2

23.3K 2.8K 907
                                    

_2_

Yuta mengantarkan Jaemin sampai ke sekolahnya, di sebelah Yuta ada Jaehyun. Pemuda kelahiran Osaka itu tadi dihubungi Jaehyun untuk menjemputnya dengan membawa mobil karena mobil si Tuan Muda Jung bermasalah.

"Terimakasih hyung, sampai jumpa lagi." Jaemin tersenyum manis pada keduanya dan turun dari mobil. Si manis kemudian melangkah masuk ke dalam gerbang sekolah, dimana dulu Yuta dan Jaehyun lulus dari sana juga.

"Dia manis" ujar Jaehyun tiba-tiba, membuat Yuta terkejut dan mengerem mendadak. Membuat tubuh mereka terdorong ke depan.

"Hyung!" Jaehyun mendelik tak senang pada cara Yuta menyetir.

"Kau bilang apa barusan?" tanya Yuta.

"Apa? Aku tidak bilang apapun." ujar Jaehyun dan mengeluarkan ponselnya.

"Sudahlah ayo cepat menyetirnya, aku ada janji temu ini!" Yuta yang tahu Jaehyun tidak akan menjawab pertanyaannya pun memilih untuk mengalah dan kembali menjalankan mobilnya.

"Na Jaemin, namanya tidak asing." gumam Jaehyun.

"Tentu saja tidak asing, Na Siwon sempat mengenalkannya saat ulang tahun perusahaan bulan lalu, kau saat itu hanya dengar sekilas lalu pergi untuk menyapa tamu lainnya, tapi sepertinya baik Na Siwon dan Na Yoona lebih bangga pada putra bungsu mereka Na Minhee." ujar Yuta, Jaehyun berdecak kagum pada ingatan jangka panjang yang dimiliki Yuta.

"Aku dan Taeyong sampai hafal apa saja pujian yang dilontarkan keduanya pada si bungsu, bahkan aku bisa melihat anak tadi tidak begitu diperhatikan." ujar Yuta.

"Kalau dia datang di acara ulang tahun perusahaan, bukankah dia seharusnya mengenaliku atau minimal kau yang ada di dekatnya, hyung?" Yuta mengangkat kedua bahunya acuh.

"Mungkin dia tidak mengamati sekitarnya saat itu, entahlah, anak yang malang." gumam Yuta, dia membelokkan mobilnya ke arah perusahaan Jaehyun.

"Terimakasih tumpangannya hyung." Yuta mengangguk, Jaehyun mengecek barang bawaanya.

"Kau tertarik pada anak itu?" tanya Yuta pada Jaehyun yang belum turun.

"Sepertinya, dia punya senyum manis yang tulus." ujar Jaehyun.

"Taeyong dan Johnny akan memelukmu saat mereka tahu kau memuji seseorang manis." kekeh Yuta, Jaehyun hanya mengangkat bahu acuh.

"Akan aku carikan data tentangnya, nanti aku kirimkan padamu." ujar Yuta sebelum Jaehyun benar-benar keluar dari mobil.

"Aku tunggu."

***

Jaemin masuk ke dalam kelasnya dan duduk di kursi nomor tiga dari belakang di deret yang dekat jendela. Dia mengeluarkan kotak bekalnya dan membuka kotak bekal yang berisi sarapannya, nasi dan telur gulung juga tadi dia sempat memasukkan kimchi ke dalam kotak bekalnya.

"Selamat pagi semuaaa!!" sapa Haechan ceria.

"Pagi Haechan-ah." balas siswa dan siswi yang lain, sedangkan Jaemin hanya mengangkat tangan karena si manis sibuk makan. Haechan mengukir senyum tipis setiap melihat Jaemin.

"Sarapan Jaeminnie?" Jaemin mengangguk dengan mulut menggembung lucu, Haechan jadi gemas sendiri kan?

"Duh Jaem, jangan terlalu gemes bisa?" Jaemin menggeleng.

"Chan, tugas matematika udah?" Renjun dan Felix datang bersamaan dan si mungil berdarah China itu segera menanyainya.

"Tentu saja belum, kau tahu sendiri bagaimana aku begitu sangat bermusuhan dengan yang namanya matematika." ujar Haechan sembari duduk di bangkunya dan mengeluarkan buku tugasnya, Renjun menghela nafas dan memberikan buku tugasnya untuk disalin Haechan. Renjun menatap Jaemin yang baru saja selesai dengan sarapannya, Renjun bisa melihat makan Jaemin yang sedikit, tapi dia tidak mau mengomentari apapun karena porsi Jaemin memang seperti itu.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang