Selamat membaca
***
Cery menatap sekelilingnya takjub, ia bersama Axel datang ke rooftop sekolah dimana merupakan basecamp ia dan teman-temannya.
"Gue rapiin sendirian ni tempat buat lo."
Cery kagum sekaligus heran karena dari yang ia tahu.
"Gak usah dipikirin intinya ini basecamp gue sama yang lain, ini jadi rahasia kita ya."
"Iya rahasia tapi emangnya gak masalah lo bawa gue ke sini?"
"Kita boleh bawa orang spesial ke sini itu aturannya dan lo satu-satunya cewek yang gue bawa ke sini." Axel berbalik menyembunyikan senyumnya. "Gak mau duduk?" Ia duduk di kursi lalu menoleh ke arah Cery yang mulai berjalan mendekatinya, mereka duduk berhadapan ditemani beberapa makanan di atas meja.
Cery mengikuti Axel lalu duduk berhadapan dengannya. "Pasti banyak kriterianya kan buat jadi orang spesial yang bisa ke sini?"
"Sebenarnya karena gue percaya sama lo makanya gue bawa ke sini tapi karena kita backstreet gue gak kasi tau mereka kalau lo gue bawa ke sini."
"Bukannya nanti ketahuan ya, ini kan di rooftop banyak lampu lagi kalau malam."
"Ada strateginya." Cery memperhatikan Axel yang sibuk mengunyah sepotoh pizza. "Gue boleh nanya?" tanya Axel yang dibalas anggukan oleh Cery.
"Lo nerima gue alasannya apa? Gue tau lo masih gak percaya sama gue."
"Emmmmm... ternyata gue juga gak mampu buat gak suka lo, tapi-- sebisa mungkin gue masih buat tameng karena gue gak mau bodoh bucin cuma karena sikap lo, usaha lo ngeyakinin gue, buat gue nyaman. Gue jadi lupa gimana masa lalu lo. Gue tau, orang bakalan berusaha buat berubah tapi lo juga harus hadapin masa lalu yang pernah lo ukir." Cery memaksakan senyumnya. "Dan siapa tau gue adalah bentuk karma yang dikirim buat lo."
Axel menyeringai. "That's fun."
Pintu rooftop terbuka lebar membuat Cery dan Axel terperanjat kaget saat melihat teman-teman Axel masuk.
"Kalian?" tanya Rion menyipitkan matanya."Cery." panggil Gisel yang datang bersama Zefan.
"Wah gilak!" ucap Alex heboh.
"Lo gak bilang kita ke sini malah berdua doang." ucap Dion langsung menoyor langsung berlari ke arah Axel, menariknya dan langsung menoyor kepalanya.
"Dia gak ngapa-ngapain lo kan?!" tanya Varel tak kalah heboh.
"Nggak kok." Cery tersenyum, ia kira mereka akan marah karena Axel membawa orang jauh dari circle mereka dan tanpa sepengatahuan mereka.
"Jadi gue ada teman, oh ya tadi gue sama Zefan banyak beli makanan buat kita."
"Seru kali ya kalau ada teman kalian juga, Alika atau Raisa?" sahut Rion.
Alex berdehem. "Lo ngedekatin Alika ya?" bisiknya pada Rion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Kita
Teen Fiction⚠️ please don't copy my story Original karya sendiri. --- Semua tampak biasa saja, hanya ada misteri abu-abu yang perlahan dilupakan, romansa yang menimbulkan penyesalan karena kebodohan. Masalah dimulai saat Raisa menghilang, ada dendam yang ingin...