64

8.5K 929 24
                                    

_64_

Jongin menangis saat melihat Jaemin pulang dengan luka di wajah manisnya. Jaemin sendiri hanya bisa meringis melihat mommynya yang histeris saat melihatnya.

"Mommyyyy~ Nana baik-baik saja, jangan menangis, sudah berapa mommy menangis, hm? Nana sudah pulang, tapi bawa memar sih, Nana baik-baik saja kok." ujar Jaemin sembari menenangkan mommynya. Baekhyun sudah pulang setelah Jaemin dan Sehun tiba, dia harus pergi karena Chanyeol menghubunginya.

"Mommy lepas dulu ya, Nana mau mandi, badan Nana lengket, Mommy juga harus mandi karena peluk Nana yang kotor kena darah dan lainnya." Jongin menatap anaknya dan mengangguk kecil, akhirnya mau juga melepaskan pelukannya. Jaemin segera pergi untuk mandi, Jongin pergi ke kamar di mana Sehun baru saja selesai mandi.

***

Jaemin selesai mandi dan sedang dipeluk mommynya di atas kasur, Sehun sedang keluar membeli makan, si Nyonya rumah sedang tidak ada mood memasak.

"Kau benar-benar baik-baik saja kan?" tanya Jongin.

"Iya mommy sayang~ Nana baik-baik saja, hanya dapat memar tapi selebihnya Nana baik-baik saja." ujar Jaemin, Jongin menghela nafas lega.

"Kau membuat mommy cemas" Jaemin jadi merasa bersalah karena membuat mommynya panik dan ketakutan.

"Mommy, maaf ya, lain kali Nana akan lebih awas dengan keadaan sekitar." ujar Jaemin. Jongin menghela nafas pelan, dia mencium pipi chubby anaknya.

"Ne, yasudah Baby Na pasti lelah kan? Istirahatlah, nanti saat makan malam mommy bangunkan." Jaemin mengangguk, dia mulai menutup matanya, mengistirahatkan tubuhnya yang dia paksa bekerja keras tadi. Jongin di sebelahnya tidak berhenti mengelus kepalanya, sampai Jaemin terlelap.

"Aku harap setelah ini tidak ada kejadian seperti ini lagi, mungkin saat ini kau bisa melawannya, tapi tidak tau apa yang terjadi jika hal ini terjadi lagi di masa yang akan datang, mommy tak bisa membayangkannya." gumam Jongin, tak lama setelah itu dia menyusul anaknya ke dunia mimpi, meninggalkan Sehun yang berdiri di depan pintu kamar anaknya dan tersenyum kecil.

***

Jaehyun, Johnny, Taeyong, Yuta, Winwin, Ten, dan Taeil kini tengah berkumpul di markas mereka selepas urusan Park Joon selesai. Mereka menyerahkan masalah hukum itu kepada FBI sendiri, mereka tidak akan ikut campur.

"Apa kau pernah mengajarinya bela diri? Kau bilang kau belum mengajarinya." Ten benar-benar masih penasaran, darimana Jaemin bisa mempelajari bela diri dasar untuk merebut senapan dari tangan musuh itu.

"Aku rasa Jeno dan Hyunjin yang mengajarinya, aku hanya mengajarinya menembak." jawab Jaehyun jujur.

"Setelah ini dia benar-benar harus belajar, agar bisa melindungi diri saat kita tidak bersamanya, agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi." ujar Yuta, Jaehyun mengangguk setuju.

"Sekarang masalah Park Eun Ae, Park Joon, Na Hyein, dan keluarga Na sudah selesai, tinggal urusanmu dan keluargamu." ujar Taeil.

"Kau benar, aku pusing bagaimana berdamai dengan appa." Ujar Jaehyun sembari memijit keningnya yang mendadak pening.

"Cobalah untuk tidak mengedepankan emosi, kau dan ayahmu itu sama, sama-sama mudah emosi." Ujar Taeil.

"Taeil hyung benar, langkah pertama adalah jangan mengedapankan emosi, tahan dirimu saat bicara dengan ayahmu." Ujar Johnny yang mendukung ucapan pasangannya.

"Nanti aku pikirkan bagaimana caranya berdamai dengan appaku." ujar Jaehyun, dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa yang didudukinya.

"Bisa hubungi Mingyu? Aku ingin bicara padanya." Johnny segera beranjak dari tempatnya dan pergi untuk menghubungi seseorang.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang