Aku kembaliiiii
Udah pada nunggu ya?
Maaf kalau upnya lama ya, tugasku numpuk soalnya🤗🤗
Semoga kalian suka sama ceritanya ya
Selamat Membaca
.
.
Jangan lupa vote dan komen ya😚
.
.
.
.Mobil yang ditumpangi oleh Tommy, Lauren juga Celsy berhenti di depan rumah yang sangat mereka kenali. Terutama Lauren, hampir seluruh hidupnya ia habiskan di rumah itu.
Rumah keluarga Velix. Entah untuk apa mereka pergi kesana. Tommy menyuruh anak buahnya untuk keluar dari mobil agar ia bisa berbicara dengan dua wanita kesayangannya.
"Ada hal yang harus kalian ketahui tentang Bunda kalian. Dan Uncle akan mengatakannya disana" ujar Tommy sembari menunjuk rumah besar dihadapan mereka.
"Kenapa harus disana?" Tanya Lauren dengan pandangan sendu menatap bangunan megah dihadapannya.
"Karena semua tentang Bunda kalian ada kaitannya dengan keluarga itu" jawab Tommy. Dielusnya surai Lauren lembut sembari tersenyum hangat untuk meyakinkan Lauren.
Dengan berat hati akhirnya Lauren mengangguk menyetujui begitu juga dengan Celsy. Helaan nafas panjang terdengar dari Lauren, sebelum menerima uluran tangan Tommy yang sudah berada di luar mobil bersama Celsy.
"Siap?" Tanya Tommy yang dijawab anggukan oleh Lauren dan Celsy.
Kaki mereka melangkah mendekati pintu besar itu dengan Tommy yang merangkul bahu Lauren dengan tangan kanannya dan tangan kirinya yang memegang tangan kanan Celsy.
Ting tong
Tak menunggu lama, pintu dihadapan mereka terbuka menampakkan sosok wanita paruh baya yang berdiri dengan mata terbuka lebar.
"Non Iren, non Celsy" seru Bibi, pembantu keluarga Vellix yang membukakan pintu.
"Apa majikanmu ada dirumah?" Tanya Tommy datar.
"Hah iya. Akan saya panggilkan, silahkan masuk" tanpa menjawab apa yang bibi katakan, Tommy pun masuk begitu saja dengan Lauren juga Celsy.
"Silahkan duduk" setelahnya Bibi pun pergi dari hadapan mereka untuk memanggil sang majikan.
Kini hanya ada mereka bertiga di ruang tamu yang bisa dibilang cukup besar namun tak sebesar ruang tamu dirumahnya, pikir Tommy. Sedangkan Laurem dan Celsy hanya diam sembari duduk di sisi kanan dan kiri Tommy.
Tidak ada yang membuka suara diantara mereka. Tommy yang tetap diam sembari melihat sekeliling, Celsy yang duduk dengan kepala menunduk sembari memainkan jari jari Tommy dengan tangannya, sementara Lauren hanya diam sembari memejamkan matanya di dalam pelukan hangat Pamannya. Hingga terdengar seseorang yang memanggil namanya.
"Iren"
Tommy dan Celsy menoleh kearah tangga. Leo berdiri mematung disana dengan tatapan lurus menatap Lauren yang masih dalam pelukan seseorang yang tidak ia kenali. Bahkan Lauren tak melihat kearahnya.
Perlahan namun pasti kakinya berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan matanya yang masih tertuju pada Lauren. Hingga kini kakinya membawa ia menuju dimana Lauren berada.
Sedangkan Lauren, ia memejamkan matanya dalam dalam saat siara yang amat sangat familiar ditelingganya memanggil namanya. Pegangan tangannya pada lengan sang Paman pun semakin erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...