Undangan

139 8 0
                                    

Undangan

Office Marsya

Tok...tok....tok....
Suara ketukan pintu ruangan kerja Marsya.

" Masuk...." Ucap Marsya mempersilakan.
" Permisi Bu....ini ada beberapa undangan dari para kolega kita dan...." Ucap Livia sekertaris Marsya seraya memberikan beberapa undangan Marsya dengan ragu-ragu.
" Dan siapa? Mengapa kamu ragu-ragu mengatakan-nya...?" Ucap Marsya penasaran sambil membaca undangan satu persatu.
" Undangan dari Bapak Jordy." Ucap Livia pelan.
" Jordy....?" Ucap Marsya sambil mengerutkan keningnya. Lalu membuka undangan dari jordy.
" Hmm.... terimakasih Livia. kamu boleh kembali ke ruangan-mu." Ucap Marsya.
" Baik Bu...!" Ucap Livia meninggalkan ruangan Marsya.

Drtt....Drtt......
Coz I love you.....
Coz I need you.....
Suara getar handphone Marsya menghentikan Marsya saat akan membuka undangan pernikahan Jordy dan Chintya.

"Haloo....bee...Ada apa....?" Ucap Marsya saat tahu yang menelpon-nya Sharon.
"Beeibb.....kamu udah tahu belum kalau Chintya mau nikah?Kamu pasti kaget banget kalau tahu siapa calon suami-nya! Calon suami-" belum selesai Sharon berbicara Marsya sudah memotong ucapan-nya.
" Jordy Alfarez Fergio itu nama calon suami-nya." Ucap Marsya.
"Beeibb.....kamu udah tahu. Bastard banget tuch laki. Kesel banget dech aku beeibb....Kalau ingat nama itu.Koq bisa-bisanya Chintya nikah sama tuch Bastard...." Ucap Sharon dengan nada kesal.
" Udah-lah bee......Jangan buang-buang tenaga buat orang yang ngga penting. Lagian aku bersyukur banget tahu siapa Jo sebenarnya. Bee....bentar lagi ada meeting. Aku tutup dulu Yach. See you bee.....!" Ucap Marsya memutuskan panggilan handphone-nya.

"Maafin aku sharon....aku ngga pernah cerita kalau sebenarnya Chintya-lah wanita yang bersama Jordy waktu itu...." Batin Marsya.

Satu Minggu kemudian.

Tring.....drtt.....
Suara pesan masuk ke handphone Marsya

Sharon => " Nona Marsya yang terhormat,kamu dimana? Temenin aku ke butik yach. Mama nyuruh ambilin pesenan-nya."

Marsya => " Di kantor bee.... ini baru selesai meeting."

Sharon => " Kantor? Ya ampun beeibb..... ini hari Sabtu, kamu masih aja kerja. Ckckck...."

Marsya => " Jemput yach bee.... Aku ngga bawa mobil tadi di jemput Livia soal-nya. Aku tunggu di lobby kantor."

Sharon => "Siap 86. Laksana-kan ibu boss."

BUTIK NAURA

"Beeibb....kamu tunggu dulu disini yach. Aku kedalam dulu ambil pesenan kebaya mama. Kalau   bosen kamu bisa lihat-lihat dulu kebaya tuch disana." Ucap Sharon pada Marsya seraya menunjuk deretan kebaya yang terpajang di manekin.
"Okayy.....bee...." Jawab Marsya.

Ketika Marsya melihat-lihat kebaya yang terpajang di manekin. Tiba-tiba seseorang menarik tangan-nya lalu memeluk-nya.
"Aku kangen kamu,honeyy...." Ucap seseorang itu yang tak lain adalah Jordy.
Untuk beberapa saat Marsya terpaku setelah-nya Marsya sekuat tenaga melepaskan pelukan itu.
" Enough....Jo....!" Ucap Marsya kesal lalu melangkahkan kaki menuju pintu keluar butik.

"Please.... dengarkan penjelasan aku dulu,honeyy....! Aku minta maaf. Aku harus menikah dengan Chintya. Chintya hamil Marsya. Setelah anak itu lahir aku akan menceraikan Chintya lalu aku akan menikah sama kamu. Aku sayang sama kamu Marsya." Ucap Jordy.

"Cihh....Anda pikir saya bodoh mau menerima bekas orang. Tinggi sekali rasa percaya diri anda. " Ujar Marsya geram.

" Marsya ini semua ngga seperti yang kamu pikirkan. Aku khilaf marsya. Maafkan aku..." Ucap Jordy sambil memohon.

" Dengarkan saya baik-baik. Saya Marsya Xavier Thompson tidak sudi menerima bekas orang lain. Karena saya bukan tempat sampah. Dan saya tegaskan lagi jangan pernah mengganggu hidup saya. Karena saya sudah menganggap anda sampah saat saya tahu anda seorang pengkhianat. Dan saya tidak akan memungut lagi sampah itu." Jawab Marsya kemudian melanjutkan kembali langkah-nya.

Setelah sampai di depan mobil Sharon.
"Huft.... seperti-nya aku harus datang ke acara
Pernikahan Jordy dan Chintya. Agar semua orang tahu kalau aku bukan orang lemah. Juga agar Jordy tahu kalau aku telah menghapus nama-nya dari hatiku." Batin Marsya.

"Ya ampun....beeibb....aku panik nyariin kamu. Kamu kok malah nunggu disini. Nanti kalau kamu di culik orang ganteng baru tahu rasa." Ujar Sharon dengan nada sedikit kesal.

" Aku bosan di dalam. Ayoo....kita pulang. Perut-ku sudah demo sedari tadi minta di isi." Ucap Marsya.

"Gimana kalau kita Resto D&A dulu. Mumpung James lagi ke luar negeri. Jarang-jarang kan kita malam mingguan." Ucap sharon menatap Marsya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Up to you....bee.....!" Sahut Marsya singkat.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang