MPOK MILEH

520 41 0
                                    

HAPPY READING

Tandai kalo ada typo ya
Makasih

Melihat kepergian Agatha, Dimas menatap kebelakang, tepatnya menatap Nata.

"Lo pulang sendiri, jangan manja," ucap Dimas sarkas dan pergi meninggalkan Nata yang berdiri mematung.

Nata menatap sendu kepergian Dimas yang meninggalkannya, "Dan pada akhirnya, gue sendiri lagi," ucap Nata dengan senyuman yang dipaksakan dan langsung keluar dari club yang sangat ramai itu.

***
Di tempat yang berbeda, Agatha dan Alam menyusuri jalanan ibu kota yang tidak terlalu padat karena hari menjelang malam.

"Lam, mampir makan dulu ya, gue laper banget seriusan," ucap Alam.

"Mau makan apa?," tanya Alam.

"Nasi goreng langganan gue, nggak jauh kok dari markas," jawab Agatha.

"Oke," jawab Alam.

Tak lama kemudian, setelah Agatha menunjukkan pedagang nasi goreng langganannya, mereka samai di tempat itu. Agatha turun dari motor Alam disusul pemiliknya.

"Hai mpok milehh," teriak Agatha memanggil Mpok jamilah yang Agatha panggil mpok mileh adalah pemilik nasi goreng favorit Agatha. Pembeli yang ada di warung pun menatap Agatha aneh. Tapi, bukan Agatha kalau tidak cuek.

Agatha mengahampiri mpok jamilah yang sedang memasak nadi goreng dan memeluk nya dari belakang, "Ata kangen mpok," ucap Agatha dengan sangat tulus.

"Hii si eneng baru kelihatan aja, bentar dulu neng, mpok lagi masak buat pembeli. Tiga porsi lagi kok neng," jawab Mpok Jamilah.

"Mau Ata bantuin?," tawar Agatha.

"Emang eneng bisa?," tanya mpok jamilah dengan nada mengejek.

"Ihh mpok kan dulu pernah ajarin Ata," jawab Agatha.

Mpok Jamilah adalah mantan Asisten rumah tangga Agatha, mpok Jamilah dipecat oleh nenek Agatha karena menurut nenek Agatha, mpok Jamilah terlalu memanjakan dan selalu membela Agatha. Nenek Agatha sangat tidak suka jika Agatha disayang ataupun diperhatikan oleh satupun orang termasuk pembantu yang ada dirumah. Mpok jamilah sudah berjualan nasi goreng selama 2 tahun setelah dipecat oleh nenek Agatha. Mpok Jamilah berumur 45 tahun yang mempunyai anak satu yang bekerja diluar kota dan suaminya sudah meninggal setelah ia melahirkan anaknya karena kecelakaan.

Flashback on

Sore hari, Agatha dengan seragam putih birunya baru pulang dari sekolah. Ia sangat cemas untuk pulang kerumah karena pasti ia akan dimarahi oleh neneknya sebab ia pulang terlambat.

Setelah sampai didepan rumah, Agatha dengan wajah ketakutan memasuki rumah dengan cemas. Sampai di ruang tamu, ia melihat neneknya sedang membaca majalah dengan serius.

"Semoga nenek nggak liat aku," batin Agatha.

"Dari mana saja kamu?," tanya nenek Agatha kepada Agatha dengan nada sengit sambil menatap Agatha tajam.

Agatha kaget menyadari neneknya melihat dirinya hanya bisa pasrah dan pastinya ia akan di hukum habis-habisan.

"Kalo ada orang bertanya itu dijawab, bukan diam," sarkas Nenek Agatha yang sudah ada di depan Agatha.

"A--taaa dar--i rum-ahh temm-en kerrr-jaa k-elom-pok nek," jawab Agatha dengan terputus-putus karena ia takut dengan neneknya pada masa itu.

"Kamu itu apa nggak ingat waktu? Main teruss. Kamu itu harus banyakin belajar supaya pintar seperti kakak-kakak kamu yang sering menang olimpiade sedangkan kamu? Hanya bisa nyusahin," celetuk nenek Agatha yang membuat hati Agatha mencelos.

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang