Desahan di ruang VVIP

218 5 0
                                    

Setelah mengganti pakaiannya Marsya melangkahkan kakinya menuju parkiran apartement-nya.Marsya melajukan mobilnya menuju Martinez club's & barr.

"Kenapa kepalaku terasa pening yach.... Padahal aku baru minum 4 gelas." Ucap Maxx sambil memegangi kepalanya.

"Mau saya pijat tuan.Saya jamin tuan akan ketagihan dengan pijatan saya." Ucap wanita di samping Maxx.

"Kau yakin bisa memijat...?" Tanya Maxx.

"Tentu saja tuan.Dulu aku adalah seorang terapis." Jawab wanita itu.

"Coba  kau pijat kepala-ku.Kalau pijatanmu tidak enak...aku pastikan hari ini adalah hari terakhirmu bekerja." Ucap Maxx tajam.

Tak lama Marsya sampai di Martinez club's & barr.Setelah memarkirkan mobilnya.Marsya melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.

Marsya mencari nomor meja yang di sebutkan oleh Dinan saat di telpon.

Marsya melewati ruang VVIP.Marsya masih tidak menyadari kalau Maxx juga berada di sana.

Maxx begitu menikmati pijatan wanita itu.Maxx memejamkan matanya.Tanpa Maxx sadari wanita itu perlahan duduk dan pangkuannya.

Wanita itu terus memijat kepala Maxx dengan keahliannya.

"Livia....Livia....Mengapa kau selalu begini...." Ucap Marsya sambil menghela nafasnya kasar melihat Livia yang tertidur di atas meja.

"Biar aku saja yang menggendong-nya menuju mobil Bu Marsya." Ucap Dinan saat melihat Marsya agak kesulitan menopang tubuh Livia.

"Terimakasih banyak....Dinan." ucap Marsya sambil berjalan mendahului Dinan.

Saat Marsya melewati ruang VVIP.Samar-samar Marsya mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.

Di dalam ruangan VVIP.

"Bagaimana rasanya pijatan saya tuan." Tanya wanita itu pada Maxx.

"Pijatanmu sangat nikmat.Aku akan memberikan uang tambahan untukmu." Ucap Maxx masih menikmati pijatan wanita itu di kepala-nya.

"Akhh.....Akhh....honey..." Desah wanita yang berada di pangkuan dokter Alvian.Dokter Alvian terlihat sibuk melahap payudara wanita itu menjilati dan menghisap-nya.Sementara kedua tangan dokter Alvian meremas pantat wanita itu sambil sesekali menampar pantat seksi itu.

Raffa sangat menikmati gaya 69 dengan wanita-nya.Desahan mereka tertahan oleh jilatan masing-masing.

Marsya menghampiri Dinan.
"Ini kunci mobilku.Kau bawa Livia ke mobilku duluan.Aku ingin ke toilet sebentar." Ucap Marsya sambil menyerahkan kunci mobilnya pada Dinan.

Marsya melangkahkan kakinya menuju ruangan VVIP.Rasa penasaran Marsya sangat kuat.Marsya memberanikan diri membuka pintu ruangan itu secara perlahan.

Alangkah terkejutnya Marsya melihat pemandangan di depan matanya.

Marsya berdehem sekeras mungkin.
Mendengar suara deheman sontak Maxx dan Dokter Alvian langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Owh....Maaf seperti-nya saya salah memasuki ruangan.Permisi...." Ucap Marsya berusaha menahan rasa emosi-nya.
Marsya menutup kembali pintu ruangan itu.

"Shit....Marsya....." Ucap Maxx yang kaget melihat Marsya ada di sana.

Dengan kasar Maxx mendorong wanita yang ada di pangkuannya.

"Kejar Maxx....Atau kau tidak akan mendapatkan jatah selama sebulan." Ucap dokter Alvian yang juga tidak menyangka Marsya akan datang ke sana.

Marsya melangkahkan kakinya cepat.Setengah berlari Marsya menghampiri Dinan.

"Terimakasih banyak....Dinan.Maaf aku terburu-buru.Aku akan menghubungi nanti...." Ucap Marsya sambil memasuki mobilnya.

Marsya melajukan mobilnya meninggalkan Martinez club's & barr.

Maxx mengejar Marsya.Namun efek minuman membuat cara berjalan-nya menjadi sempoyongan.

Saat Maxx sampai parkiran.Marsya sudah menghilang tanpa jejak.

"Kamu salah paham sayang....." Ucap Maxx sambil meremas kepalanya.

Maxx langsung menghubungi pak Ujang agar menjemputnya.Tak mungkin Maxx menyetir mobil sendiri dalam keadaan setengah mabuk.

Tak lama pak Ujang datang menjemputnya.Maxx meminta pak Ujang mengantarkannya ke apartement milik Marsya.

Maxx memasuki ruangan apartement.Maxx mencari-cari keberadaan Marsya.Namun nihil Marsya tidak ada di sana.

Maxx melangkah menuju ke dapur.Maxx membuat air perasan jeruk nipis.Lalu meminum-nya.

Setelah itu Maxx melangkah menuju kamar mandi.Maxx membersihkan tubuh-nya.Tak lama Maxx keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe.

Maxx memutuskan menunggu Marsya sambil duduk di sofa.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang