_4_
Sehun dan Jongin setia menunggu Jaemin sadarkan diri, mereka merasa sedih saat melihat Jaemin terlihat sangat pucat dan lemas.
"Bagaimana bisa dia punya maag akut sedangkan aku selalu melihatnya membawa bekal ke sekolah atau terkadang dibelikan makan oleh sahabat-sahabatnya?" tanya Sehun tak habis pikir.
"Entah" respon Jongin, namja manis itu mendekati Jaemin dan mengusap pipi pucat yang memiliki bekas merah tamparan tangan. Jongin bersumpah, siapapun itu yang melukai bocah semanis Jaemin, dia tidak akan melepaskannya dengan mudah.
"Sehun" namja tinggi itu menoleh pada pasangannya yang kini menatap Jaemin.
"Apa dia diusir dari rumah?" tanya Jongin, Sehun tidak menjawab, ia mendekati tas Jaemin dan membukanya, lalu senyum miris terukir.
"Sepertinya iya. Di dalam tasnya ada semua buku pelajaran, alat tulis, dan sebuah boneka, hanya itu yang ada di dalam tas ini." ujar Sehun. Jongin yang tadi membungkuk lalu menegakkan dirinya.
"Ayo asuh dia, Sehuna." itu bukan ajakan, itu perintah, keinginan Jongin, yang harus Sehun turuti.
"Ne, ayo asuh dia." sahut Sehun, dia tidak masalah jika yang diasuh adalah anak semanis Jaemin, apapun akan dia lakukan untuk membahagiakan anak itu.
"Kita bahagiakan dia dan buat orang tua kandungnya juga keluarganya menyesal telah membuang permata seperti Jaemin." ujar Jongin.
***
Malam ini Jaehyun tidak bisa tidur, pikirannya tidak tenang dan semua pikirannya tertuju pada seorang namja manis yang dia temui tadi pagi di halte, Na Jaemin.
"Arghhh!! Sialan! Kenapa harus Jaemin sih?!" Jaehyun bangun dari duduknya dan pergi ke balkon kamarnya, perasaan gundah masih menyergapnya.
"Apa hal buruk terjadi padanya?" gumam Jaehyun, banyak pikiran-pikiran buruk yang melintas di otaknya.
"Hahh~ kau ini kenapa sih Jae?" Jaehyun mengacak rambutnya dan kembali masuk ke dalam kamar. Pemuda Jung itu berusaha kembali berbaring dan tidur, tapi usahanya gagal karena wajah manis Jaemin tidak bisa enyah dari pikirannya.
"NA JAEMINN KAU MEMBUATKU GILAA!!"
***
Pagi ini Haechan dan Renjun yang selalu datang awal tidak menemukan sosok Jaemin seperti biasa di bangkunya. Biasanya si manis selalu datang lebih dulu dari mereka dan mereka akan melihat si manis Na itu memakan sarapannya dengan tenang di tempatnya.
"Renjun-ah, perasaanku kenapa tak enak ya?" tanya Haechan, Renjun menggeleng tak tahu.
"Sejak semalam aku kepikiran Jaemin terus, apa dia baik-baik saja?" Renjun sekali lagi menggeleng karena tidak tahu.
"Mari berpikir positif kalau Jaemin mungkin datang terlambat." ujar Renjun yang diangguki Haechan.
Tapi sampai bel masuk pun Jaemin tidak muncul, bertanya pada Minhee juga percuma, untuk apa?
Jeno menatap cemas kursi Jaemin yang ada di sebelahnya. Jaemin tidak pernah absen dari kelas, meski dia tengah sakit pun, tapi hari ini kenapa Jaemin tidak hadir? Apa yang terjadi pada sahabat manisnya. Jeno menatap ke arah sahabatnya yang lain yang juga sama-sama menatap ke arah bangku Jaemin.
Saat jam istirahat tiba, mereka berkumpul di kantin, di tempat mereka biasa duduk.
"Jaemin ada menghubungimu?" tanya Hyunjin pada Jeno yang dijawab gelengan.
"Aku sudah hubungi Jaemin dari tadi tapi tidak dijawab." ujar Felix lesu.
"Aku juga" timpal Yangyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2JAE/JAEJAE] ONLY YOU
FanfictionHanya seorang Na Jaemin yang bisa meluluhkan si kejam Jung Jaehyun. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like Don't Read‼️ : Jung Jaehyun x Na Jaemin : Start : 26/01/2021 End. : 12/09/2021