39

10.5K 1.1K 31
                                    

_39_

Bangchan sedang duduk manis menatap Jaehyun yang sibuk membaca kertas-kertasanya. Di sebelahnya ada seorang namja manis yang lebih muda darinya, Jeongin.

"Aku datang kemari bukan untuk melihatmu sibuk, Tuan Muda Jung Yang Terhormat." ujar Bangchan. Jaehyun yang mendengarnya mendengus.

"Hey, mahasiswa gadungan, diam dulu. Setelah ini selesai aku akan bicara denganmu dan Jeongin." ujar Jaehyun kesal. Bangchan merutuk sebelum dia bangun dari duduknya.

"Hyung mau kemana?" tanya Jeongin.

"Cari minum, hey, apa kau punya susu Tuan Muda?" tanya Bangchan.

"Cari saja sendiri, aku sibuk." Bangchan menurut dan pergi ke dapur Jaehyun, dia menemukan dapur dengan mudah, seperti dia sudah sering datang ke sana. Sebenarnya sih ini kunjungan keduanya kemari, pertama dulu saat dia baru direkrut oleh Jaehyun, dan kedua sebelum kepergiaannya ke Australia untuk mengurus beberapa hal. Setelah itu dia tidak pernah datang kemari lagi, tapi saat ini dia kembali lagi karena 'Park Eun Ae'.

Sementara Bangchan di dapur, Jeongin sibuk bermain game di ponselnya. Jaehyun melirik Jeongin sebelum akhirnya segera menyelesaikan pekerjaannya. Bangchan tak lama kembali ke ruang tengah, dengan membawa segelas susu untuk Jeongin dan sekaleng bir untuknya sendiri.

"Terimakasih hyung" ujar Jeongin ceria saat melihat susu di depannya. Bangchan mengusap kepala Jeongin sayang.

"Jeongin, kau umur berapa?" tanya Jaehyun tiba-tiba, Jeongin yang baru saja hendak menyeruput susunya jadi urung. Dia nampak berpikir sejenak.

"Usiaku sepantaran dengan anak kelas 1 SMA, kalau di Korea 17 tahun, kan?" Jaehyun mengangguk kecil.

"Kau sekolah? Atau sudah lulus?" tanya Jaehyun.

"Kan hyung sendiri yang memasukkanku ke sekolah di Australia, gara-gara aku selalu mengikuti Chan hyung." ujar Jeongin dengan pout kecil, Jaehyun terkekeh.

"Maaf aku lupa, jadi kau sudah lulus?" Jeongin mengangguk.

"Tahun lalu aku sudah lulus, kan SMP cuma dua tahun, SMA juga dua tahun, aku mau ikut kuliah tapi dilarang Chan hyung katanya belum boleh dulu." ujar Jeongin mengadu, Bangchan yang menjadi objek kekesalan Jeongin hanya diam saja.

"Iyalah, dia kan tidak ingin kau tahu kalau dia itu hanya mahasiswa gadungan, padahal usianya sama denganku 27 tahun." ujar Jaehyun.

"NE?! Woaaahhhhhh!! Jadi kau juga bohong pada Seungmin hyung soal umur?" tanya Jeongin, Bangchan meringis dan mengangguk.

"Begitulah" ujarnya.

"Jika Seungmin hyung tahu dia pasti akan marah besar, aku tidak mau membantumu." ujar Jeongin. Bangchan hanya bisa pasrah.

"Seungmin? Kau berpacaran dengannya?" tanya Jaehyun.

"Ne, backstreet. Karena dia tidak ingin keluarganya tahu, keluarganya cukup strict kalau masalah pasangan, jadi yaahh~ begitulah. Aku terpaksa berbohong karena saat itu kami tidak sengaja bertemu di depan gerbang Universitas Adelaide, yaa~ begitulah pokoknya, aku terpaksa berbohong. Kami juga belum bertemu lagi karena aku mengaku sibuk dan belum bisa kembali ke Korea, padahal aku sudah ada di Korea sejak lama dan mengawasinya diam-diam." Jaehyun menghela nafas sendiri mendengar cerita Bangchan.

"Ah ne, aku mau tanya." ujar Bangchan tiba-tiba, Jaehyun hanya menatapnya.

"Sekolah dimana Seungmin berada itu, bukankah pemilik sekolahnya Lee Donghae? Kenapa kepala sekolahnya Yoo Yoonse- ah maksudku Oh Yoonseok?" tanya Bangchan.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang