Part 28

235 18 0
                                    

Hi Hi
Aku Up nih
Ada yang tunggu cerita aku nggak sih?

Jangan lupa vote dan komen ya😍

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.


Lauren dan Jia turun dari mobil mereka setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam setengah.

Mereka berjalan menelususri hambaran tanah dengan rumput yang terpangkas rapi. Banyak gundukan tanah di sekitar mereka. Mereka terus berjalan gingga akhirnya berhenti di dua gundukkan tanah yang berdampingan dan terawat dengan sangat baik. Terbukti dari tidak adanya rumput yang tumbuh di sekitarnya, juga bunga segar yang bertaburan di atasnya.

"Ayah Bunda.......Iren kangen" ujar Lauren setelah berjongkok diantara gundukkan Sang Ayah dan Bundanya, Antonio dan Clara.

"Hi Ayah. Hari ini kami datang bersama. Maaf karena sebelumnya kami jarang menemui kalian. Walaupun begitu bukan berarti kami melupakan Ayah dan juga Bunda, kalian selalu ada di hati kami." Ujar Celsy yang juga ikut berjongkok disebelah Lauren.

Lauren menaruh bunga mawar putih yang ia dan elsy beli diperjalanan di depan batu nisan sang Ayah.

"Iren sayang Ayah. Maafin Iren karena baru datang kesini, Ayah jangan marah ya. Iren janji akan sering sering datang kesini ketemu Ayah sama Bunda. Yah.....Iren kangen banget sama Ayah. Iren kangen digendong Ayah, Iren kangen main sama Ayah. Hiks Iren pengen banget peluk Ayah kalau Iren lagi nangis. Sekarang Ayah udah nggak ada, Ayah udah bahagia sama Bunda." Adunya pada sang Ayah dengan diiringi isakkan tangis yang tiba tiba karena rasa sesak didadanya yang menahan rasa rindunya pada Sang Ayah.

Lalu Lauren berbalik menghadap gundukkan tanah yang merupakan milik Bundanya, ditaruhnya Bunga mawar Merah didepan batu nisan sang Bunda.

"Bunda......Lala kangen. Maaf karena Lala baru ngunjungin Bunda. Bunda....Lala kangen bangetttt sama pelukan Bunda. Biasanya kalau Lala ada masalah kayak gini atau kalau Lala lagi nangis, Bunda pasti peluk Lala. Bunda, sekarang Lala butuh pelukan Bunda hiks. Lala butuh Bunda yang selalu bisa nenangin Lala hiks. " Lauren mengucapkan kelih kesahnya pada sang Bunda walaupun tidak secara langsung.

"Hei kok nangis lagi sih?! Udah dong. Nanti Ayah sama Bunda ikutan sedih kalau liat kamu sedih kayak gini" ujar Celsy menenangkan Lauren yang mulai menangis sesegukan.

Celsy membawa Lauren kepelukannya. Dielusnya lembut surai sang adik berharap tangisannya mereda.

"Udah ya. Sekarang kita pulang. Ada seseorang yang mau ketemu sama kamu" ujarnya sembari menghapus air mata Lauren.

Setelahnya mereka pun pergi meninggalkan makam tersebut. Didalam perjalanan hanya diisi keheningan. Celsy yang fokus menyetir sedangkan Lauren yang hanya diam menhadap keluar kaca mobil.

Drtt Drtt

📞📞📞
"Iya?"

"Kamu dimana sayang? Uncle sudah menunggu di apartemen tapi disini kosong"

"Ini Celsy udah diperjalanan pulang."

"Oh iya. Kok Uncle bisa masuk?"

"Tentu saja bisa. Uncle bisa melakukan apapun"

"Hemmm baiklah"

My Adoptive Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang