Kehamilan yang Marsya inginkan

128 5 0
                                    

Sinar matahari pagi menyapa  Rotterdam.

Marsya sedang berada di taman bunga samping mansion.

"Entah mengapa aku sangat bahagia dan nyaman berada di sini." Gumam Marsya sambil meminum susu hangat.

"Tapi Maxx sebentar lagi akan menikah.Aku tidak akan sanggup melihat-nya bersanding dengan wanita lain. Sepertinya aku harus segera pulang....." Ucap Marsya dengan wajah sedihnya.

"Aku harus menemui dokter kandungan.Aku akan meminta dokter memberikan vitamin penyubur kandungan terbaik.Aku harus hamil.....agar aku bisa terus bersama dengan Maxx." Ucap Marsya penuh tekad.

Siang pun menjelang.

Marsya tengah duduk di kursi tunggu pasien.Marsya menunggu perawat memanggil namanya.

"Nyonya Marsya" ucap perawat memanggil Marsya.

Marsya pun bergegas memasuki ruangan Dokter Obgyn.

"Selamat siang dok....Saya ingin mengecek kondisi kandungan saya.Saya ingin segera memiliki momongan dok." Ucap Marsya langsung ke intinya.

"Siang Nyonya.Silahkan Nyonya berbaring di ranjang itu.Kita akan melihat letak rahim Nyonya agar saya bisa memberikan solusi yang tepat untuk Nyonya." Ucap dokter wanita itu ramah.

Marsya pun berbaring.Suster membuka dress Marsya ke atas lalu mengoleskan hell pada perut Marsya.

Dokter lalu meletakkan alat USG di perut Marsya sambil menatap layar komputer.

"Hmm....sepertinya Nyonya tidak usah repot-repot meminum obat penyubur kandungan." Ucap dokter itu sambil tersenyum pada Marsya.

"Maksud dokter...?" Tanya Marsya sambil mengerutkan keningnya.

"Lihatlah kantung di rahim anda ini.Selamat nyonya...anda sedang hamil." Ucap dokter itu sambil menunjuk lingkaran dalam rahim Marsya.

"Be...benarkah dokter.Tapi bagaimana bisa....Saya sering mengkonsumsi pil kontrasepsi setelah berhubungan." Ucap Marsya tak percaya.

"Saya yakin 100% bahwa anda sedang hamil.Untuk pil  kontrasepsi....Apakah anda pernah melupakan tidak meminum-nya....?" Ucap dokter bertanya pada Marsya.

"Saya tidak mengingat-nya dokter.Berapa usia kehamilan saya....?" Tanya Marsya.

"Sebentar....Kalau di hitung dari terakhir kali Anda menstruasi.Usia kehamilan anda sekitar 3minggu." Jelas dokter itu sambil tersenyum.

"Benarkah....aku sedang hamil." Ucap Marsya tak percaya sambil mengelus lembut perutnya.

"Iya...Nyonya.Sekali lagi saya ucapkan selamat atas kehamilannya.Ini saya resepkan vitamin serta obat untuk mengurangi mual kandungan.Obat mual di minum saat mual saja.Jika tidak mual tidak usah di minum." Jelas dokter wanita itu pada Marsya.

Marsya hanya menganggukkan kepalanya sambil mengucapkan terima kasih.

Setelah dari dokter Marsya memutuskan untuk singgah di mall.

Alexandrium Shopping Center.

Marsya memasuki sebuah resto yang menarik minatnya.

Setelah memesan makanan Marsya mengambil handphone milik-nya lalu berselfie ria.

Tak lama makanan yang di pesan-nya pun datang.

Saat Marsya tengah menikmati makanan-nya.Tiba-tiba matanya menangkap sosok yang sangat familiar.Terlihat Maxx sedang bersama seorang wanita yang berperawakan seperti Marsya memasuki butik di sebrang resto.

"Maxx...." Ucap Marsya sambil menguyah makanannya.

Marsya terus saja memperhatikan Maxx sambil menyantap makanan-nya.

Maxx keluar dari butik dengan wanita yang membawa beberapa paper bag.

Maxx dan wanita itu kemudian memasuki resto di mana Marsya berada.

Maxx dan wanita itu mengambil tempat beda beberapa meja di depan Marsya.

Setelah memesan makanan-nya wanita itu berbincang dengan Maxx.

"Maxx.... Terimakasih....tapi kau terlalu berlebihan membelikanku banyak sekali barang-barang." Ucap wanita itu pada Maxx.

"Itu hanya barang-barang kecil saja.Kau pantas menerimanya bahkan jika kau menginginkan toko-nya sekalipun aku akan membelikan-nya." Ucap Maxx sambil tersenyum.

"Kau gila Maxx....untuk apa aku membeli toko-nya." Ucap wanita itu sambil tertawa.

Marsya hanya menatap sambil mendengarkan pembicaraan Maxx dan wanita itu.
Hati Marsya mencelos mendengar wanita itu memanggil Maxx.Biasa-nya wanita-wanita lain akan memanggil Maxx dengan nama Afan.Seperti-nya wanita itu memang memiliki tempat yang istimewa di hati Maxx.

"Bagaimana khabar-nya kandunganmu....?" Tanya Maxx sambil menatap perut wanita itu.

"Seperti yang kau lihat...dia tumbuh dengan baik di dalam rahimku." Ucap wanita itu sambil mengelus lembut perutnya yang sedikit membuncit.

Marsya secara refleks langsung mengusap perutnya.

~"Ternyata....wanita itu yang akan menjadi istri-nya Maxx.Kenapa aku merasa tidak rela dia menjadi istri-nya Maxx." Ucap Marsya dalam hatinya.~

"Syukurlah....Jaga dia baik-baik.Sekalipun kau tak menginginkan-nya.Jangan pernah berfikir untuk mengaborsi-nya." Ucap Maxx sambil mengelus tangan wanita itu.

"Terimakasih Maxx....Aku akan menjaganya dengan baik." Ucap wanita itu sambil tersenyum.

Marsya yang tidak tahan lagi mendengar pembicaraan mereka langsung pergi meninggalkan resto.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang