TEH HANGAT

659 50 0
                                    

Setelah Alam dan Agatha mengantar gembul kembali kepada ibunya, mereka kembali ke arena permainan pasar malam.

"Lam, naik itu yok," ajak Agatha sambil menunjuk permainan kora-kora.

"Janji nggak teriak dan nggak minta turun sebelum waktunya," jawab Alam.

"Tergantung," celetuk Agatha.

"Ayok," ajak Alam dan menggandeng Agatha menuju permainan kora-kora. Saat ini, mereka sudah menaiki kora-kora dengan Agatha dan Alam duduk di bangku paling belakang atau bisa disebut pucuk, setelah semua penumpang menaiki kora-kora, akhirnya permainan dimulai. Awal mula masih normal kecepatannya namun lama-kelamaan kora-kora tersebut semakin kencang dan refleks membuat penumpang berteriak termasuk Agatha.

"AAAAA... sumpah lam, turun... perut gue nggak enak bangett hiks," teriak Agatha sambil mencengkram lengan Alam sangat kuat sedangkan Alam yang disampingnya terlihat santai.

"Sok-sok an sih lo. Kalo mau turun jangan sekarang, malu-maluin," sarkas Alam.

"Tapi sumpah ini perut gue kek dikocok monyet," geram Agatha.

"Oke, gue bilang ke abangnya dulu," pasrah Alam yang langsung menoleh kesamping yang terdapat abang pengendali kora-kora, "Bang, berhenti dulu bisa? Temen saya perutnya nggak kuat," ucap Alam dengan sopan.

"Pacar nya nggak kuat ya den? Oke, sebentar," ucap abang kora-kora.

"Iya bang," jawab Alam seadanya. Abang kora-kora langsung menghentikan mesin dan kedua sejoli AgathaAlam turun.

"M--aa--kasih ba--nggg," ucap Agatha dengan raut pucat pasi seperti mayat.

"Iya neng," jawab Abang kora-kora.

Agatha dan Alam langsung meninggalkan permainan kora-kora dengan Alam yang memapah Agatha yang sangat lemas.

"Makanya, kalo nggak berani itu jangan sok-sok an. Nyusahin gue kan," omel Alam.

"Bawel lo mah," jawab Agatha, "Beli minum yuk, nggak enak banget perut gue anjirrr," lanjut Agatha.

"Sekalian makan,"ucap Alam.

"Boleh deh,tadi dikafe juga nggak sempet makan,"jawab Agatha.

"Itu disana ada mie ayam,"tunjuk Alam kearah penjual mie ayam yang ada dipojokan.

MIE AYAM POJOKAN

Alam dan Agatha langsung menuju ketempat mie ayam yang tadi sudah ditujukan. Setelah sampai di tempat mie ayam, mereka dudul lesehan yang tersedia disana.

"Monggoh, neng dan masnya," ucap penjual mie ayam yang sudah ada didepan mereka.

"Teh hangat 2 sama mie ayam 2," jawab Alam.

"Siap mas," jawab penjual mie ayam.

"Tunggu mang, saya es teh aja," cegat Agatha.

"Nggak pak, teh hangat," bantah Alam.

"Gue nggak suka teh anget bego," jawab Agatha.

"Perut lo masih mual kan? Nggak boleh minum es, teh hangat aja pak," ucap Alam.

"Tap--,"

"Nurut," potong Alam.

"Serah lah, mau bantah juga percuma," ucap Agatha dengan sebal.

"Jadinya, teh hangat 2?," tanya penjual mie ayam.

"Ya pak," jawab Alam dengan seulas senyum.

Penjual mie ayam pergi meninggalkan kedua sejoli tersebut. Sepeninggalnya penjual mie ayam,keduanya saling diam tak mau ada yang mau mengucapkan sepatah kata pun. 

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang