Part 7

410 33 37
                                    

Hi hi kembali lagi sama cerita aku.

Jangan pernah bosen baca cerita aku ya

Jangan lupa vote dan komennya

Selamat membaca👇
.
.
.
.

Anajia Crisstian, anak tunggal keluarga Crisstian. Ayahnya Brama Crisstian, yang merupakan pengusaha sukses di bidang proprti. Jia adalah putri satu satu nya yang ia miliki karena istrinya yang meninggal setelah melahirkan putri cantiknya. Maka dari itu, Brama sangat menyayangi putri sekaligus harta yang paling berharga dalam hidupnya.

Jia hidup dengan kasih sayang Ayahnya yang tak pernah berkurang, dan Ayahnya juga mengajarkan hal hal penting dalam hidup yang menjadikannya orang yang baik, peduli dan juga terhormat sebagai wanita.

Kuliah di universitas hukum di USA. Setelah lulus kuliah ia memilih untuk kembali ke indonesia dan membangun panti asuhan dengan bantuan Ayahnya. Menjadi orang yang peduli dengan Hak dan perlindungan anak adalah cita cita nya dari dulu dan kini sudah ia wujudkan dengan kerja keras dan bimbingan sang Ayah yang selalu ada di sampingnya.

°°°°°°°

Setelah menyerahkan formulir yang di berikan dokter ke resepsionis dan mengurus administrasi ia kembali ke ruangan Leo.

"Baiklah,kami akan segera melakukan tindakan" Ujar Leo mulai berdiri dan keluar untuk memanggil beberapa dokter agar mempersiapkan segala keperluannya.

Setelahnya pintu terbuka dan masuklah beberapa perawat untuk membawa Mila ke lab untuk di tes. Jia dan Lauren mengikuti mereka sampai di depan pintu karena dilarang ikut masuk ke dalam.

"Oh Tuhan selamatkan dia, aku mohon" Jia memejamkan matanya dan berdoa untuk anak asuhnya itu.

"Semua akan baik baik saja, kita hanya perlu berdoa dan yakin dengan kebesaran Tuhan" Ujar Lauren berusaha memberi semangat pada Jia yang terlihat gelisah.

"Terimakasih karena telah membantuku, emm siapa nama mu?" Tanya Jia.

"Ah iya sampai lupa. Aku Lauren kakak bisa memanggilku Iren" Jawab Lauren dengan senyum hangatnya.

"Baiklah Iren, dan nama ku Anajia kamu bisa memanggilku Jia" Ujarnya.

"Baiklah Kak Jia"

Setelahnya mereka menunggu di luar dan duduk di kursi yang sudah di sediakan untuk menunggu.

Setelah beberapa lama akhirnya pintu terbuka dan keluarlah Leo dengan dua orang suster di belakangnya .

"Bagaimana hasilnya dokter?" Tanya Jia pada Leo.

"Silahkan masuk kita bicarakan di dalam" Jawab Leo.

Jia dan Lauren mengikuti Leo masuk ke dalam dan duduk di kursi yang ada di depan Leo dengan meja sebagai penghalang mereka.

"Jadi untuk hasil tes nya akan keluar besok, dan untuk kondisi nya sendiri sudah mulai membaik hanya saja ia masih lemas. Jadi untuk menghindari terjadinya hal yang tidak di inginkan ia akan di rawat inap di bangsal anak anak agar kami dapat memantau ke adaannya. Dan saya juga sudah menghubungi dokter yang bersangkutan dan sudah ahli dalam bidang ini untuk menanganinya. Apakah anda setuju?" Jia mengangguk paham dengan apa yang dijelaskan Leo.

"Baiklah saya setuju" Jawabnya yakin.

Setelahnya mereka memindahkan Mila ke bangsal anak untuk di rawat diikuti oleh Jia dan Laure.

°°°°°°

Dilain tempat, di kediaman Vellix. Liam yang tengah duduk dengan pakaian santainya di sofa ruang tengah. Liam yang masih fokus dengan benda pipih nan canggih yang ada di tangannya itu tidak menyadari ke hadiran sang mama.

My Adoptive Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang