57

7.7K 955 24
                                    

_57_

"Apa kau ingin melepaskan Park Eun Ae atau tetap menyembunyikannya dan menjadikannya bonekamu?"  Jaemin yang mendengar pertanyaan itu terdiam beberapa saat. Jaehyun, Yuta, Johnny, Taeyong, Ten, Taeil, dan Winwin menunggu dengan sabar jawaban apa yang akan dikeluarkan oleh si manis.

"Bisa aku melihat Park Eun Ae dulu, beberapa hari terakhir aku tidak melihatnya, aku akan memberikan jawabanku selepas aku melihat keadaanya." mendengar permintaan Jaemin, mereka mengangguk.

"Pergilah ke sana, tempatnya masih sama, di basement, di penjara paling ujung." Jaemin berdiri dan pergi sendiri ke sana, meninggalkan para orang dewasa itu di ruang tengah.

"Aku harap Jaemin mengambil keputusan yang benar." gumam Taeil.

"Kalaupun tidak benar juga tetap saja akan kita habisi mereka, komplotan Park Joon." ujar Taeyong.

"Aku tidak akan ikut adegan pembantaian itu, kalian saja yang lakukan." ujar Winwin.

"Tidak masalah sih, meski kami kekurangan penembak jitu." timpal Ten, Winwin hanya memberikan senyum sekilas sebelum dia menyandarkan kepalanya di bahu sang suami. Yuta sendiri dengan reflek mengusap kepala Winwin.

"Bisnis kalian lancar kan?" tanya Jaehyun.

"Akhir-akhir ini bisnis berjalan dengan lancar, pemasukan dan pengeluaran juga stabil." jawab Johnny.

"Ne, tidak terjadi kendala apapun." sambung Yuta. Lalu keheningan melanda mereka.

"Hahh~ tinggal satu kutu, tapi ada saja persoalan yang mengikutinya." gumam Taeil yang sejak tadi diam. Johnny merangkul tubuh mungil pasangannya.

"Pasti akan selesai, semuanya akan segera berakhir, be patient my dear." bisik Johnny, Taeil hanya mengangguk.

Jaehyun yang melihat semua hyungnya bersama pasangan mereka masing-masing, secara diam-diam menghela nafas, dan sepertinya tindakannya itu menarik perhatian Taeyong.

"Kau kenapa? Sepertinya ada hal lain yang mengganggumu." Jaehyun menatap Taeyong dan menghela nafas lagi.

"Aku... bingung." pernyataan yang tidak biasa itu membuat yang lain segera memfokuskan perhatian mereka kepada Jaehyun.

"Apa yang membuatmu bingung huh?" tanya Ten.

"Ada hubungannya dengan Jaemin?" tanya Yuta. Jaehyun mengangguki itu.

"Aku bertanya pada Jongin hyung, bagaimana jika aku melamar Jaemin suatu saat nanti, Jongin hyung menjawab semua keputusannya ada di tangan Jaemin sendiri, dan ya aku setuju dengan itu, tapi setelah itu Jongin hyung mengatakan jika aku ingin melamar Jaemin, ada satu syarat yang harus aku penuhi." ujar Jaehyun.

"Syarat? Tidak biasanya Jongin hyung seperti itu." komentar Ten.

"Apa syaratnya?" tanya Johnny.

"Saat aku ingin melamar Jaemin aku harus membawa keluargaku." 

***

Di tempat Jaemin sendiri saat ini, dia menatap sosok Park Eun Ae yang tergantung lemas, pakaianya robek di sana-sini, tubuhnya penuh luka akibat cambuk dari Jaemin, rambutnya terurai tidak terawat, dan tubuhnya mengurus.

"Kau masih hidup sampai sekarang? Hebat sekali, kau benar-benar masokis, Park Eun Ae." ujar Jaemin. Dia menatap datar tubuh yang tergantung itu.

"Kau... bocah sialan!" Park Eun Ae memaki dengan nada lemah, terlihat sekarat. Jaemin menarik kursi dan duduk di sana, menatap sosok Park Eun Ae di hadapannya, posisi duduk Jaemin benar-benar angkuh, tidak terlihat Jaemin yang selama ini Park Eun Ae tahu. Jaemin di hadapannya bukan lagi anak manis, penurut, penakut, dan hanya bisa diam. Tetapi kini sosok Jaemin yang ada di hadapannya adalah namja manis berhati kejam dan tidak punya belas kasih.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang