10 SURAT DARI BINTANG

315 23 10
                                    

HAPPY READING

Keesokan harinya,keadaan yang tidak diinginkan oleh semua orang terjadi namun tuhan berkehendak lain dan pasti akan ada masa dimana semua akan terlihat baik-baik saja. Proses pemakaman Bintang akan segera dimulai,pakaian putih sopan yang mencolok di kediaman Bintang. Agatha dan kedua orang tua Bintang telah ikhlas,ya ikhlas memang seharusnya itu yang dilakukan. Agatha dan teman-temannya sudah di rumah Bintang sejak tadi karena ia ingin mengikuti proses pemakaman sampai akhir. Bintang sudah suci,sudah dimandikan untuk terakhir kalinya dan sekarang tinggal di makamkan di tempat peristirahatan terakhir nya.

Disinilah mereka berada,pemakaman umum. Jenazah Bintang telah di makamkan dan satu persatu pelayat mulai meninggalkan tempat pemakaman. Tersisa hanya Bunda Bintang yang memeluk nisan bernamakan anaknya,Agatha dan teman-temannya.

"Kamu yang tenang ya nak disana,maafin bunda kalo bunda belum bisa jadi ibu yang baik buat kamu. Sekarang kamu udah nggak sakit lagi sayang,bunda nggak pernah ngeluapin kamu,bunda sayang sama kamu,sampai ketemu di surga nanti ya,doain bunda sama ayah supaya sehat ya. Bunda pamit,kamu baik-baik ya,"ucap Bunda Bintang sebenarnya merasa kehilangan namun ia harus kuat supaya anaknya tenang di alam yang berbeda dengannya.

Bunda Bintang langsung mundur dan bergantian Agatha yang maju memeluk nisan Bintang,"Gue ikhlas kok tang,makasih ya dulu lo selalu jadi pahlawan buat gue dan lo selalu ada buat gue. Sebenernya gue kecewa sama lo yang katanya mau ngajak gue keliling jakarta eh lo malah pergi untuk selamanya,"ucap Agatha meneteskan air matanya,"Gue sayang sama lo,lo yang tenang ya disana,"lanjutnya.

"Yuk nak,kita pulang. Bunda mau bicara sama kamu,"ucap Bunda Bintang.

"Oh ya bun,"jawab Agatha sambil berdiri dan menghapus air matanya.

Orang tua Bintang,Agatha,Alam,Dimas,Nata dan Maudy akhirnya kembali ke rumah Bintang.

Sesampainya di rumah Bintang,teman-teman Agatha menikmati hidangan yang telah disediakan sedangkan Agatha dibawa Bunda Bintang ke kamar Bintang.

Nuansa abu-abu,kamar yang rapih dan tak ada sedikitpun debu itulah deskripsi kamar Bintang,sungguh sangat nyaman untuk ditempati.

"Duduk tha,"ucap Bunda Bintang yang menyuruh Agatha untuk duduk di tepi kasur.

Agatha langsung duduk sedangkan Bunda Bintang mengambil sesuatu di laci lemari samping kasur.

"Ini titipan Bintang buat kamu setelah dia pergi,"ucap Bunda Bintang sambil menyodorkan 10 amplop yang sepertinya berisi surat dan kotak berukuran besar.

"Kok amplop nya banyak banget ya bun? hehehe,"tanya Agatha.

"Kamu inget kan? Bintang ke pisah sama kamu itu 10 tahun,jadi setiap pergantian tahun dia itu selalu nulis surat yang katanya buat kamu pas dia lagi berobat di luar negeri,"jawab Bunda Bintang.

"Pas dia di luar negeri,dia selalu ingin pulang ke Indonesia buat ketemu kamu,dia juga pasti setelah operasi atau cuci darah selalu nyebutnya nama kamu,"ucap Bunda Bintang sambil meneteskan air matanya.

Agatha mencoba menenangkan bunda nya Bintang dengan mengelus lembut punggungnya.

"Dia juga pernah bilang gini diterakhir kita akan pulang ke indo--

Flashback on
"Bunda,Bintang nggak bisa sembuh ya?,"tanya Bintang setelah menulis surat untuk Agatha.

"Kata siapa,kamu bisa sembuh kan kamu anak kuat,"jawab Bunda.

"Bintang nggak betah di rumah sakit terus bun,Bintang pingin pulang ke Indonesia ketemu Agatha. Bintang kangen banget sama Agatha,"ucap Bintang.

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang