Permintaan sharon

347 8 0
                                    

Hampir 3 bulan setelah kejadian menyakitkan itu. Setiap hari Marsya menghabiskan waktunya dengan bekerja. Marsya berangkat pagi hari dan pulang ketika malam telah larut.

Semua usaha yang dijalankan-nya sedang berkembang pesat. Namun Marsya tidak menemukan kesenangan atas pencapaian itu. Hatinya  sungguh telah jatuh kedalam kesedihan dan kekecewaan yang teramat menyakitkan.

Hari ini Marsya pulang cepat. Jam menunjukkan pukul 8 malam. Saat Marsya tiba di apartemen-nya. Marsya bergegas membersihkan diri dan memakai  piyama tidurnya. Marsya ingin segera menemui kasur-nya. Lelah,penat semua rasa telah terblender jadi satu.

Tiiingg.....Noongg....
Tiiingg.....Noongg....
Suara bell apartemen miliknya berbunyi.

"Haahh....." Marsya menghela nafas-nya.
Baru saja dia akan memejamkan mata-nya.
Entah siapa yang bertamu malam-malam begini.
Dengan langkah gontai Marsya menghampiri pintu apartemennya. Mengintip sebentar ke arah kaca pintu apartemennya. Lalu dengan malas dia membuka pintu apartemennya.

"Beeibb.....kok WhatsApp-ku ngga di baca sich..?" Teriak Sharon saat memasuki apartemen.
"Huftt.....Aku lelah hari ini..... Handphone aku silent....Aku ingin tidur...." Jawab Marsya dengan wajah di tekuk.
"kamu sudah makan malam...?" Tanya Sharon sambil menerobos masuk kedalam apartemen.
"Belum....aku tidak lapar....aku hanya ingin tidur..." Jawab marsya sambil menggelengkan kepalanya.
"Aku tadi dari restoran kesukaan-mu.Ayo kita.... makan malam sama-sama.Sebentar aku siapkan dulu."Ujar Sharon langsung beranjak ke arah dapur.

Semenjak kejadian itu cuma sharon yang menjadi tempat-nya mengadu. Marsya sudah tidak punya siapa-siapa lagi.Ayah dan bunda meninggalkan-nya saat usia-nya 8 tahun. Kecelakaan tragis telah merenggut nyawa kedua orangtuanya. Beruntung-nya sebelum mobil masuk kedalam jurang. Bunda-nya berhasil mendorong Marsya keluar dari mobil. Meski Marsya kecil harus menjalani perawatan intensif karena benturan di kepala-nya. Setelah melewati masa kritis Marsya kecil di rawat oleh Nenda (Nenek muda). Segala  kebutuhan  Marsya  Nenda yang  mengurus-nya. Namun setelah pengumuman kelulusan SMA-nya. Nenda menghadap sang ilahi karena penyakit kanker yang di deritanya.

"Beeibb.....ayo makan. Malah melamun ntar kesambet cowok ganteng baru tahu rasa."Suara Sharon seketika membuyarkan lamunannya

"Iya....Iya....cerewet amat sich....kayak nenek-nenek kurang belanjaan tahu ngga ..."celetuk marsya.

"Abis-nya....kamu di panggil-panggil malah diem aja....Ayo buruan makan....kalo udah dingin ngga enak nanti-nya...."cerocos Sharon.

Sambil menyantap makan malam.Sharon memulai kembali obrolan-nya.
"Beeibb........Lusa anterin aku ke pesta ulang tahun James yach. Aku bingung kalau datang kesana sendiri."Ucap Sharon.
"Tahu sendiri kan kalau temen-temennya James kayak gimana. Aku pasti bakalan bosan banget kalau kesana sendirian."lanjut Sharon.

"Ogahh.....mending tidur dari pada ikut-ikutan bosan.Lagian kalau ngga suka mending ngga usah datang aja sich." Jawab Marsya.

"Duhh....beeibb....Apa kata dunia...Masa pacar-nya sendiri ngga datang ke pesta ulang tahunnya James. Mau di taruh di mana muka aku. Kalau sampai itu terjadi beeibb....."Sungut Sharon.

"Tuch....simpen di lemari es aja muka kamu. Biar jadi es batu sekalian."Cibir Marsya dengan kesal.

"Pleasee......beeibb....." Ucap Sharon sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Sebenarnya aku malas banget pergi ke acara begitu. Berhubung aku lagi capek banget hari ini. Aku lagi malas untuk drama-drama tak jelas.Oke dech....aku bakalan temenin kamu kesana." Ucap Marsya pasrah.

"Makasih beeibb....kamu memang sahabat ku yang tercantik, terbaik dan paling mengerti aku."Ucap Sharon kegirangan seraya memeluk Marsya.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang