Cara-ku..... Mencintai-mu...... (18+)

First time Maxx & Marsya

Tak lama Marsya pun keluar dari kamar mandi.Lalu menuju meja rias mengoles tipis wajah dengan make up.

Maxx hanya memperhatikan dari sudut ranjang.

Ketika Marsya akan bangkit dari kursi rias.Tiba-tiba dering handphone Maxx berbunyi nyaring.

Maxx bangkit mengambil handphone-nya di atas nakas.

Maxx langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo...." Ucap Maxx sambil melirik Marsya.

"Hallo Maxx.Kapan kau akan kesini." Suara wanita dari seberang telepon terdengar samar.

"Ada apa....?" Tanya Maxx pada wanita di seberang telpon sambil pergi meninggalkan Marsya.

Marsya hanya memperhatikan Maxx yang melangkah keluar kamar.

Hati Marsya bertanya-tanya.Siapa sebenarnya penelpon itu.Mengapa Maxx seperti merasa risih mengangkat-nya di hadapan Marsya.

Marsya bangkit dari kursi lalu melangkah menuju ranjang.Marsya merebahkan tubuhnya sambil mengelus-elus lembut perutnya.
"Mulai sekarang kita tinggal di sini.Ini adalah mansion-nya daddy.Jangan rewel yach anak mommy.Sekarang kita tidur siang dulu." Gumam Marsya pada perutnya yang sudah mulai membuncit.

Maxx membuka pintu kamar.Lalu melangkah mendekati Marsya.

"Aku harus berangkat ke Australia nanti sore ." Ucap Maxx sambil duduk di sisi Marsya.

"Australia.Ada urusan apa?Kenapa mendadak sekali." Sahut Marsya.

"Ada urusan yang sangat penting.Aku di sana sekitar 1 Minggu'an.Apa perlu aku meminta bunda dan Helena menemani-mu?" Tanya Maxx.

"Seminggu.Memang ada urusan apa kamu di sana?" Tanya Marsya sambil mengernyitkan keningnya.

"Aku ada....." Ucapan Maxx terpotong oleh suara dering handphone-nya.

"Maxx....Jangan lupakan pesanan-ku...." suara wanita kembali terdengar dari handphone milik Maxx.

"Aku harus berangkat sekarang.Kalau perlu apapun panggil saja Bik Cha." Ucap Maxx sambil mengecup kening Marsya.Lalu melumat bibir Marsya lembut.Saat Maxx akan melepas ciuman-nya.Marsya malah menahan tengkuk Maxx.Marsya balik melumat bibir Maxx.Maxx sedikit kaget menerima perlakuan Marsya.
Namun Maxx senang dengan sikap agresif Marsya.Marsya melepaskan pegangan tangannya pada tengkuk Maxx.Tangan Marsya beralih mengelus-elus kejantanan Maxx.
Maxx memejamkan matanya menikmati elusan lembut Marsya.

"Maxx....aku....." Ucap Marsya tak tahu harus berkata apa.Efek hormon kehamilan membuat-nya cepat bergairah.

"Aku tidak punya banyak waktu.Aku harus segera berangkat." Ucap Maxx saat melihat Marsya terbakar gairah.

Marsya menggigit bibirnya sambil merapatkan kedua kakinya.Marsya merasa sangat bergairah.

Maxx mengerti apa yang di inginkan oleh Marsya.

"Do you want to have Quick sex with me...?" Tanya Maxx.

"Yes.I do Daddy...." Jawab Marsya seolah menantang Maxx.

Maxx melumat bibirnya Marsya.Sementara tangan Maxx sibuk memilin payudara Marsya.Tak lama ciuman Maxx pun beralih ke payudara Marsya.

"Akhh....Maxx..." Racau Marsya Saat Lidah  Maxx memainkan puting marsya.

Maxx membuka resleting celana-nya.Lalu menurunkan celana dalam milik Marsya.
Tangan Maxx beralih membelai lembut  kewanitaan Marsya.

"Kau sudah basah.Sayang....." ucap Maxx.

Maxx mengarahkan penisnya ke lubang vagina Marsya.Lalu menekan-nya secara perlahan.

"Akh....ahh.....Pelan-pelan Maxx." Ucap Marsya sambil meringis.Meskipun sudah beberapa kali melakukan hubungan seks.Tetap saja rasanya masih sakit.

"Tahan.Sebentar lagi kau akan menikmati-nya Sayang....." Ucap Maxx menenangkan.

Maxx memompa penisnya keluar masuk vagina Marsya.Mula-mula memang perlahan.Lama-lama berubah cepat dan memaksa.

"Akhh.....Slowly.....Maxx...." Ucap Marsya sambil meremas  erat kasur di sisinya.

"Akhhh.....akhhh....Maxx.....aku.....Akhhh....." Marsya tak mampu melanjutkan lagi ucapan-nya.

"Akhh....Together...Sayang...." Ucap Maxx.
Keduanya pun di terjang badai kenikmatan yang tidak bisa di lukisan oleh kata-kata.Ini adalah seks pertama mereka setelah resmi menjadi suami istri.

"Terimakasih karena kau telah menerimaku menjadi suami dan Daddy untuk anak kita." Ucap Maxx sambil memeluk erat tubuh Marsya.