55

9K 1K 47
                                    

_55_

Hari Minggu datang, Jaemin tengah bersantai sembari mempelajari materi yang akan diujikan besok Senin. Benar, besok Senin sudah masuk minggu ujian, dia melarang Jaehyun untuk menghubunginya, karena dia ingin fokus pada ujiannya selama seminggu ke depan. Jaehyun mengerang protes tapi dia juga tidak ingin membuat kekasihnya mendapat nilai yang buruk di ujiannya, jadi Jaehyun dengan berat hati mengiyakan saja permintaan Jaemin.

"Jaemin" Jaemin menutup bukunya dan berbalik, dia menemukan sepupunya, Eric, datang berkunjung.

"Ah! Eric! Akhirnya kau datang!" ujar Jaemin semangat. Eric tertawa melihat bagaimana Jaemin begitu bahagia melihatnya datang.

"Aku tidak mungkin tidak datang, kau terus merengek padaku minta diajari matematika dan sains." ujar Eric. Pemuda yang memiliki para serupa Jeno itu mengacak surai gelap sepupu manisnya. Mereka berdua adalah dua orang beruntung yang bisa menjadi bagian dari keluarga Oh.

"Jadi, mau belajar apa dulu? Besok kau ujian apa?" tanya Eric, dia meraih gelas berisi air yang ada di sana, Jaemin mendelik tapi ia biarkan saja sepupunya itu.

"Besok aku ujian dua mata pelajaran." jawab Jaemin, Eric mengangguk.

"Apa saja?" tanyanya sembari mencomot cookies di piring yang tersaji, dan Jaemin sekali lagi membiarkannya.

"Matematika dan Fisika." UHUK! Eric tersedak cookies yang ia makan, Jaemin segera memberinya minum. Eric meminum dengan rakus air yang diberikan oleh Jaemin.

"Apa ada yang lebih buruk dari itu?!" tanya Eric, dia tak percaya, bagaimana bisa sekolah Jaemin memasangkan Matematika dengan Fisika.

"Eh tunggu, bukannya biasanya kalau Fisika soalnya akan dicampur dengan Biologi dan Kimia? Namanya jadi sains." Jaemin menghela nafas.

"Sekolahku tidak seperti itu. Semua dipecah. Besok Selasa aku ujian Geografi dan Biologi, lalu Rabu aku ujian Ekonomi dan Bahasa Inggris, Kamis aku ujian Sosiologi dan Bahasa Korea. Jumat ujian praktek seni, aku pilih seni musik. Lalu ujian selesai." Eric mengerjap.

"Woaahh~" Jaemin menatap kesal sepupunya, Eric menatap buku di tangan Jaemin.

"Kalau begitu kita mulai dari Matematika."

***

Jaehyun duduk di kursi di depan sel dimana Park Eun Ae berada. Wanita itu masih hidup, meski sudah disiksa dengan kejam oleh Jaemin.

"Aku tidak tahu kalau keponakanku akan semengerikan itu saat menyiksa seseorang." ujar Kris yang datang berkunjung. Jaehyun berbalik menatap salah satu seniornya itu.

"Aku saja tidak menyangka jika dia akan bisa semengerikan itu, bahkan saat menyiksa wanita ini, wajahnya  begitu datar, seolah tanpa beban." ujar Jaehyun.

"Ada apa hyung kemari?" tanya Jaehyun langsung.

"Aku ingin bicara denganmu." Jaehyun berdiri dari duduknya dan keduanya keluar dari ruang bawah tanah, menuju ruang tengah dimana ada Johnny yang sedang duduk sembari bermain ponsel, di sebelahnya ada Taeil, namja mungil yang sudah resmi kembali menyandang marga Seo dalam namanya. Mereka menikah kembali seminggu yang lalu secara diam-diam. Jaemin bahkan ikut mengisi acara pernikahan Johnny dengan bermain biola, ditemani Doyoung  yang bernyanyi.

Kembali ke keadaan sekarang.

"Kris hyung, ada sesuatu?" tanya Johnny saat menyadari keberadaan seniornya itu. Kris tersenyum dan mengangguk.

"Dimana Taeyong dan Yuta? Aku tidak melihat mereka." tanya Kris.

"Taeyong dan Ten sedang bertemu dengan orang tua Ten yang baru saja datang dari Thailand, lalu Yuta dan Winwin ada janji temu dengan seorang dokter, sepertinya Winwin hamil, karena memang beberapa hari terakhir mood Winwin nampak naik turun." jawab Taeil.

"Ya syukur kalau memang benar dia hamil." timpal Kris.

"Jadi ada apa hyung?" tanya Jaehyun.

"Apa tidak apa kami ada di sini?" tanya Johnny, Kris mengangguk.

"Tak masalah." Johnny dan Taeil pun memperbaiki posisi duduk mereka dan duduk tegap mendengarkan pembicaraan Kris dan Jaehyun.

"Ini berhubungan dengan Park Eun Ae yang sekarang kau sekap di ruang bawah tanah." Jaehyun menatap ke arah Kris.

"Ada apa dengannya?" tanya Jaehyun.

"Aku dan Chanyeol menyelidiki ulang mengenai latar belakang Park Eun Ae, berbeda dengan Na Hyein yang diangkat menjadi bagian dari keluarga Na, tapi Na Hyein berstatus belum menikah, sedangkan Park Eun Ae, dia sudah menikah, dan suaminya adalah salah satu musuh lama kita." ujar Kris.

"Siapa?" tanya Taeil.

"Park Joon, sekarang dia adalah penguasa dunia gelap di Italia. Dia berencana mengembangkan pengaruhnya ke seluruh Eropa, tapi masih belum bisa karena pengaruh kita masih lebih kuat dari miliknya, tapi tidak menutup kemungkinan jika orang ini akan datang dan membalaskan dendam pada kita atau meminta istrinya dikembalikan." ujar Kris.

"Park Joon, aku sudah lama tidak dengar kabar mengenainya, jadi dia menikah dengan Park Eun Ae?" Kris mengangguki pertanyaan Jaehyun.

"Tapi, keberadaan Park Eun Ae disini adalah karena keinginan Jaemin, apa kita harus memberitahu Jaemin mengenai ini juga?" tanya Johnny.

"Chanyeol masih melakukan pengawasan pada kelompok Park Joon, karena tidak menutup kemungkinan berita mengenai istrinya sudah terdengar sampai ke telinganya dan kemungkinan juga dia sedang menyusun sebuah rencana. Chanyeol dan Baekhyun saat ini ada di Italia untuk mengawasi mereka." ujar Kris.

"Lebih baik kita tanya Jaemin juga, karena Park Eun Ae adalah bonekanya, hanya saja, anak itu tidak akan mengangkat panggilan jenis apapun karena besok sudah masuk minggu ujian, kita baru bisa mengontaknya di hari Jumat siang atau Sabtu." ujar Jaehyun yang diangguki Johnny, dia mengonfirmasi perihal minggu ujian.

"Kalau memang begitu kita tahan dulu informasi ini, jika memang di sana nanti Chanyeol dan Baekhyun mengabarkan perihal Park Joon yang bersiap melakukan penyerangan pada kita, kita kabari Jaemin segera. Mau diapakan itu boneka miliknya." tutur Kris yang diangguki tiga pria di sana.

***

Jongin baru saja mengecek keadaan Eric dan Jaemin, keduanya masih sibuk belajar, bahkan kebaradaannya seperti tidak ada di mata sang anak yang sibuk dengan buku-bukunya. Jongin terkekeh pelan saat mengingat wajah menggemaskan anaknya.

"Kenapa senyum-senyum sendiri, bear?" tanya Sehun yang baru saja datang dari kamar dan duduk di sebelah Jongin.

"Gemas saja melihat wajah Jaemin yang serius belajar." ujar Jongin, Sehun hanya geleng kepala.

"Besok kau bilang jadwal ujiannya adalah Matematika dan Fisika, apa tidak ada gosip yang beredar?" tanya Jongin.

"Mengenai aku dan Jaemin?" Jongin mengangguk.

"Tidak ada, karena tahun ini bukan aku yang membuat soalnya, guru yang lain, jadi mau ada gosip apa? Kalaupun aku yang buat soal aku tidak akan menunjukkannya kepada Jaemin." ujar Sehun.

"Siapa tahu kan ada berita seperti itu." ujar Jongin, Sehun menggeleng. Dia merangkul sang istri dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Aku rindu malam panas berdua." bisik Sehun, Jongin memerah mendengarnya.

"Tidak bisa!" tolak Jongin, Sehun merengut.

"Waeeee?" Jongin menatap Sehun kesal.

"Jaeminnie ujian, kau ingin mengganggunya?! Tidak tidak, aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku." Sehun menghela nafas pasrah.

"Aku jadi memiliki rencana untuk mengirim Jaemin kepada Jaehyun, lalu kita habiskan waktu berdua." Jongin menggeleng, tidak mengerti pikiran sang suami.

"Semoga anak kita tidak semesum dirimu."

_55_

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang