SUNMORI

119 5 0
                                    

THANK YOU FOR 25K GAESS
NEXT? LET'S GO!!!
HAPPY READING!!

Suasana ramai terdengar dari Cafe milik Agatha. Walaupun baru 3 minggu buka namun pengunjung terus bertambah setiap hari. Mungkin karena ini malam minggu,pembeli kini lebih banyak dari semalam. Ada yang makan bersama kekasihnya,keluarga nya dan bersama teman-teman nya.

Suasana Cafe ramai otomatis semua karyawan nya pun tidak ada yang nganggur,yap semua teman-teman Agatha sangat sibuk. Mulai dari Dimas,Tomi dan Tino sedang mengantarkan pesanan,Agatha,Nata dan Maudy yang sibuk memasak di dapur dan Alam sebagai kasir yang terlihat risih karena banyak perempuan yang mengerubungi Alam hanya untuk sekedar fotbar dan meminta nomor HP nya. Namun,Alam hanya bisa diam dan tak mengharapkan,sedangkan Tino melihat Alam merasa iri karena tidak ada satu pun perempuan yang meminta nomor telpon maupun sekedar berswafoto dengannya.

Tak lama kemudian,karena semua pengunjung sudah dilayani,Agatha berpindah dari dapur ke kasir membantu Alam yang kewalahan.

"Lo mundur dulu sana,biar gue aja,"ucap Agatha.

Alam mengangguk dan langsung mundur ke belakang untuk sekedar minum.

"Kak spill no WA temennya yang tadi disini dong,"ucap salah satu pengunjung yang ingin membayar.

"Dia udah punya pawang,lebih cantik dari kamu terus pinter bisnis,nggak suka ngehamburin uang kayak kamu,"sindir Agatha.

"Dih,kalo nggak mau ngasih bilang aja kali,nggak usah nyindir. Karyawan aja belagu,"ujar pembeli.

Cuih,karyawan mbak? Mbaknya nggak salah? Orang cantik seperti Agatha dibilang karyawan? Wah ngajak ribut sih ini.

"Iya deh si paling orang kaya,gue mah karyawan mah kalah ya. Tapi kalo soal mandiri bisa dilihat sih,siapa yang lebih manja,"ucap Agatha.

Terlihat perempuan yang berdebat dengan Agatha telah kalah telak dan memutuskan untuk mundur,"Dih dasar pelayan,nih uang gue. Gue tambahin biar karyawan kek lo nggak makin songong."

Alam yang melihat Agatha dan perempuan tadi berdebat langsung menghampiri mereka,"Tha."

"Iya sayang,"jawab Agatha sambil senyum dan berklendotan ditangan besar milik Alam.

Alam yang tahu akal-akalan Agatha pun menanggapinya,"Udah kan,jangan buang-buang waktu untuk hal yang nggak berguna,mending lo pergi,"usia Alam.

Dengan tatapan kecewa perempuan tadi pergi dengan rasa malunya.

Tak terasa malam sudah larut,tepat pukul 12 malam. Semua pengunjung Cafe sudah pergi dan kini tinggal teman-teman Agatha yang sedang membersihkan area Cafe. Setelah semuanya sudah rapi,mereka berkumpul di kursi panjang sambil bercengkrama.

"Lo jadi ke Korea tha?,"tanya Tomi.

"Jadi dong,kakek gue juga lagi ngurus paspor buat gue kan tinggal seminggu lagi gue pergi,"jawab Agatha sambil menyeruput teh hangat.

"Oh ya biar ada kenangan sama lo gitu tha,besok sunmori kuy,"ujar Tino.

"Sabi gas lah,sekali-kali main lagi sama nyonya besar,"jawab Dimas,"Gimana tha?."

"Ayoo banget lah anjir,dah lama juga nggak jalan,"ucap Agatha.

"Tapi gue sama siapa?,"tanya Maudy.

"Sama gue dong,sama siapa lagi,"jawab Agatha.

Maudy yang peka karena tidak mungkin dirinya bersama Agatha karena pasti Alam juga akan ikut bersama Agatha.

"Gue sama Tino aja deh tha,lo kan sama Ketos,"jawab Maudy.

BAR BAR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang