13

17.6K 2.2K 427
                                    

_13_

Jeffrey memandang datar sosok tua yang bersujud di depan kakinya. Castana dan Calixte berdiri di sisi kanan-kirinya.

"Sudah aku ingatkan, aku tidak suka dikhianati." Jeffrey jongkok di depan pria tua yang wajahnya babak belur.

"Maafkan aku, kumohon jangan bunuh aku" Jeffrey terkekeh. Dia mendongakkan wajah pria tua itu, tersenyum begitu manis melihatnya.

"Kenapa aku harus memaafkanmu? Padahal kau berusaha mencuri data perusahaan dan menjualnya, kau juga berusaha membongkar identitas kelompok kita." Pria tadi menangis dan memohon ampun, namun hanya ditanggapi tawa oleh Jeffrey. Tangan sang ketua Jung itu terangkat, Castana memberikan sebuah pisau kecil pada Jeffrey.

"Kau tahu aku tipe orang yang sekali dikhianati tidak akan memberikan kesempatan kedua. Dan kau tahu benar hukuman yang cocok untuk seorang pengkhianat." Tangan Jeffrey terayun mengarah pada leher pria tua di hadapannya, dan-

SRAAATTTSSSS

Darah menciprat ke wajah Jeffrey, pria itu bahkan tidak sempat berteriak, kini tubuhnya sudah terdiam tidak bernyawa. Jeffrey berdiri.

"Bersihkan, jangan sampai ada noda. Kirim sosok ini pada keluarganya sekaligus bersama dengan buktinya." Anak buahnya mengangguk. Jeffrey berbalik menatap pasangan suami-'istri' di belakangnya.

"Baby bunny jika melihatku begini dia akan ketakutan tidak ya?" Calixte mendekatinya sembari membawa tisu basah.

"Bersihkan dirimu, istirahatlah, sisanya serahkan pada kami." Ujar Calixte, Jeffrey mengangguk dan pergi dari sana.

***

Jaemin pagi ini seperti biasa bangun pagi, beres kamar, mandi, menata buku, bersiap sekolah, turun membantu Jongin, dan terakhir berangkat ke sekolah bersama kedua orang tuanya.

"Mommy daddy sampai jumpa nanti lagi~" Jongin dan Sehun mengangguk.

"Belajar yang benar ya sweetheart?" Jaemin mengangguk.

"Kami pergi dulu sayang" Sehun mengusap kepala Jaemin sebelum pergi dari sana bersama Jongin. Jaemin hendak masuk kelas tapi ada telpon masuk.

"Jaehyun hyung? Tumben pagi begini sudah telpon." Jaemin yang tadinya mau ke kelas berjalan pergi ke luar gedung, menuju taman.

"Halo? Jaehyun hyung?"

"Hi, Nana"

"Hyung kenapa suaranya lelah begitu? Apa karena mengajari Nana semalam hyung kurang tidur ya?"

"Tidak tidak, bukan karena itu, hyung sedang ada masalah."

"Lalu apa yang bisa Nana bantu?"

"Entah, hyung hanya ingin mendengar suara Nana saja."

"Memang suara Nana bisa membuat hyung tenang?"

"Ne, untuk hyung suara Nana bisa buat hyung tenang."

"Hyung ada dimana sekarang? Nana sudah di sekolah."

"Bukannya jam masukmu masih jam delapan?"

"Memang, tapi Nana juga daddy dan mommy suka berangkat pagi, suasana sekolah di pagi hari itu menyenangkan."

"Benarkah? Apa kau suka ketenangan?"

"Ne, Nana suka ketenangan, mommy juga begitu, makanya kami suka berangkat pagi, soalnya cuaca sangat tenang."

"Ne, Nana~"

"Iya hyung?"

"Kalau semisal Nana punya pasangan, pasangan Nana sangat baik pada Nana, tapi sebenarnya dia punya pekerjaan 'kotor', apa Nana tetap akan menerimanya?"

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang