Kita bertemu dikala senja. Kita juga berpisah dikala senja. Padahal yang aku tau langit dan senja tak akan terpisahkan, karena setiap hari mereka selalu bersama. Meskipun hanya sesaat.
Sama seperti langit dan senja yang hanya bertemu sesaat, begitu pula aku dan kamu. Pertemuan singkat menjadi momen indah yang berusaha aku lupakan.
Langit dan Senja memang pernah bersama, tapi hanya sebentar. Entah karena keegoisan atau karena hal sepele yang tak berujung. Pada akhirnya kita berdua memilih untuk menempuh jalan yang berbeda kan?
Ngomong-ngomong setelah kita tak lagi bersama, apakah kamu jadi enggan menatap senja? Bukan Senja loh, tapi senja. Semoga saja tidak, karena senja pasti akan kecewa.
Memang ya, takdir Tuhan itu misteri. Tanpa kusangka semua yang aku kira sudah berakhir ternyata baru saja dimulai. Kisah yang berusaha aku kubur dalam-dalam, perlahan menguak seakan enggan untuk pergi. 'Kita' yang sudah ku anggap tidak ada, lambat laun kembali menampakkan wujudnya.
Akankah ini berlangsung sementara, lagi? Apakah titik temu untuk 'kita' masih ada? Bisakah jalan yang akan kita tempuh searah kali ini?
✨✨✨
Halo semuanya👋
Apa kabar? Semoga kalian dalam keadaan sehat selalu, Aamiinn🙏
Kalau tertarik sama cerita diatas👆 jangan lupa mampir ya😄Oh iya, masih ada ceritaku yang lain, yaitu Arash sama Rainy. Semoga kalian suka 😀
Vote dan komennya jangan lupa. Bahagia selalu semuanya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Laksana [END]
Teen FictionWajah datar dan kaku menghiasi hari-hariku selama 2 tahun terakhir. Ini adalah bentuk pertahanan diri, agar orang lain tidak memandangku dengan tatapan kasihan. Aku benci itu. Semua berjalan seperti air mengalir. Hidupku tentram walaupun terlihat mo...