Selamat membaca, jangan lupa beri vote.***
Seisi kelas tampak sangat tertib karena pelajaran fisika sedang berlangsung. Semua siswa memperhatikan dengan serius penjelasan yang disampaikan oleh guru mereka.
"Cer, lo paham?" Bisik Raisa pada Cery.
"Paham, kalau lo?" Tanyanya.
"Gak paham"
Cery kemudian melihat ke arah jam dinding berada, sambil melihat waktu yang ada.
"Dua menit lagi lo bakalan paham"
Raisa tampak kebingungan. "Hah maksudnya gimana?" Namun tidak ada jawaban dari Cery.
Pak Joseph selesaikan menjelaskan, semulanya ia fokus pada papan tulis, kini pak Joseph membalikkan badannya beralih menatap para muridnya.
"Apa ada pertanyaan?" Tanya pak Joseph.
Sebagian besar murid terdiam, beberapa murid menjawab "Tidak ada" dengan suara yang sangat pelan. Sedangkan Raisa, ia masih mencerna ucapan Cery barusan, dua menit yang dikatakan Cery akan segera berakhir dalam beberpaa detik lagi.
"Oke jam pelajaran sudah habis, kalian semua paham yang saya jelaskan?" Tanya pak Joseph.
"Paham pak" Jawab seluruh siswa di kelas dengan nada lantang dan meyakinkan, termasuk Raisa.
Cery menatap Raisa sekilas sambil tersenyum.
Dan yah Raisa baru paham maksud Cery!
"Receh lo" Gumam Raisa pada Cery.
"Kalian semua berdoa, kemudian siap-siap pulang. Bapak akhiri selamat kembali ke rumah semoga sampai dengan selamat. Salam sejahtera bagi kita semua" Ucap pak Joseph.
"Terima kasih pak"
Pak Joseph pergi meninggalkan kelas.
Kringgg
"YEY REBAHAN" Ucap siswa laki-laki itu nyaring. Seisi kelas dibuat ketawa olehnya.
Cery dan Raisa sudah siap untuk pulang, mereka menunggu Zila yang masih membereskan meja.
"Ayo Zee" Kata Raisa.
Zila tersenyum, kemudian tatapannya beralih ke Gisel yang juga sedang merapikan meja namun tatapannya juga mengarah pada Zila dengan tidak suka.
"Kalian duluan aja deh keluarnya, gue ada urusan sebentar" Alibi Zila.
"Ya sudah gue sama Raisa duluan ya" Kata Cery yang dibalas anggukan oleh Zila.
Raisa dan Cery keluar dari kelas tanpa sosok Zila. Raisa dan Cery Menyusuri koridor, tanpa mereka sadari di belakang mereka ada Danis yang setia membututi mereka dari belakang.
Danis memasukkan kedua tangan ke saku celananya, berjalan santai tanpa kebisingan, di wajahnya terukir senyuman melihat Raisa yang tampak ceria bercengkerama dengan sahabatnya, Cery.
Danis berada di jarak yang jauh dari mereka saat Raisa dan Cery sampai di depan gerbang sekolah.
Terlihat Reno yang sudah menunggu adiknya itu keluar dari sekolah.
"Cer, gue duluan ya" Pamit Raisa seraya menghampiri Reno.
Cery mengangguk lalu beralih menatap Reno yang tersenyum padanya, Cery membalas senyuman kakak dari sahabatnya itu.
"Tumben banget mau jemput" Ucap Cery.
"Kan hari ini mama sama papa pulang. Gue mau pastiin adek gue pulang ngga telat dan seamat sampai rumah" Jelas Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Kita
Teen Fiction⚠️ please don't copy my story Original karya sendiri. --- Semua tampak biasa saja, hanya ada misteri abu-abu yang perlahan dilupakan, romansa yang menimbulkan penyesalan karena kebodohan. Masalah dimulai saat Raisa menghilang, ada dendam yang ingin...