BAR BAR GIRL

LARI PAGI

Pagi hari, teman-teman Agatha dan tak ketinggalan Agatha sekalipun sudah siap dengan setelah baju untuk berolahraga.

05. 45
"Shit, mereka telat," umpat Agatha.

Agatha, Maudy dan Nata kini sedang duduk menunggu Alam dkk sekaligus Dimas yang ngaret di depan teras rumah Agatha.

"Hoamm, apa gue bilang tha, mereka bakal ngaret. Sayangkan waktu tidur gue berkurang," celetuk Nata.

"Nyesel gue ngajak mereka," ucap Agatha.

"Lo tel--,"

Brum.. brumm..
Suara deru motor menggema di kawasan kompleks. Dan ternyata itu motor Alam dkk sekaligus Dimas. Setelah Alam dkk dan Dimas memarkirkan motor, mereka langsung menghampiri Agatha dkk.

"Morning cantik," sapa Rayen kepada Agatha

"Sok inggris lo, padahal nilai aja masih merah," sarkas Surya.

"Jangan buka kartu juga njing," jawab Rayen kesal.

Agatha yang disapa Rayen hanya diam menatap mereka dengan datar.

"Diem bego, nggak liat muka kanjeng ratu mau meledak?," bisik Dimas. Surya dan Rayen hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kanjeng kenapa?," tanya Surya polos.

"Dan lo masih tanya gue kenapa?," tanya Agtha balik.

"Maaf kanjeng, kita nggak bermaksud telat kan kanjeng tau gimana sifat kebonya Surya," ucap Rayen menjelaskan.

"Paan dah kok gue yang kebo? Bukannya lo?," jawab Surya tak terima.

"Lo juga dibangunin susah, nggak malu sama Alam yang jadi tuan rumah malah bangun duluan," jawab Rayen lagi.

Jadi, semalam Alam dkk juga menginap dirumah Alam karena rumah Alam memang sepi. Jadi, mereka mamutuskan untuk menginap di rumah Alam sekalian numpang wi-fi buat nge-push katanya biar hemat data. Emang temen laknat.

"Yang semalem ngajakin gue nge-push siapa?," tanya Surya.

"Lo juga diajak mau," jawab Rayen tak mau kalah.

"Udah?," tanya Agatha dengan nada dingin, "Kalo belum lanjutin aja sampe sore biar mulut kalian kek lambe turah. Heran, cowok mulutnya banyak," ucap Agatha sarkas dan mulai lari kecil meninggalkan Alam dkk, Dimas, Nata, dan Maudy yang memandang Agatha cengo.

"Lah bocah kenapa?," heran Nata.

"Nat, Dy susul," suruh Alam.

Nata dan Maudy segera menyusul Agatha atas perintah Alam.

"Jangan masukin hati," saran Alam.

"Agatha emang nggak suka orang yang ngaret walaupun sedetik pun. Kalo ada yang ngaret pasti langsung ditinggal, tapi ini nggak kan?,santai aja. Agatha kaya gitu biar kalian sadar aja," ucap Dimas menjelaskan.

"Udah, susul. Bentar lagi juga nimbrung lagi tuh bocah," ajak Alam yang langsung berlari kecil dan diikuti Dimas, Rayen, dan Surya.

***
Sudah sekitar 4 putaran, Agatha dan Alam beserta kawan-kawannya memutari Taman kompleks.

"Udah elah, capek gue," ucap Rayen sambil ngos-ngosan.

"Yang nggak kuat sarapan dulu sana biar gue yang bayar," jawab Agatha yang masih kuat berlari memutar kompleks dengan keringat yang membasahi dahi serta lehernya.

"Kalian istirahat, gue sama Agatha," ucap Alam berlari menyusul Agatha.

"Kalian belum sarapan kan? Yok ke tukang bubur ayam itu," ajak Dimas.