Happy reading...!
***
Arsa tinggal di sebuah apartement yang cukup luas untuk ia tinggali seorang diri.
Bukannya berganti pakaian, Arsa malah langsung merebahkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya. Ia rasa selama hidupnya ia belum pernah menemukan ketenangan, sehingga beberapa tindakan yang menyebabkan kebiasaan terutama saat dirinya merasa butuh ketenangan.
Saat ponselnya berdering karena telepon masuk, ia segera menerima panggilan itu tanpa berniat membuka matanya untuk melihat siapa yang meneleponnya
"Arsa, kamu pulang sekarang." perintah seseorang dalam panggilan telepon itu.
Suara itu...
Suara perempuan yang sangat Arsa hindari, yang tak lain adalah ibunya.
Dengan sigap, Arsa langsung membuka matanya seakan-akan musuh datang menghampirinya dan menganggu ketenangannya.
"Mamah tahu kamu di sana mendengar apa yang mamah ucapkan. Pasti kamu lebih tahu resiko kalau sampai tidak mendengar apa yang mamah katakan." Katanya penuh ancaman.
Panggilan itu langsung di matikan sepihak oleh ibunya.
Arsa membanting ponselnya dengan penuh kebencian sampai ponsel mahalnya itu tampak sudah tak layak di pakai.
Mungkin,
Arsa terlalu malas berpikir jika sedang marah.
Cewek PMS aja kalah, jangankan banting HP, banting skincare harga tiga ratus ribu aja masih mikir berkali-kali.
Okay jika Arsa berpikir bisa beli yang baru....
Tapi ini jangan di tiru, pemborosan yang sangat membanting mental, apalagi jika tak berduit.
Siap-siap saja nangis sampai yang keluar bukan air mata lagi, tapi malah debu penyesalan.
Rahang Arsa mengeras, apalagi di tambah mengingat dimana saat begitu dekatnya Raisa dengan Arga.
Jadi ada apa dengan Arsa? Apa Arsa sudah mencintai Raisa sehingga terlalu bereaksi berlebihan melihat Raisa bersama Arga?
***
"Entar malam basket, Arsa invite anak Natama buat sparing! Anjir." Ucap Aldi heboh.
Natama adalah salah satu SMA yang cukup populer namun bukan dari kalangan Axton.
Basket merupakan salah satu yang populer di kalangan Prasma. Berisikan delapan pemain inti yang akan tampil untuk Axton club.
Di antaranya adalah Arsa, Rion, Aldi, Varel, Alex, Zefan, Axel dan Dion. Mereka adalah pemain yang paling di gemari dan berlaga untuk tahun ini.
Yang pertama akan mengambil lima posisi adalah Rion, Aldi, Axel, Varel, dan Dion.
Sementara Arsa, Alex, dan Zefan akan menunggu giliran mereka bermain.
"Waw..." Sahut Dion.
"Ah gua gak sabar anjir!" Timpal Varel.
"Gue sedikit ragu, apalagi kita jarang latihan bareng. Supporter tim basket Prasma pasti dikit banget secara kita jarang show." Ucap Alex yang tampak berpikir yang tidak-tidak.
"Udah lah jangan mikir yang ngga ngga." Jawab Rion.
"Tau ni alex, gak lihat website sama medsos sekolah apa. Banyak banget isinya tentang kita. Lihat aja apalagi sampai pengumuman Arsa, anak pemilik Prasma dan salah satu pemain basket andalan tim kita." Dumel Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Kita
Fiksi Remaja⚠️ please don't copy my story Original karya sendiri. --- Semua tampak biasa saja, hanya ada misteri abu-abu yang perlahan dilupakan, romansa yang menimbulkan penyesalan karena kebodohan. Masalah dimulai saat Raisa menghilang, ada dendam yang ingin...