.

Semalaman dia meratapi nasib-nya yang menyedihkan. "Aku wanita bodoh....aku wanita tidak berguna.....aku tidak bisa menjaga orang yang aku cintai.....aku tidak bisa membuat-nya puas dan bahagia memiliki-ku...." Ucap Marsya lirih di sela Isak tangis-nya.

Tanpa tersadar Marsya pun tertidur setelah lelah menangis semalaman.

"Tahukah kamu semalam tadi

Aku menangis

Mengingatmu mengenangmu

Mungkin hatiku terluka dalam

Atau selalu

Terukirkan kenangan kita

Kau telah hadirkan dia

Untuk menggantikan aku

Tanpa kau sadari

Aku tak kan pernah terganti

Kau ingin tinggalkan dia

Dan menyandingku kembali

Ini tak kan adil

Untukku ataupun dirinya"


Audy => Menangis Semalam

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang