TEROR pt 1

403 32 7
                                    

Halo epribadeh

Nggak lama yekann??

Siapa yang udah kangen sama ke uwuan Agatha dan Alam? Apa kangen sama Authornya? Xixi.

Tandai typo ya...

HAPPY READING!

Pagi hari dengan senyuman yang cerah, Agatha sudah rapih mengenakan seragam sekolah dan hendak turun ke meja makan untuk sarapan pagi bersama tantenya. Setelah sampai di meja makan,Agatha celingukkan mencari keberadaan tantenya.

"Non cari nyonya ya?nyonya sudah berangkat dari subuh non katanya pasien yang nyonya tanganin drop,"ucap Bi Inah yang kebetulan lewat didepannya.

"Oh oke bi,Agatha izin sarapan ya bi,"ucap Agatha.

"Silahkan atuh non,bibi malah seneng kalo masakannya dimakan,"jawab Bu Inah.

10 menit Agatha telah menyelesaikan sarapannya dan segera berpamitan kepada Bi Inah untuk berangkat sekolah.

Agatha menggunakan mobil support hitamnya untuk menuju sekolah. Dengan santai, agatha mengendarai mobilnya. Tak lama kemudian, agatha telah sampai didepan gerbang sekolahnya. Kebetulan gerbang sekolah sangat ramai dengan siswa lain yang mengendarai motor untuk masuk ke area sekolah jadi Agatha agak kesusahan untuk masuk ke dalam.

Tit.. tittt

Bunyi klakson dari belakang Agatha membuat Agatha kesal, dan akhirnya keluar dari mobil dan menghampiri mobil silver yang ada dibelakangnya.

"Woy, santai dong. Lo kira gue nggak susah apa sih masuknya?," kesal Agatha kaca samping pengemudi.

Pengemudi mobil itu membuka kacanya dengan santainya sedangkan Agatha yang sudah sangat kesal.

"Oh lo ternyata, pantesan ngeselin. Lo nggak liat ada banyak motor yang nyalip mobil gue dan nggak ada ruang buat gue masuk dan dengan seenak jidat lo, lo klakson-klakson sampe kuping gue budeg?!," ucap Agatha ngegas.

Kalian tau lah siapa yang sering buat Agatha kesal.

Ya, orang yang itu adalah Alam. Alam sengaja biar Agatha ngamuk.

Dasar Alam.

"Udah nggak banyak lagi motornya, masuk," jawab Alam dengan santai sanbil menutup kaca mobilnya.

Sumpah demi apapun, agatha sangat kesal dengan orang ini.

Agatha hanya dapat menghembuskan nafanya, "sabar," dan langsung menuju mobilnya agar bisa masuk ke area sekolah.

"Bisa-bisanya pagi yang indah gue ketemu setan," dumel Agatha smabil menjalankan mobilnya masuk ke area sekolah.

Mobil Agatha dan Alam menjadi pusat perhatian siswa-siswi Pancasila. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian? Mobil mereka limited edition bund dan harganya pasti selangit. Yang menjadi petanyaan kedua, tumben sekali mereka memakai mobil dihari yang sama tidak seperti biasanya memakai motor. Apa mereka janjian? Atau apa memang mereka sudah janjian?. Anak-anak Pancasila memang sudah mengetahui bahwa sang ketos mereka sedang dekat dengan Agatha yang notabennya bad girl tapi berprestasi jadi cocoklah kalau mereka disatukan.

Back to the topik.

Agatha dan Alam bersamaan keluar dari mobilnya masing-masing sambil melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung mancung mereka.

Dan semua itu tak luput dari tatapan murid-murid Pancasila bahkan ada yang memuji mereka, mengatakan mereka cocok, dan ada juga yang tak suka dengan Agatha karena dekat dengan ketos kesayangan mereka siapa lagi kalau bukan Alam stand?.

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang