SO?

769 52 12
                                    

19.00

"Lo nggak bawa jaket lam? Ntar masuk angin loh," tanya Agatha.

"Di Rayen," jawab Alam singkat.

"Yaudah gue pinjemin jaket mau?," tawar Agatha.

"Nggak usah," jawab Alam menolak.

"Ntar, gue ambilin," ucap Agatha kembali kekamar lagi mengambil jaket untuk Alam.

"Nih," ucap Agatha sambil menyodorkan jaker kulit yang dibelakangnya bertuliskan 'TIGER' miliknya.

"Oke,"ucap Alam menerima jaket Agatha dan memakainya, "pamit dulu sama abang lo," lanjutnya.

"Bentar," jawab Agatha langsung menghampiri kamar Bang Satya.

"Bang gue keluar sama Alam," pamitnya sambil berteriak didepan pintu kamar.

"Iya dek," jawab Bang Satya dari dalam kamar.

"Bang Gama mana bang?," tanya Agatha karena sedari pulang sekolah tidak melihat keberadaan kakaknya yang pertama.

"Nginep dirumah temen. Udah sana pergi, ganggu aja lo," usir Bang Satya.

"Hidih, kek rumah lo aja bang, ngusir-ngusir gue," kesal Agatha, "Assalamualaikum," lanjutnya. Agatha langsung kembali ke Alam.

"Jangan sering-sering kek gitu sama abang lo, nggak sopan," ujar Alam sambil mengelus kepala Agatha dan langsung meninggalkan Agatha yang sedang diam seperti patung karena bingung dengan perlakuan Alam.

"Tuh bocah ngapa?," ucap Agatha dan langsung keluar menyusul Alam.

Angin malam menerpa wajah kedua sejoli yang sedang berboncengan diatas motor. Keadaan hening menyelimuti, mereka sama-sama fokus pada pikirannya masing-masing.

"Lam," panggil Agatha sambil menepuk pundak Alam keras, sehingga secara refleks Alam mengerem motornya secara mendadak dan mengakibatkan tubuh Agatha dan Alam menempel.

"Ati-ati dong, bisa bawa motor nggak sih," omel Agatha karena kaget.

"Paan manggil?," tanya Alam.

"Tuh, lo liat nggak," ucap Agatha sambil menunjuk sebrang jalan.

"Emang kenapa?," tanya Alam cuek.

"Lo mah nggak peka," ucap Agatha sambil mendorong bahu Alam.

"Lo liat kan? Risa nggak seburuk yang lo dan kita kira," ucap Agatha.

Agatha melihat Risa yang sedang memberikan sedekah kepada anak jalanan yang seperti seorang anak yang tak diurus.

"Bener kan kata gue? Jangan nyimpulin sifat orang dari covernya," ucap Agatha.

"Terus?," tanya Alam masih cuek.

"Bego," jawab Agatha sambil menonyor kepala Alam, "Lo nggak ada niatan minta maaf gitu masalah tadi siang?," lanjut Agatha.

"Nggak," jawab Alam.

"Bener ya, manusia itu susah banget untuk bicara maaf, minta tolong, dan terimakasih," ucap Agatha.

"Gue nggak salah," jawab Alam.

"Itu menurut lo kan? Kasihan tau dia dikasarin terus sama lo," ucap Agatha.

"Gue nggak salah? Buat apa gue minta maaf?," tegas Alam.

"Demi gue, gue akan nurutin 2 permintaan lo," jawab Agatha tegas.

"Sama aja nggak ikhlas dari hati gue," jawab Alam.

"Situ punya hati?," sindir Agatha.

"Oke. 2 permintaan," ucap Alam, "permintaan pertama, lo harus jadi cewek penurut. Kalo lo nggak mau, gue juga ogah nemuian Risa," lanjutnya.

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang