Mulai peduli

131 5 0
                                    

"Beeibb....Ada masalah...?" Tanya Sharon saat Marsya datang membawa minuman.

"Ngga ada....bee." jawab Marsya.

"Maxx ngga marahin kamu khan?" Selidik sharon.

"Ngga....bee....Marah kenapa coba?" Sahut Marsya.

"Kalau ada apa-apa kamu harus langsung cerita sama aku." Ucap sharon.

"Iya....bee...." Ucap Marsya sambil tersenyum.

"Gimana kalau kita makan malam di luar...?" Tanya leo.

"Setuju banget." Jawab Sharon cepat.

"Kalian minum dulu.Aku mau ganti baju." Sahut Marsya sambil bangkit menuju kamarnya.

Ketiganya pergi menuju sebuah restoran seafood yang terkenal di Jakarta.

Leo sengaja mengajak ke restoran seafood.Karena beberapa Minggu yang lalu Marsya sangat ingin memakan seafood.

"Wah....banyak banget.Yakin kita bisa menghabiskan ini semua." Tanya marsya saat melihat banyak menu seafood yang Leo pesan.

"Biar dedek bayi ngga ileran...." Jawab Leo cepat.

"Iya....kemarin Khan Ngga sempat terus mau kesini.Ayo....kita makan....udah lapar banget nich." Sahut Sharon.

Marsya hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua sahabatnya itu.

Mereka pun makan dengan lahapnya sampai tak sadar semua menu sudah habis tak tersisa.

"Beeibb....kamu pulang di antar Leo yach.Aku di jemput James soalnya." Ucap Sharon saat mereka telah selesai makan.

"Iya....santai aja...bee..." Sahut Marsya.

"Yuk...kita pulang.Angin malam ngga baik buat ibu hamil." Ucap leo.

"Yuk....James juga udah di depan." Sahut Sharon.

Leo mengantarkan Marsya pulang ke apartement-nya.

"Aku langsung pulang yach....Sya." Ucap leo pada Marsya.

"Iya....makasih banyak traktir'an seafood-nya." Ucap Marsya.

"Sama-sama.Demi dedek bayi apa sich yang enggak." Ucap leo sambil tersenyum.

"Makasih....papi leo...." Ucap Marsya.

Leo hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Marsya menutup pelan pintu apartement-nya.

"Hmm.....sepertinya Maxx belum pulang." Ucap Marsya sambil melihat jam di dinding.

Marsya melangkah menuju kamarnya.Mengganti baju lalu membasuh wajah-nya.Setelah itu Marsya membereskan meja sofa.Menyimpan sisa makanan
ke dalam kulkas.kemudian mencuci piring dan gelas.

Setelah selesai Marsya meminum susu hamil.Lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Apa mungkin maxx pulang ke mansion.Apa aku telpon saja yach." Gumam Marsya memainkan handphonenya.

"Sebaiknya aku telpon pak Ujang saja." Ucap Marsya sambil memencet no pak Ujang.

"Hallo....nyonya...." Suara pak Ujang dari seberang telepon.

"Hallo....apa pak Ujang bersama Maxx?" Tanya Marsya to the point.

"Iya.... Sepertinya Tuan sedang ada meeting penting." Ucap pak Ujang.

"Dimana....?" Tanya Marsya.

"Hotel Grand Nusa." Jawab pak Ujang.

"Apa ada Shakila di sana?" Tanya Marsya.

"Emm.....itu...." pak Ujang ragu-ragu untuk menjawab.

"Jawab saja ada Shakila atau tidak di sana.Aku tidak akan marah pak Ujang." Ucap Marsya selembut mungkin.

"Iya....ada nyonya...." Jawab pak Ujang.

"Terimakasih pak Ujang." Ucap Marsya seraya mengakhiri teleponnya.

Marsya menghembuskan nafasnya kasar.

"Untuk apa meeting di hotel.Seperti tidak ada tempat lain saja.Dasar cewek gatel.Maxx juga kenapa mau-maunya meeting di hotel sama Shakila.Nyebelin banget sich....." Gerutu Marsya.

Marsya pun memutuskan untuk tidur karena Marsya merasa sangat mengantuk.

Tak terasa pagi pun menjelang.

"Hoaam.....Sudah pagi rupanya" gumam Marsya sambil melirik jam di atas nakas.

Marsya  bergegas ke kamar mandi saat perut-nya terasa mual.

"Sehat terus yach nak...." ucap Marsya sambil meminum air hangat di campur irisan lemon.

Setelah itu Marsya memutuskan untuk mandi.Kemudian Marsya membuat sarapan untuknya sendiri.

"Maxx ngga pulang ke sini." Gumam Marsya sambil memakan sarapannya.

Setelah selesai sarapan Marsya bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang