31

13.6K 1.4K 37
                                    

_31_

Jaemin menatap takjub teman-temannya yang datang berkunjung. Dia memang kesepian tadi karena mommynya ke rumah sakit, Jaehyun juga tidak bisa berkunjung karena pekerjaannya menumpuk dan ditahan oleh Winwin agar tidak pergi kemana-mana, Winwin sendiri bahkan tadi menghubunginya, mengatakan pada Jaemin agar tidak menghubungi Jaehyun beberapa jam ke depan karena boss satu itu harus fokus dulu pada pekerjaannya. Jaemin sih iya-iya saja, lagipula setelah ditelpon Winwin, baterai ponselnya lowbatt, jadi dia segera mematikannya dan menchargenya. Dan sekarang ia terkejut dengan kedatangan teman-temannya, bahkan Jaena sekalipun ikut. Oh lupa, Jaena adalah kekasih Jeno.

"Masuk dan segera naik ke lantai dua" ujar Jaemin mempersilakan mereka masuk. Setelah semua temannya masuk, Jaemin pergi ke dapur membuat minum untuk tamu-tamunya.

"Kenapa kalian datang kemari tidak mengabariku?" tanya Jaemin.

"Sehun ssaem yang minta kami datang untuk menemanimu." jawab Yangyang.

"Jika aku datang karena diajak Jeno, ngomong-ngomong kamar mandi dimana?" tanya Jaena, Jaemin pun membawa sepupunya itu ke kamarnya.

"Woah, kamarmu lebih rapi dari kamarku." ujar Jaena saat melihat interior kamar Jaemin dan bagaimana rapinya kamar sang sepupu kembar.

"Sudah sana segera selesaikan urusan alammu!" titah Jaemin sembari mendorong tubuh sepupu cantiknya itu. Dia beralih ke meja belajarnya dan melihat ponselnya yang sudah terisi full. Dia segera mencabut chargernya dan menyalakan ponselnya. Setelah dia mengaktifkan ponselnya, banyak panggilan masuk dan juga pesan, paling banyak dari mommynya yang sepertinya cemas akan keadaannya di rumah sendirian. Jaemin segera mengirim pesan balasan pada mommynya, mengatakan kalau dia baik-baik saja dan teman-temannya datang, Jaemin juga meminta maaf karena ponselnya mati tadi.

"Jaeminnie" Jaemin menoleh ke arah sepupunya yang memanggilnya.

"Sedang apa?" tanya Jaena.

"Mengirim pesan pada mommy" Jaena tersenyum kecil.

"Keluarga barumu sangat menyayangimu ya?" Jaemin terdiam dan mengangguk kecil.

"Mereka adalah keluarga yang selalu aku impikan, tapi meski begitu aku tetap menyayangi keluarga lamaku, Keluarga Na tetaplah keluargaku juga mau bagaimanapun." ujar Jaemin. Jaena hanya bisa menghela nafas, sepupunya terlalu baik.

"Jaeminnie, mereka bahkan sudah tidak peduli padamu lagi, saat kumpul keluarga kemarin, mereka tidak ada yang menyinggungmu sama sekali, kalaupun menyinggungmu mereka hanya akan melontarkan hinaan padamu, juga memanggilmu pengkhianat." ujar Jaena yang tahu benar bagaimana perlakuan keluarga besar Na pada Jaemin.

"Apa kemarin kau datang ke pemakaman bibi?" Jaemin mengangguk.

"Tapi hanya diluar, appa tidak mengizinkanku juga daddy dan mommy masuk." jawab Jaemin, Jaena hanya bisa terperangah tak percaya.

"Benar-benar-!" desisnya tak percaya. Dia dan kedua orang tuanya sudah muak sendiri dengan keluarga besar mereka, terlebih keluarga Siwon.

"Ayo temui yang lain sebelum ruangan sebelah hancur karena ulah teman-teman ajaibmu." ajak Jaena, Jaemin menurut saja.

***

Jongin di rumah sakit baru saja selesai dari bangsal anak, memeriksa anak-anak yang diusia masih begitu kecil harus menghabiskan waktunya di rumah sakit.

Jongin memasuki ruangannya, dan segera membuka ponselnya. Dia tersenyum saat melihat foto yang menjadi wallpaper lock screennya, fotonya bersama Sehun dan Jaemin, terlebih saat itu Jaemin nampak begitu manis.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang