Part 27

232 17 1
                                    

Sebelumnya aku mau bilang terimkasih sama kalian yang udah setia baca cerita aku dan juga udah vote.
Aku seneng banget setiap dapet notip vote kalian, walaupun nggak banyak akj tetep bersyukur dan berterimkasih sama kalian.
Love you all

Jangan lupa vote dan komen ya

Selamat Membaca
.
.
.
.

Merasa namanya dipanggil, Lauren mendongak menatap wajah seseorang dihadapanya. Lauren kembali menangis, menatap orang itu dengan sayu.

Celsy, orang yang kini menatap sendu sang adik. Celsy mensejajarkan dirinya dengan Lauren lalu menangkup wajah Lauren dengan kedua tangannya. Ia bisa melihat raut kesedihan, kecewa juga takut pada manik mata adiknya itu. Ia tau bahwa bukan adiknya yang melakukan hal itu. Ia kenal seperti apa adiknya. Lauren, adik kecilnya yang memiliki hati tulus sama seperti alm Bundanya itu bahkan tak bisa melihat seekor kucing yang dibuang dijalan, lalu bagaimana bisa adiknya ini melakukan hal seperti itu.

Celsy membawa tubuh Lauren dalam pelukannya dan mengelus punggung Lauren sembari mencium puncak kepalanya sayang.

"Hikss......aku tidak melakukannya Kak...hikss....aku tidak bersalah....hikss" ujar Lauren dengan tangisnya menatap sang Kakak.

"Kakak tau sayang. Kamu tidak akan melakukan hal seperti itu" jawab Celsy menenangkan Lauren yang terus saja menangis.

"Kakak percaya kan?" Tanya Lauren pelan tanpa berhenti menangis.

"Iya sayang Kakak percaya. Sudah ya jangan menangis lagi. Sudah!Sekarang kamu ikut Kakak ya" Celsy menghapus air mata Lauren lalu membantu Lauren berdiri dan pergi dari sana.

Didalam perjalan Lauren hanya terdiam dalam pelukan sang Kakak. Kini mereka berada di dalam taksi menuju apartemen Lauren. Hanya membutuhkan waktu 20 menit mereka pun sampai di gedung apartemen Lauren.

Celsy mengantar Lauren ke kamarnya. Setelah menuruh sang adik beristirahat dan memastikannya, Celsy keluar dari kamar Lauren dan masuk kedalam kamarnya yang berada tepat disebelah kamar Lauren.

Setelah 20 menit berlalu kini Celsy berdiri dibalkon kamarnya dengan baju tidur yang sudah melekat ditubuhnya dari ia selesai mandi. Celsy mengotak atik benda pipih ditangannya lalu menenpelkan benda pipih itu pada telinganya.

📞📞📞
"Uncle"

"Hei sayang. Bagaimana keadaan adikmu? Dia baik baik saja kan? Apa dia terluka?"

"Dia kurang baik Uncle. Celsy tau Uncle pasti sudah tau apa yang terjadi hari ini dari mata mata Uncle. Hemm Uncle.......Celsy berencana ingin menbawa Lauren ikut ke Amerika bersama Celsy. Bagaimana menurut Uncle?"

"Sebenarnya Uncle ingin menbawa kamu berserta adikmu untuk tinggal bersama Uncle. Karena itu akan lebih aman."

"Celsy juga merasa begitu........tapi Celsy tidak tau apakah Lauren akan mau atau tidak. Lagipula menginat kondisi Lauren saat ini. Mungkin lebih baik kita membawanya pergi jauh dari sini"

"Kau benar sayang. Besok Uncle akan datang untuk meyakinkan adikmu agar mau tinggal bersama Uncle. Apalagi Opa pasti akan senang karena bisa bersama cucunya di umurnya yang sudah tua."

My Adoptive Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang