TAMU SPESIAL

432 38 0
                                    

"Aku adalah aku, ibu adalah ibu. Kita berdarah sama apakah harus bersifat sama? Nggak kan?"
~Agatha~

Senja sore menjadi saksi dua orang yang setiap bertemu tidak pernah akur sedang berboncengan. Dengan wajah Agatha yang sumringah karena dapat kabar gembira dari kakaknya.

Flashback on

"Bang gama mau pulang sebentar lagi nyampe bego, lo lupa? Cepet pulang! Gama nggak akan pulang kalo bukan lo yang jemput-,"

"Gue lupa anjir, gue otw," jawab Agatha memotong ucapan Satya dan mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Agatha menghampiri Alam yang sedang duduk santai dikursi taman.

"Tos, anterin gue pulang," pinta Agatha.

Alam menjawab dengan deheman lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju supermarket yang disana ada motornya. Agatha pun mengikutinya dari belakang.

Flashback off.

*

**

"Disinilah mereka berada, rumah Agatha.Agatha turun dari motor Alam.

"Udah sana pulang," ucap Agatha. Bukannya makasih Agatha malah mengusirnya secara kasar.

"Besok gue jemput," jawab Alam singkat.

"Big no!," tolak Agatha mentah-mentah.

"Besok kerpok, lo sama gue belum bikin tugas buat cerita," jelas Alam dengan muka andalannya, datar.

"Oke lah. Udah sana pulang gue masih banyak urusan, sorry gue anak yang sibuk," ucap Agatha dengan sombong.

"Nggak tau terima kasih emang," gumam Alam.

"Gue denger tos. Thanks," ucap Agatha kesal dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Lo beda dari lain, lo unik, gue suka," batin Alam

Setelah Agatha masuk ke dalam rumah, Alam langsung memakai helm dan menjalankan motornya menjauhi perkarangan rumah Agatha.

***
Agatha tak memperdulikan Alam yang terpenting sekarang ia harus bergegas mandi dan langsung menjemput kakaknya.

15 menit Agatha sudah rapih dengan baju rumahannya dan langsung menuju garasi mengambil mobil menuju bandara. Jangan ditanya kemana Ayah, ibu, dan Satya mereka sudah terlebih dahulu di bandara.

Agatha mengendarai mobil dengan sangat ugal-ugalan sehingga membuat pengendara lainnya mengumpat kesal dan bahkan ada yang memakinya. Agatha sih bodo amat.

15 menit Agatha sampai di bandara dan langsung menyusuri area bandara. Harusnya ia menelpon kakaknya supaya dengan sangat mudah menemukannya, namun naas ponsel Agatha tertinggal di tas sekolah sehingga ia tidak bisa menghubungi siapa-siapa saat ini.

Deru nafas Agatha sudah sangat memburu itu tandanya Agatha sudah lelah mengitari bandara itu,agatha menelusuri pandangan nya ke area bandara dan Agatha sadar bahwa ada yang melambaikan tangan kepadanya yaitu~Bang Gama, kakak pertama Agatha.

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang