29

13.4K 1.6K 85
                                    

_29_

Jaemin pagi ini bersiap dengan setelan hitam rapi. Dia akan pergi ke pemakaman Na Hyein, bibinya yang tewas 'bunuh diri'. Sehun sudah mengizinkannya untuk tidak masuk hari ini.

Jaemin yang merasa sudah siap segera pergi keluar kamar dan turun ke lantai bawah menemui Jongin dan Sehun yang sudah siap dengan pakaian mereka juga.

"Sudah siap sweetheart?" Jaemin mengangguk.

"Kajja, ini makan rotinya dulu." Jongin memberikan roti selai coklat dan satu botol kecil banana milk pada sang putra. Jaemin menerimanya dan membawanya, dia akan memakannya di mobil.

"Ayo, mobilnya sudah daddy siapkan." kedua namja manis itu segera pergi keluar, Jongin yang terakhir keluar menutup pintunya.

Mereka bertiga pun segera masuk mobil dan Sehun menjalankan mobil ke rumah duka, dimana Na Siwon menggunakannya sebagai rumah duka untuk kematian adiknya.

Dalam perjalanan, Jaemin memakan rotinya dan meminum banana milknya. Jongin sendiri menyuapi Sehun roti, juga dirinya sendiri.

"Nana, nanti kalau tidak diizinkan masuk, tidak usah membantah ya, lihat dari luar saja, ne?" Jaemin mengangguki ucapan Sehun.

"Ne daddy" Keduanya pun tak lama kemudian sampai di rumah duka, sebelum turun mereka meminum air putih lebih dulu baru keluar dari mobil. Jaemin berjalan di depan kedua orang tuanya, tangan Sehun menyampir indah di pinggang sang istri, menjaganya.

Sampainya di lantai, dimana penghormatan terakhir Na Hyein diadakan, keluarga kecil ini berhenti beberapa saat, di bagian depan ruangan sudah ada Siwon yang sedang berbicara dengan beberapa orang. Media tadi tertahan di bawah tidak diizinkan masuk, beruntung Sehun bisa membawa istri dan anaknya jauh dari media.

"Ayo, kita datang untuk memberi penghormatan pada bibi Nana, tidak apa, nanti kalau memang tidak diizinkan, kita memberikan penghormatan di luar saja." Jaemin mengangguk saat Sehun sudah menyakinkannya. Mereka bertiga pun berjalan mendekati Siwon, pria yang merupakan kepala keluarga Na itu menatap keluarga Sehun, dia menatap datar putra sulungnya.

"Ada apa kemari? Mau tertawa?" tanya Siwon, Jaemin menggeleng.

"T-Tidak appa, Nana cuma ingin memberi penghormatan terakhir untuk bibi." jawab Jaemin pelan.

"Pergi saja sana, dia tidak butuh penghormatan dari pengkhianat sepertimu." Siwon pergi kembali masuk ke dalam ruangan. Jaemin menatap punggung sang ayah dan menatap daddynya.

"Tak apa" Sehun mengusap kepala Jaemin lembut. Jongin memberingkan 'sumbangan kecil' pada orang yang ada di meja penerima tamu. Jongin menuliskan nama keluarga mereka. Jaemin dan Sehun sudah berdoa, memberikan penghormatan terakhirnya. Jongin menyusul kemudian setelah dia selesai dengan urusannya tadi.

Selesai berdoa, Jaemin berdiri cukup lama di sana. Belum ada niat untuk beranjak dari tempatnya.

"Nana masih mau di sini atau kita pergi sekarang?" tanya Jongin.

"Kita pergi saja mommy, lagipula tadi Appa juga sudah bilang kalau bibi tidak butuh Nana" ujar Jaemin pelan. Jongin merangkul anaknya dan membawanya pergi dari sana. Seperginya mereka, Jaehyun dan Winwin datang, disusul Taeyong dan Ten. Mereka datang dengan dalih 'berbelasungkawa'.

Jaehyun dan Winwin masuk pertama dan memberikan penghormatan terakhir mereka. Siwon melihat itu dan mendekati keduanya.

"Tuan Jung"

"Oh, Tuan Na, saya turut berduka cita akan kejadian yang menimpa keluarga Anda." Siwon tersenyum kecil dan mengangguk. Mata Winwin menatap Minhee dan Yoona yang ada di dalam, di samping foto Na Hyein, bersama anggota keluarga Na yang lain.

[2JAE/JAEJAE] ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang