SELAMAT MEMBACA.
JANGAN LUPA VOTE.
SMA Prasma selalu memberikan dispensasi sehari sebelum olimpiade akan dilaksanakan. Jadi para siswa yang telah terdaftar secara resmi untuk mengikuti olimpiade dibebaskan untuk tidak masuk sekolah pada hari ini.Raisa rasa ia sudah mantap dengan semua yang ia persiapkan untuk besok.
Sehabis mengerjakan latihan soal yang tertumpuk di meja belajarnya, Raisa menghembuskan napasnya lega. Ia merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot-ototnya.
Mungkin hari ini sebaiknya ia manfaatkan untuk istirahat dan juga untuk mengurangi rasa grogi dan cemas.
Tidak lama kemudian Danis menelepon dirinya.
Bukankah sekarang jam pelajaran sedang berlangsung? Batinnya kebingungan.
"Bisa ketemuan di romance cafe gak? Sekarang." Tanyanya langsung.
"Bisa... tapi-" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Danis terlebih dahulu memotongnya.
"Okay, aku tunggu" Danis langsung memutuskan teleponnya sepihak.
Raisa berusaha positif thinking, setidaknya ia tidak boleh memikirkan yang tidak-tidak. Apalagi sampai menjadi kepikiran.
Danis sedikit ragu dengan apa yang ia lakukan sekarang ini. Tetapi tidak ada pilihan lain, ini juga salah satu yang ia inginkan sejak awal.
"Thanks Din, udah mau bantu dengarin keluh kesah dan kasi informasi yang gue mau selama ini"
Dinda adalah pelayan cafe yang bekerja paruh waktu di romance cafe. Dinda ini sahabat Danis di sekolah, hanya saja persahabatan mereka renggang semenjak Danis mendekati Raisa.
Meski begitu Dinda masih sering menjadi pendengar keluh kesah Danis, bahkan terkadang Danis menyuruh Dinda untuk melaporkan sesuatu jika tahu menahu menyangkut Raisa.
Kejadian waktu itu tentang Raisa yang berada di romance cafe, bahkan diantar Raisa diantar pulang oleh Arsa.
Itu semua Danis tahu, hanya saja ia pura-pura tidak tahu.
"Habis ini kita ngga ada urusan apa pun" Ucap Dinda yang langsung melesat pergi begitu
Mungkin Raisa sering diabaikan Arsa karena sikapnya pada Danis, sepertinya begitupula dengan Danis tanpa sadar bersikap sama seperti Raisa.
Maka jawaban untuk memutuskan karmanya ada dua.
***
Raisa mencari keberadaan Danis, pandangannya mengedar ke seluruh ruangan sampai tampak laki-laki dengan kaus hitam dan celana khas SMA Prasma.
Tampak sekali Danis membuka kemeja sekolah sehingga tersisa kaus hitam polosnya.
Raisa menghampiri Danis dengan perasaan was-was.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Kita
Novela Juvenil⚠️ please don't copy my story Original karya sendiri. --- Semua tampak biasa saja, hanya ada misteri abu-abu yang perlahan dilupakan, romansa yang menimbulkan penyesalan karena kebodohan. Masalah dimulai saat Raisa menghilang, ada dendam yang ingin...