Pilihan ada di tanganmu

115 5 0
                                    

"Besok kita akan menikah di catatan sipil.Aku ingin kita sah secara hukum.Untuk resepsi akan kita atur nanti." Ucap Maxx sambil melangkahkan kaki-nya menuju dapur.

"Aku ngga mau menikah Maxx.Lagi pula aku ingin menikah atas dasar cinta.Aku ngga mau menikah hanya karena aku hamil." Ucap Marsya menyusul Maxx ke dapur.

"Hanya kamu bilang.....Gugurkan kandungan itu sekarang juga.Kamu bebas melakukan apapun setelah itu." Ucap Maxx tajam.

"Ngga mau Maxx.....Jangan lakuin itu.Aku sayang sama dedek bayi." Ucap Marsya sambil memegang perutnya.

"Pilihannya ada di tanganmu.....menikah denganku atau gugurkan kandungan itu." Ucap Maxx tegas.

Marsya menghela nafasnya kasar.Marsya tak mungkin menggugurkan kandungannya.Tapi untuk menikah dengan Maxx.Hatinya juga sulit untuk menerima.

"Dalam hitungan ketiga.Kamu harus sudah menentukan pilihanmu." Ucap Maxx tajam.

"Satu......" Maxx mulai menghitung.

"Maxx.....ini namanya pemaksaan.Aku....." ucapan Marsya terpotong oleh hitungan Maxx.

"Dua.....Aku akan segera menelpon dokter spesialis Obgyn." Ucap Maxx mengeluarkan handphone-nya dari saku celananya.

"Jangan Maxx.....Aku ngga mau menggugurkan kandungan ini." Ucap Marsya mendekati maxx sambil berurai air mata.

"Tiga..... Apapun keputusanmu.Aku harap kamu tidak akan pernah menyesal." Ucap Maxx.

"Sejujurnya aku tidak mau menikah denganmu Maxx.Tapi demi dedek bayi aku rela menikah denganmu.Tuan pemaksa..." Ucap Marsya sambil menyeka air matanya.

"Aku tidak mau....anakku lahir tanpa status yang jelas.Aku ingin yang terbaik untuknya.Aku ingin namaku tertulis di akta kelahirannya.Kelak dia juga akan menjadi pewaris AMC group.Maaf bila caraku ini menyakitimu." Ucap Maxx menatap Marsya lembut.

Marsya hanya menganggukkan kepalanya.

Keesokan harinya.

"Akhirnya kita sah secara hukum negara dan agama" ucap Maxx sambil menatap lembut Marsya.

"Kita belum bisa menggelar acara resepsi dalam waktu dekat." Lanjut Maxx.

"Aku tidak ingin ada acara resepsi.Begini saja sudah cukup." Ucap Marsya.

"Aku akan menggelar konferensi pers agar semua kolega bisnis dan partner bisnis-ku tahu kalau kamu adalah istriku." Ucap Maxx.

"Tidak perlu.Kita bukan selebritis yang segala sesuatunya harus di publikasikan." Ucap Marsya.

"Apa kau lupa....Suami-mu ini siapa?Aku adalah Afan Maxx Crazen.Pengusaha muda yang sukses dalam segala bidang.Aku tidak ingin ada gosip yang tidak-tidak.Kamu setuju atau tidak setuju.Aku akan tetap mengumumkan pernikahan kita.Aku ingin seluruh dunia tau kalau kau adalah Istriku." Ucap Maxx tegas.

"Up to you....Mr.maxx yang sukses." Sindir Marsya seraya meninggalkan Maxx.

"Congratulation's beeibb....Aku kaget banget pas kamu telpon tadi.Mendadak banget sich beeibb...Aku Khan jadi ngga bisa ke salon dulu." Cerocos Sharon seraya memeluk Marsya.

"Makasih udah datang bee.....Maaf banget acaranya memang mendadak.Kamu selalu cantik dan perfect meskipun tidak ke salon." Ucap Marsya.

"Tapi Afan ngga maksa kamu khan....?" Tanya Sharon.

"Sedikit...." Jawab Marsya sambil tersenyum.

"Leo ngga bisa datang sekarang.Setelah meeting baru nyusul katanya." Ucap sharon.

"Iya....ngga apa-apa.Ikut ke mansion Maxx yach.Nanti kita makan-makan di sana." Ajak Marsya pada Sharon.

"Oke....Apa sich yang ngga buat kamu beeibb...." Ucap Sharon sambil menggandeng tangan Marsya.

"Kalian duluan saja.Aku ada perlu dulu sebentar." Ucap Maxx saat Marsya dan Sharon mendekatinya.

"Aku titip Marsya yach." Ucap Maxx pada Sharon.Lalu meninggalkan Marsya dan Sharon.

"Baru aja menikah udah pergi-pergi.Gimana sich suami kamu itu." Ucap Sharon nyinyir.

"Biarkan saja bee....Khan ada kamu yang nemenin aku." Ucap Marsya sambil tersenyum.

"Ayo....kita ke mansion Maxx.Biar kita bisa santai." Ajak Sharon.

Marsya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Sharon.

Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang