Perubahan sikap Maxx

78 5 0
                                    

Maxx keluar dari mansion dengan setelan jas kerja-nya serta tak ketinggalan tas kerja dari merk terkenal dunia yang selalu di bawanya.

Marsya langsung menghampiri Maxx yang baru saja keluar Mansion.

"Aku ingin ikut Daddy...." Ucap Marsya sambil merangkul tangan Maxx.

"Aku sedang sibuk....Kau di rumah saja...atau kau bisa berjalan-jalan ke mall atau kemanapun yang kau mau..." Ucap Maxx sambil melepaskan rangkulan tangan Marsya.

"Aku janji tidak akan mengganggumu....Aku hanya ingin berjalan-jalan di kantormu sebentar setelah itu aku langsung pulang." Ucap Marsya dengan nada memohon.

Maxx menatap Marsya dalam.Sejujurnya Marsya gugup di tatap seperti itu namun Marsya berusaha bersikap biasa saja.

"Baiklah kau boleh ikut...." Ucap Maxx sambil berjalan menuju mobil.

Marsya hanya mengikuti Maxx masuk ke dalam mobil.

Maxx langsung menatap ke arah luar jendela.Sementara Marsya sesekali menatap Maxx.

"Daddy.....kita tidak jadi pulang hari ini Khan." Ucap Marsya memulai pembicaraan.

"Kau harus pulang.Aku akan mengantarmu ke bandara setelah menyelesaikan pekerjaanku di kantor." Ucap Maxx masih tetap setia menatap ke arah luar jendela mobil.

"Maksudnya....Aku pulang sendirian....Kamu tidak ikut pulang..." Ucap Marsya meminta kejelasan.

"Iya....Aku hanya mengantar sampai bandara saja.Kau pulang naik jet pribadi milik-ku.Kau akan aman selama perjalanan." Ucap Maxx sambil mengalihkan pandangannya kepada Marsya.

"Aku masih ingin di sini....." Ucap Marsya merubah posisinya menjadi duduk di atas pangkuan Maxx.

~"Anggap saja Marsya gila.Marsya akan melakukan apapun asal tetap berada di samping Maxx.Marsya tidak ingin kehilangan Maxx lagi.Marsya ingin bahagia.Dan salah satu sumber kebahagiaan Marsya adalah Maxx."~

"Turun dari pangkuanku...." Ucap Maxx dingin.

"Tidak mau....Aku tidak akan turun sebelum kau berjanji tidak akan menyuruhku untuk pulang." Ucap Marsya sambil memeluk erat tubuh Maxx.

Maxx mengeraskan rahangnya.

"Pinggirkan mobil-nya di depan." Ucap Maxx berkata pada sopirnya.

"Kamu turun di sini Marsya...." Ucap Maxx sambil menarik tangan Marsya agar melepaskan pelukannya.

"Tidak mau....Aku mau ikut ke kantor." Ucap Marsya malah semakin erat memeluk Maxx.

"Jangan menguji kesabaranku Marsya turun atau aku akan menyeretmu keluar." Ucap Maxx tajam.

"Kenapa kamu jadi seperti ini....Pasti wanita itu yang sudah mencuci otakmu hingga sikapmu menjadi kasar seperti ini..." Ucap Marsya setengah berteriak.

"Hentikan omong kosongmu itu.Aku tidak memiliki banyak waktu untuk meladeni sikapmu ini." Ucap Maxx tajam.

Marsya turun dari pangkuan Maxx.

"Turunlah....aku akan memesan taksi untukmu kembali ke Mansion." Ucap Maxx sambil menatap Marsya.

"Biar aku saja yang memesannya.Kau tidak perlu repot-repot memikirkanku...." Ucap Marsya sambil turun dari mobil milik Maxx.

Maxx meminta sopir melajukan mobilnya meninggalkan Marsya sendirian di pinggir jalan.

"Hahh....kenapa jadi begini...." Ucap Marsya sambil menatap mobil milik Maxx yang melaju meninggalkan-nya.

Marsya berjalan kaki sambil menikmati pemandangan kota Rotterdam.Marsya singgah di sebuah taman lalu duduk di salah satu kursi yang berada di taman itu.

Marsya mengambil handphone milik-nya lalu menelpon seseorang.

"Carikan aku Apartement di sekitar Rotterdam.Aku mau Apartement itu secepatnya.Aku beri waktu sampai sebelum sore." Ucap Marsya sambil memutuskan sambungan telponnya.

"Siapa sebenarnya wanita itu.Mengapa Maxx menjadi acuh padaku setelah bertemu dengan-nya.Benarkah wanita itu sedang mengandung anak dari Maxx.Kenapa aku merasa ragu...." Ucap Marsya sambil menatap ke arah air mancur.

Setelah hari agak siang Marsya memutuskan untuk pergi ke mall.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang