Kenyataan yang membuat Marsya shock

91 5 0
                                    

Marsya menampar wajah Maxx dengan penuh amarah.

"Kau pikir....kau siapa....hah.... Seenaknya saja mengatur semua tanpa berkata dulu kepadaku." Ucap Marsya penuh amarah.

"Cukup.....Aku sudah terlalu banyak bersabar menghadapi sikap-mu yang keterlaluan itu.Kau memang wanita yang tidak punya hati.Kau hanya mementingkan diri sendiri." Ucap Maxx sambil mengeraskan rahangnya.

"Aku tidak punya hati.....Prokk....Prokk...Prokk....Lantas dimana kau simpan hatimu saat menghamili wanita lain...?" Ujar Marsya sambil bertepuk tangan.

"Aku dan Caca sama-sama mabuk waktu itu.Aku tak sengaja melakukan-nya.Lagi pula aku melakukan-nya jauh sebelum aku bertemu denganmu." Ucap Maxx tajam.

Marsya memundurkan langkahnya.Hatinya langsung terjun bebas.Ternyata pertemuan-nya dengan Maxx di waktu yang tidak tepat.

Marsya meluruhkan tubuhnya ke lantai.Marsya langsung memeluk erat kedua kakinya.

"Marsya...." Ucap Maxx sambil mendekati Marsya.

"Tinggalkan aku sendiri....Aku butuh waktu untuk sendirian." Ucap Marsya sambil membenamkan kepalanya ke lututnya.

"Maafkan aku....Aku memang brengsek....Tapi sungguh tidak tahu kalau Caca sedang hamil." Ucap Maxx sambil memeluk Marsya.

"Ini bukan salahmu.....Ini semua salahku.....Pergilah Maxx.....aku ingin sendirian." Ucap Marsya sambil berurai air mata.

"Tidak... Aku akan menemanimu di sini." Ucap Maxx sambil mengecup kening Marsya.

Hati Marsya menghangat mendengar ucapan Maxx.Tak lama pandangannya mulai menggelap.Marsya tak sadarkan diri.

Maxx langsung menelpon seseorang meminta membawakan dokter untuk memeriksa kondisi Marsya.

Setelah dokter memeriksa dan menginfus Marsya.Maxx membawa Marsya menuju Bandara.

Maxx meminta dua orang suster untuk menjaga Marsya selama dalam perjalanan.Maxx takut terjadi apa-apa dengan Marsya.Lebih baik Maxx  membawa-nya ke Indonesia.

Setelah membaringkan tubuh Marsya di ranjang pesawat.Maxx langsung masuk ke dalam kamar mandi.

"Maafkan aku sayang.....Aku selalu saja membuatmu menangis.Tapi sikapmu terkadang membuatku lose control." Ucap Maxx sambil menatap wajah-nya di cermin.

Maxx keluar dari kamar mandi dengan wajah sedikit segar.

"Apakah dia sudah sadar....?" Tanya Maxx pada kedua orang suster penjaga.

"Belum tuan.Mungkin ini juga pengaruh obat yang di suntikan." Ucap salah satu suster.

"Awasi dia terus.Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan-nya.Aku tinggal ke luar dulu." Ucap Maxx sambil melangkah keluar kamar.

"Baik tuan." Ucap kedua suster penjaga itu.

Setelah 5 jam lamanya.Marsya masih tetap setia memejamkan matanya.

Maxx memasuki kamar untuk mengecek kondisi Marsya.

"Sayang....bangun...Kamu belum makan apapun sedari tadi." Ucap Maxx sambil menggenggam tangan Marsya.

Namun Marsya tetap saja tidak merespon.

"Apa kondisi seperti ini tidak akan mempengaruhi janin-nya...?" Tanya Maxx pada kedua suster penjaga.

"Semoga saja tidak....sesuai anjuran dokter 1 jam lagi kami akan menyuntikkan cairan berisi vitamin untuk daya tahan tubuh-nya." Ucap salah satu suster.

"Lakukan yang terbaik.Aku akan beristirahat sebentar.Jika dia sadar cepat bangunkan aku." Ucap Maxx sambil merebahkan tubuhnya di samping Marsya.

"Baik tuan." Ucap kedua suster itu.

"Jika kalian ingin ke kamar mandi atau apapun.Kalian bisa bergantian menjaganya." Ucap Maxx sambil memejamkan matanya.

"Baik tuan.Kami mengerti tugas kami." Ucap kedua suster penjaga itu berbarengan.

Hingga sampai Jakartapun Marsya belum juga membuka matanya.Beberapa botol cairan infus dan vitamin bergantian masuk ke tubuhnya lewat selang infus untuk menjaga kondisi-nya tetap stabil.

Maxx langsung membawa Marsya ke mansion milik-nya.

Bik Cha dan Dokter Alvian sudah menyambut kedatangan Marsya.Sebelum-nya Maxx sudah memberitahu keadaan Marsya.

Setelah Maxx merebahkan Marsya di ranjang.Dokter Alvian langsung memeriksa kondisi Marsya.

"Apa yang terjadi dengannya.Dia tiba-tiba saja pingsan.Aku pikir dia akan sadar dalam perjalanan.Tapi sampai sekarang dia masih belum membuka matanya." Ucap Maxx sambil menatap Marsya.

"Apa kalian bertengkar sebelumnya...? Sepertinya Marsya shock.Itu salah satu penyebab Marsya lebih betah berada di alam bawah sadar-nya." Ucap Dokter Alvian menatap tajam ke arah Maxx.

"Marsya sedang hamil....Apa itu tidak akan berpengaruh pada kandungan-nya....?" Bukan menjawab Maxx malah bertanya kepada Dokter Alvian.

"Aku percaya...Marsya wanita yang kuat.Mudah-mudahan saja janin-nya seperti Ibu-nya." Ucap Dokter Alvian sambil menatap Marsya.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang