Arsara : bagian sembilan

60 45 3
                                    

Jangan lupa  beri vote sebelum membaca. Sangat dilarang menjiplak karya orang lain.

Happy Reading!

***

"Jadi kalian mau pesan apa? biar gue yang pesanin, kalian cari  bangku buat duduk aja" Ucap Zila sesampainya mereka bertiga di kantin.

Keadaan kantin saat ini tidak begitu ramai, mungkin karena mereka bertiga datang lebih awal.

Syukurlah Raisa, Cery, dan Zila tidak perlu mengantre terlalu lama untuk memesan menu favorit mereka di kantin ini.

"Oke, gue kaya biasa mau  air putih sama nasi goreng" Jawab Cery.

"Kalau lo mau pesan apa Sa?" Tanya Zila pada Raisa.

"Capucino Coffe sama roti coklat" Ucap Raisa yang dibalas dengan mengacungkan ibu jari oleh Zila. Setela itu, Zila menjauh dari Raisa dan Cery untuk memesan makanan.

Raisa dan Cery pun akhirnya memilih bangku kosong tak jauh dari tempat Zila mengantre memesan makanan. Raisa duduk berhadapan dengan Cery, yang dimana Cery duduk memunggungi arah pintu masuk kantin. Dengan begitu, Raisa leluasa melihat pintu masuk kantin yang kian ramai.

"Hobinya Zee unik banget, selalu nawarin buat ngantre pesan makanan"  Ucap Cery sambil terkekeh.

"Kita semua punya hobi yang unik, sayangnya masih belum lama berteman, jadi belum bisa terbuka dan belum tahu dengan pasti sisi kita masing-masing." Jawab Raisa.

"Mungkin lain kali kita memang harus ngumpul buat nginap dan sambil cerita banyak hal."

"Lo yang paling susah banget diajak ngumpul, lo harus pastiin kata-kata lo sebelum berucap, karena... gue bakalan nagih kata-kata lo" Raut wajah Raisa seperti mengintimidasi Cery.

Dengan cepat Cery mengulurkan tangannya bermaksud berjabat tangan dengan Raisa sebagai tanda sepakat. Raisa membalas uluran tangan itu dengan senang hati dan senyum yang merekah.

"Deal" Ucap keduanya serempak, sehabis mengatakan itu, mereka melepaskan jabatan tangannya.

Seketika mata Raisa tertuju pada seseorang yang masuk ke kantin, sosok laki-laki yang berjalan ke arah antrean tempat Zila memesan makanan itu adalah Arsa. Arsa berjalan bersama temannya, Rion.

Cery yang penasaran apa yang diperhatikan Raisa sampai raut wajahnya berubah seketika, akhirnya mencoba menoleh dan melihat ke arah pandang Raisa.

Namun yang didapatkan Cery  adalah sosok Zila yang akhirnya terlepas dari antrean dan bisa memesan makanan.

"Akhirnya udah selesai juga dia ngantre" Kata Cery, yang dibalas senyum canggung oleh Raisa.

Raisa berusaha tidak mencuri pandang ke arah Arsa, namun hati pun tak bisa diajak kompromi.

"Bu, saya pesan air mineral sama nasi goreng-" Ucapan Zila potong oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh ibu katin tersebut.

"Nasi gorengnya pedas atau ngga?" 

"Eum lupa ditanyaiin, ini pesanan Cery soalnya bu"

Rahasia KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang