22

15.3K 1.8K 87
                                    

_22_

Jongin saat ini sedang ditemani oleh Taeil, kebetulan pria mungil itu datang berkunjung tepat saat Sehun pamit pergi untuk berangkat ke sekolah.

Jongin menghembuskan nafas, Taeil sedang ada di kamar mandi. Tak lama si mungil itu keluar dari sana dan duduk di kursi sebelah bangkar Jongin.

"Kenapa wajahmu begitu Jonginnie?" tanya Taeil.

"Oh ayolah Taeillie, aku sedang bosan, ngomong-ngomong semalam siapa yang menginap di rumah dan menjaga baby Na ku?" tanya Jongin.

"Taeyong, Ten dan Jaehyun, aku dan Johnny juga Yuta dan Winwin pulang, tapi malam ini Winwin dan Yuta yang akan menemani Jaemin bersama Jaehyun juga kalau si Jung itu tidak repot." jawab Taeil.

"Taeil-ah aku mau apel, tolong kupaskan, ne?" Taeil mengangguk, si mungil itu mengupaskan apel untuk Jongin.

"Ne, aku dengar kau akan rujuk dengan Johnny, kapan kau dan Johnny akan kembali melangsungkan pernikahan kedua?" tanya Jongin, Taeil yang mendengar itu hanya mengukir senyum.

"Bulan depan, eh bukan, beberapa minggu lagi, nanti tunggu saja undangannya sampai di tanganmu." ujar Taeil.

"Sudah ada persiapan?" tanya Jongin.

"Sudah, Yuta meminjamkan salah satu aula di hotel terbaik miliknya untuk kami, EOnya sudah diurus Johnny, aku ingin membantu tapi Johnny tidak mengizinkanku, dia bilang agar aku lebih baik duduk dan menunggu saja. Tapi kau tahu, aku tidak mau. Jadi aku katakan padanya aku ingin mengurus bagian baju dan cincin nikah kami nanti." Jongin terkekeh.

"Eh, tapi kenapa kau mendesain ulang baju dan cincinnya?" tanya Jongin.

"Mungkin terdengar sangat boros, tapi aku melakukan itu karena kami berdua sepakat untuk memulai awal yang baru, bodoh tidak sih alasannya?" Jongin menggeleng.

"Sama sekali tidak." ujar Jongin.

"Kami ingin memulai semuanya kembali tanpa bayang-bayang masa lalu, itu saja. Kematian anak kami menjadi pelajaran untuk kami agar kami bisa lebih baik dalam menjaga si kecil titipan Tuhan." Jongin tersenyum mendengarnya.

"Dan aku sepertinya juga masih diberi kesempatan untuk menjaga titipan-Nya, selain Nana, sekarang ada lagi satu nyawa yang harus aku lindungi juga." ujar Jongin sembari mengusap perutnya.

"Oh, ne, apakah setelah mendapatkan Jaemin, Jaemin jauh lebih hidup atau-?" 

"Kau kan sudah melihatnya sendiri, anak itu ceria, tapi tetap saja jika masih ada Na Minhee disekitarnya, dia tidak akan tenang." ujar Jongin, Taeil menghela nafas.

"Aku kira mereka tidak akan merundung Jaemin lagi." Jongin hanya bisa memberikan senyuman kecil, malaikat manisnya yang satu itu masih belum bisa benar-benar bahagia.

"Tidakkah ini seperti keluarga Na yang selalu membayangi Jaemin?"

"Aku rasa mereka sebenarnya tidak bisa melepaskan Jaemin. Astaga kasihan sekali kelinci kecilku" 

***

Jaemin sedang makan siang bersama dengan para sahabatnya sebelum datang Jungmo, salah satu teman Minhee.

"Minhee kenapa tidak masuk?" tanya Jungmo langsung, Jaemin mengernyit mendengarnya.

"Mana aku tahu, aku tidak serumah dengannya lagi." jawab Jaemin. Memang benar hari ini Minhee tidak masuk, dan tidak ada yang tahu apa alasan pemuda Na satu itu tidak datang ke kelas.

"Kau saudaranya, seharusnya tahu kenapa dia tidak masuk!" Jaemin yang sedang makan, kesal. Dia paling tidak suka diganggu saat makan.

"Kutegaskan sekali lagi, aku tidak tahu kenapa dia tidak masuk, kalau kau sahabatnya seharusnya kau tahu bagaimana menghubunginya. Datang saja ke kediaman Na dan lihat sendiri dia kenapa, jangan tanya padaku yang sudah bukan bagian dari Na. Ngomong-ngomong, kau membuat nafsu makanku hilang!" Jaemin bangun dari duduknya dan pergi dari sana sembari membawa bekal makan siang buatan Ten. Sahabat-sahabatnya tidak menyusul Jaemin, karena mereka tahu, Jaemin sedang ingin sendiri. Mereka tidak akan merecoki Jaemin dan membuat si manis itu marah pada mereka.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang